prolog

7 1 0
                                    

Katanya dunia tempat tinggal yang nyaman, damai, dan tentram tapi kenapa dunia ku tidak seindah itu?Seandainya tuhan bertanya kepadaku tentang kehidupan,?,maka aku akan mengatakan aku memilih pergi bersama tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya dunia tempat tinggal yang
nyaman, damai, dan tentram tapi kenapa dunia ku tidak seindah itu?
Seandainya tuhan bertanya kepadaku tentang kehidupan,?,maka aku akan mengatakan aku memilih pergi bersama tuhan...

Malam itu sangat lah mencekam, hantaman suara petir yang sangat keras, serta angin yang berhembus kencang membuat seorang anak yang berada di pinggiran kota jalan tersentak ketakutan, dirinya hanya sendiri, akan derasnya hujan dimalam hari membasi tubuh mungil dirinya, apakah ada yang mencarinya? Apakah ada yang akan menjemputnya? Pertanyaan yang terlintas di kepala nea, nea anak yang berusia 17 tahun, yang selalu ceria akan semua hal , seakan akan dia membohongi diri sendiri karna apa? Dunia tidak berpihak dengan nya , dan dirinya sadar akan posisinya, dia hanyalah anak yang dipaksa harus bisa dalam semua hal, apa tidak ada ruang untuknya bahagia? kenapa dunia sekejam ini? Aku hanyalah anak yang ingin kebahagiaan sesaat, tapi aku tau aku tidak akan mendapatkannya, jika aku mendapatkannya mungkin itu akhir dari cerita dan penutup kisah hidupku, jalanan malam ini sunyi dan tenang,tidak ada kendaraan yang lewat hanya angin dan derasnya hujan, seperti biasa jalanan menjadi saksi bisu tentang keadaannya saat ini..

Sesampainya dirumah ia melihat sekeliling rumah semuanya hening, tidak ada yang menanyakan dirinya, aku juga mempunyai 3 orang adik, untungnya mereka sayang kepadaku dan hanya bibi yang perduli padaku."NEA JAM BERAPA INI"..? seru papa dengan nada yang tinggi

seketika nea tersentak kaget saat mendapati suara papa algres yang menanyakan dirinya untuk pertama kali di hidupnya, tapi kenapa suara itu sangat keras seakan akan papa marah kepadanya."iya pa,, maaf nea pulang kemalaman tadi ga ada ojek sama sekali, nea juga berulang kali menelpon papa tapi tidak diangkat",

"BERANINYA KAMU!..kamu sudah berani melawan saya apa hak kamu?semakin lama semakin seenaknya saja!"

"udah pa biarkan saja dia, sudah ganti sana pakaian mu, kau sangat menyebalkan, coba jadi anak itu yang disiplin nea, hari- hari kau saja yang membuat Masalah",, ucap wanita separuh baya ialah mama, ya itu dia mama Vani, mama kandung ku sendiri, tapi aku tidak melihat sedikit pun kasih sayang darinya begitu juga dengan papa, apa mama tidak menyayangi ku, aku menginginkan satu pelukan darinya, mata sendu ku menatap kepergiaan wanita itu, aku berlari dengan airmata yang berjatuhan, ini sakit sungguh sakit, tidak ada yang peduli denganku kenapa seakan semua ingin memusuhi diriku, apa salah ku tuhan? Apa kau tidak melihat aku? Aku lelah..

~Neasya putri aganta~

DUNIA BERSUARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang