O8

55 16 0
                                    

“bunda katanya mau mampir.” kirana melirik sadewa yang baru keluar dari kamarnya dengan rambutnya yang masih basah.

“siangan kah?” tanya kirana yang kini tengah memasak sarapan.

“iyaa.sadewa melingkarkan kedua tangannya; memeluk kirana sembari menaruh dagunya di bahu sang istri yang sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kebiasaannya. “it looks good.” gadis itu menganggukkan kepalanya.

i know.” sadewa menyunggingkan senyumnya.

“kapan terakhir kali meluk bunda kaya gitu pa?”

what the heck.

mereka berdua menoleh menatap kedua orang tua sadewa yang datang dengan senyuman penuh. “akh!” kirana reflek menyikut perut sadewa agar laki laki itu melepaskan pelukannya, sebelum berlari kecil untuk memberikan pelukan kepada ibu mertuanya.

“kamu kok makin kecil gini sih kin.” sadewa mengusap perutnya sambil berjalan mendekati papanya yang menepuk bahunya.

“kirana tiap hari makannya cuma ramen nda,”

“marahin aja.” kirana menatap sadewa tidak senang. “fakta kan.”

“sok tau.” tau.

“bunda sama papa mau blueberry french toast? kirana kebetulan bikinnya agak banyak.”

“kapan lagi dimasakin kina?” papa segera duduk di meja makan dan menatap lurus ke depan seolah menunggu pesanannya sedangkan bunda menutup wajahnya malu karena tingkah laku suaminya.

🕊

you good?” gadis itu menggelengkan kepalanya. “no..” ucapnya sembari menerima es krim strawberry yang diberikan sadewa.

“bunda emang gitu.” laki laki itu duduk di sebelahnya.

mhn..” sadewa tersenyum kecil sebelum menarik kirana masuk ke dalam pelukannya.

mengusap perlahan rambut istrinya; lalu meninggalkan kecupan singkat di dahinya. “tau ngga apa yang lucu?” sadewa menunduk menatap kirana yang sedikit mendongak menatapnya.

“apa?” jawab gadis itu.

“kita beneran kaya pasutri sekarang.”

kirana tersenyum. “ya emang.”

“hm?” laki laki itu menaikkan alisnya.

“ngga maksudnya tuh..” sadewa merapikan rambutnya sebelum bergerak untuk berada lebih dekat dengan kirana.

“kalau pasutri berarti boleh minta cium?” gadis itu menggeleng kecil sembari menjauhkan wajahnya dari sadewa yang semakin mendekatkan tubuhnya.

“gue ngga bilang iya ya!” sadewa mencubit hidungnya. “curang.”

5391.

5391Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang