"Rindu berteman denganmu, Berharap kita bertemu kembali,"
~yang pernah singgah di hatimu
Sore hari yang cerah disalah satu kampung. Matahari menyinari bagian bumi yang terjadwalkan untuk disinari. Bersamaan dengan angin menyejukkan tubuh.
Seorang gadis berjalan cepat untuk menyusul sahabatnya yang sudah berjalan terlebih dahulu di depan sana.
Tangannya menyeka sedikit keringat yang menetes dari keningnya. "Kak sira! Tunggu aku, capek!" teriak gadis itu. Marani, Gadis tinggi, berkulit sawo dengan senyuman manis dii bibirnya.
Sore ini ia bersama sahabatnya yang bernama sira sedang mencari neneknya sira yang kebetulan sedang mengembala kambing di lahan rw sebelah. Entah untuk apa mencari sang nenek. Marani pun tidak tahu.
Lahan rw sebelah ternyata seru.
Di jalan bata sebelum masuk perkampungan sebelah, di setiap samping jalan bata itu terdapat banyak rerumputan hijau, bunga yang tidak marani ketahui jenisnya, juga ada dua kolam jernih buatan alami disertai ikan mujair dan ikan kecil lainnya.
Setelah marani dan sira melewati itu. Mereka juga harus melewati kolong jembatan besar yang di atasnya adalah jembatan penyambung antara perumahan satu dan dua.
Mereka hanya lewati pinggir kolongan jembatan itu. Sebab di tengah-tengah tanpa sengaja terisi air hujan. Di bagian tengah sebelumnya di buat agak bawah supaya motor bisa lewat, karena jembatan besar itu di buat sangat bawah.
Singkat waktu mereka sudah menemukan neneknya sira. Kalian bisa tebak sira menemui neneknya untuk apa?
Hanya untuk meminta uang jajan. "Hahh aku kira buat hal lain, dasar," Kataku pada sira. Dia hanya terkekeh geli, "Aku cuma pengin pakai uang nenek buat beli sesuatu," ucap sira. Aku langsung mengangguk.
"Kita pulang, yuk! Aku lelah disini," aku mengajak sira untuk pulang.
"Baiklah, ayok!"
Mereka berjalan berbalik arah. Untuk pulang. Berberapa jarak dari titik jalan kedua gadis itu.
Berdiri seorang laki-laki seumuran marani, tengah menggendong balita. Marani melihat laki-laki itu. Seketika jantungnya berdegup tidak karuan; Senyum lebar tercipta di wajahnya; Matanya berkaca-kaca ingin menangis; Kebahagiaan muncul akibat laki-laki itu.
Laki-laki yang terakhir kali ia lihat dua tahun lalu. Kini ada di hadapannya.
Dengan penuh percaya diri ia berlari kecil untuk melihat lebih dekat laki-laki itu.
"Daregi! Lo apa kabar? Ini gue marani!" sapa gadis itu pada laki-laki yang ia panggil Daregi.
Namun tak ada sahutan yang keluar dari mulut laki-laki itu. Hanya wajah terkejut yang muncul.
Marani tersenyum pilu. Apa mungkin Daregi lupa padanya?
Akhirnya mereka hanya saling menatap satu sama lain. Marani berjalan terlebih dahulu, meninggalkan sira. Sesak ia rasa sekarang. Karena Daregi tak menyapanya balik.
Kini otaknya mulai bertengkar dengan hati. Pertanyaan mulai bertimbulan di otaknya.
Tepat dua tahun lalu, saat masih menginjak bangku sekolah dasar. Marani dan Daregi adalah Teman. Mereka berteman baik. Hingga tak lama dari salah satunya menyatakan perasaan suka terhadap satunya lagi.
Mereka pun menjalin hubungan. Namun marani merasa bahwa ia tak nyaman seperti itu. Ia hanya ingin berteman seperti sebelumnya.
Marani akhirnya memutuskan untuk selesai, dan ingin berteman seperti biasanya.
Daregi menyetujui itu. Tetapi ia juga merasa kecewa dengan keputusan Marani. Setelah hal itu. Keduanya jadi jarang berkomunikasi.
Sebab Daregi selalu menghindar. Waktu demi waktu berjalan, Marani dan Daregi menjadi asing. Pertemanan mereka hancur. Akibat percintaan.
"Apa yang salah sama gue, gi? Gue cuma pengin kita temenan kayak dulu sebelum salah satu dari kita nyatain suka," Gumam Marani lirih.
Lo kecewa berat sama gua gi?
Gue berharap lu balik
Sebegitu ngehindarnya lo sampe gue minta nomor lo ke 'dia' gamau??
Gue pengen minta maaf lagi ke lo gi, cuma itu kok.Nama ini di samarin... gi.
Udah 6 tahun lalu ya, terakhir kita ketemu 4 tahun lalu sesuai dngn cerita di atas. Skrng sira udh nikah gi. Gue sendiri.MaulaniAbidah
11/05/2024
Sabtu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah kita kembali bertemu?
RandomIni kisah singkatku dengan seorang laki-laki yang kini tidak aku ketahui kabarnya bagaimana. Setelah 6 tahun lalu kita lost contact dan sempat bertemu 4 tahun lalu. Namun itu hanya aku aku menyapa, dia tidak membalas.