kenapa? kenapa aku sensitif..

0 0 0
                                    

Sabtu, 11 Mei 2024

Hari ini hari sabtu, hari dimana seharusnya aku dan pacarku keluar dan bersenang-senang bersama. Aku bangun sekitar jam 10 pagi. Agak kesiangan? Tidak apa, lagipula kemaren malam aku dan temanku baru pulang dari cafe jam 2 dini hari karna mengerjakan tugas. Tidak apalah agak telat.

"Morning beb", ketikku di whatsapp mengirim ke bagaseu oppa.

Tidak terjawab, tidak salah lagi. Dia masih tidur. Tidak apalah, lagipula aku juga bangun telat hehe.

Pukul 11.28 aku mendapatkan balasan. "Iyaa morningg"

Syukurlah dia sudah bangun. Pesan itu aku biarkan dalam kondisi terlihat.

Kenapa tidak dibalas? Yaa hubunganku dan pacarku memang sudah biasa begini. Yang penting aku sudah tau kalau dia sudah bangun dan itu sudah cukup.

Pukul 11.44 aku mengechat dia lagi

"Bebb"
-"Iyaa" balasnya
"Gamau keluar aaa??"
-"Kemana?"
"Kemana aja"
-"Aku lagi ga pengen keluar si beb"

Hmmm, aku terdiam sesaat. Sedikit kecewa karena semangat sendirian. Aku menjawab lagi

"Yahh"
-"iyaa" jawabnya begitu saja
"Yaudah, tunggu kamu mau"
-"okeyy" balasnya

Kecewa, marah, sedih? Tentu saja. Tapi sekarang aku sudah bisa mengontrol emosiku tidak seperti sebelumnya. Perasaan tersakiti itu hanya untuk sementara. Karna aku tau, meskipun aku sesedih atau semarah apapun dia ngga akan peduli kalau dia lagi males. Jadi ya tidak ada gunanya.

I'm used to it

Singkat cerita jam 13.42 dia ngechat lagi setelah sebelumnya kita setuju buat main ke expo yang sedang diadakan di kampus saat itu.

-"Beb, kuyy jam 2 berangkat"

Lebih kurang 15 menit lagi menuju jam 2 dia baru ngechat gitu? Hmm

"Kuyy, tapi aku lagi masak" jawabku jujur. Aku memang lagi masak, karena aku juga udah ga terlalu berharap buat keluar sama dia hari ini. Aku juga belom mandi

Kita singkat aja, intinya pas tau aku lagi masak, dia okok aja nungguin aku, sambil dia mau masak mie juga. Yaudahlah kan. Aku juga sekalian masakkin buat dia juga kumasukkin dalam kotak bekal.

Saat sudah beres semua aku menelponnya, tapi tidak diangkat. Saat itu pukul 14.12

Ga lama kemudian, pukul 14.42 dia nelpon aku.

"Ayok bebb" ucapnya. Terdengar kalau dia baru saja bangun tidur.

"Kamu tidur?", tanyaku dengan nada seperti mengintrospeksi orang lain.

"Ayokk" ucapnya lagi, tanpa mengindahkan perkataanku sebelumnya.

Aku terdiam. Kecewa? Mungkin, menurut kalian? Aku menenangkan diri sesaat, lalu mematikan telponnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Keknya besok aja deh beb, udah jam 3. Expo nya juga sampe jam 4 doang" ketikku di whatsapp

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan semua masalahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang