1

74 5 1
                                    

"Selamat pagi Nara" Suara itu membuat gadis kecil bernama Nara berbalik lari memeluk ayahnya.

Gadis 7 tahun berparas cantik dan manis persis seperti sang ibu yang dulu pernah juga menjadi milik Vegas. Mata pria itu celingukan hanya untuk mencari seseorang yang mungkin masih bersarang di hatinya

"Papi kok lama?"

"Kan papi mampir beli mochi kesukaan Nara, ini" Vegas mengangkat box mochi di tangan. Mata gadis itu berbinar terang, lagi mirip sekali dengan ibunya

Suara ketukan sepatu memecah pemikiran vegas beserta matanya yang langsung menatap si pemilik. Seperkian detik hati Vegas berdesir, mantan istrinya tak banyak berubah. Hanya saja pria itu terlihat cantik atau malah sangat cantik, pria itu tersenyum padanya

"Papi Nara sudah datang?"

"Hm, baru saja"

Pria itu Pete, mantan istrinya berjongkok untuk memeluk sang putri serta memberi wejangan agar ia tidak nakal ketika bersama ayah

"Jangan merepotkan papi Vegas. Jangan nakal dan nurut sama nenek, oke kak?" Si kecil mengangguk dan Pete mengulurkan tas berisi perlengkapan Nara namun pria berkepala tiga itu malah terdiam saat Pete tak berhenti menjelaskan tentang rutinitas jam tidur anak mereka

"Dokter vegas... Hallo?" Vegas terkejut oleh petikan jemari di depan matanya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Eh maaf, apa tadi?" Pete menghela nafas

"Nara makan tiga kali sehari tidak boleh lebih, makan snack juga jangan sembarangan.. vitamin sudah aku tulis di note kapan waktu minumnya aku taru dalam tas oh, juga tidur tidak boleh di atas jam 9 ya?" Vegas mengangguk. Dari semua ucapan itu yang Vegas mengerti adalah putrinya tidur jam 9 karna selebihnya Vegas malah fokus dengan bibir Pete yang tampak kemerahan

"Itu... Bibirmu" Pete mengernyit

"Kenapa?" Lantas membuka ponsel untuk melihat ada apa dengan bibirnya

"Tidak ada apa-apa. bersih kok"

"Warnanya merah" Pete menatap aneh mantan suaminya. Jelas merah karna ia menggunakan lipcream, apa Vegas tidak memperhatikan selama ini padahal ia memakai lipcream setiap hari?

Tunggu. Kenapa Vegas harus memperhatikan dia?

Pete menggeleng "Saya pakai lipstik dokter, memang aneh ya?" Vegas menggeleng, ibu jarinya spontan mengusap lembut bibir Pete membuat pemilik tubuh membeku karna gerakan tiba-tiba mantan suami

"Hanya tidak terbiasa" Vegas membawa ibu jarinya untuk ia endus, Pete menatap kaku

"Coklat boba?"

"A... Apa?"

"Baunya sama seperti minuman kesukaanmu"








Karna kejadian memalukan itu Pete tidak bisa berpikir waras. Kepalanya mendadak pusing karna si mantan suami yang bertingkah aneh, memang selama lima bulan ini mereka baru bertemu kembali setelah Pete di pindah tugaskan sementara ke cabang perusahaan di luar kota. Namun itentitas mereka bertemu juga cukup sering sebelum ini karna Nara. Lalu apa yang membuat Vegas tiba-tiba berani menatap Pete atau bahkan menyentuh lembut bibirnya

Dulu bahkan selama bertahun-tahun berpisah. Pria alpha itu hanya akan diam menunggu di mobil jika menjemput Nara kalaupun sekarang turun dan berpamitan itu karna anak mereka marah jika ayah dan ibunya tidak akur

Pete yang kecewa itu benar dan keputusan bercerai itu datang atas maunya sendiri. Vegas pernah menolak namun Pete tidak mau sengsara lebih lama dalam neraka. Maka saat keduanya berpisah mereka sama-sama hancur. walau bagaimanapun mereka adalah dua orang yang saling mencintai

"Tumben mintanya kopi, kenapa kamu?" Porsche datang membawa kopi pesanan sahabatnya. Agak aneh karna Pete pernah bilang tidak suka kopi

"Aku ngantuk" Pete menatap minuman di tangan Porsche. Coklat boba kesukaannya, Porsche menatap dengan seksama

"Kenapa? Mau?" Namun Pete menggeleng

"Mulai hari ini aku pobia sama es boba!" Hah?






















Gaiss aku pernah nulis cerita juga. Cukup lama sebenernya cuma akunku gak bisa kebuka.. jadilah aku nulis cerita baru aja. Kalo kalian mau liat cari akunnya ya yoongiputri93

Salam sayang.

SEMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang