5. Gosip Manja

112 16 6
                                    

"Owalah gak usah repot-repot loh mbak, tapi kalau bisa ya keluarin aja semuanya, hehe.." Mami Adya kadang suka lucu, bisa aja ngidupin suasana.

Biasalah ala-ala ibu sosialita, seminggu sekali ngumpul. Main arisan? oh jelas dong, seminggu 500rb. Ada 10 orang gitulah yang ikut, gak mau banyak-banyak takutnya dibawa kabur kayak kebanyakan kasus, ih kan serem.

"Minggu depan baru di rumah tetangga baru kita.." Suzy semangat bangetlah, udah kayak ketua geng gitu.

"Eh iya, kesian ya anaknya mbak, baru siap akad udah ditinggal suaminya.."

"Suaminya kenapa?" tanya Yuna

"Dengarnya sih kena serangan jantung gitu.." Ucap Suzy sambil polesin lipstik baru dari mas suami

"Owalah, kesian. Tapi ya gak apa-apa lah, anaknya juga masih muda kok, kayaknya sebaya sama anak-anak kita.." sambung mama Ayu

"Iya jalan takdirnya udah seperti itu.." balas Yuna

"Tapi cantik sih anaknya, pasti banyak juga yang mau. Loh iya hari ini mbak Woni gak datang ya?" tanya Ayu

"Iya lagi ke luar kota.." sahut Yuna

.

.

.

.

.

"Hei sayang, capek ya?" tanya mama Sophie yang baru datang dari dapur, bawa cemilan kesukaan Arin, sosis goreng.

"Ya gitu deh ma, hemm makasih ya Ma.." Arin memeluk mamanya, gak terasa air matanya menetes

"Sayang, ini bukan salah kamu. Semua udah ada jalannya. Mama sama papa akan selalu ada buat kamu.." Sophie menghapus air mata Arin, memberikan sosis ke mulutnya

"Aaaaaa......."

"Mama ihh, aku bukan anak kecil.."

"Kamu tetap gadis kecil mama.."

Hanya ada tawa diruang kecil itu. Kelen jangan salah paham dulu. Pokoknya kayak yang di drama itu loh ruangannya. Bisalah dibuat jadi 3 kamar.

"Ma, kalau gak ada yang mau sama Arin lagi gimana?"

"Hushh sembarangan kalau ngomong, jodoh itu gak ada yang tau sayang. Orang yang cinta sama kamu dengan tulus, pasti selalu punya cara buat dekat sama kamu.." Sophie mencubit gemas pipi Arin

"Contohnya mama, padahal banyak yang lebih dari papa kamu, tapi ya namanya jodoh eh kok bisa berakhir sama papa."

"Oh ya jelas dong, papa kan dulu visualnya di kampus. Mama kamu aja sampai klepek-klepek.." papa Hans yang baru pulang ikut nimbrung. Sophie ngelempar bantal yang ada disampingnya

"Jangan dengerin omongan papa kamu. Siapa coba yang bawa gitar tengah malam terus nyanyi-nyanyi di depan rumah, sampai diusir sama pak satpam.."

HAHAHAHAHH

Arin udah ketawa kenceng banget lah pokoknya

"Ma, serius?" Arin masih gak percaya

"Iya beneran sayang, pernah juga diusir sama opa kamu gara-gara bawa gerobak tukang martabak sampai ke rumah. Soalnya dikira jualan sama tetangga, jadi rame depan rumah"

"Huuu dasar papa bucin banget sama mama.."

"Semoga kamu nanti juga dapat yang seperti papa ya sayang.." Hans teriak terus lari ke kamar, soalnya udah sesak boker

.

.

.

.

Jodohku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang