Chapter 25

557 70 8
                                    

Begitu mereka tiba di rumah, Jungkook menjatuhkan diri ke sofa dan memejamkan mata sambil mengusap-usap perutnya. Jin yang menutup pintu dan melihat hal ini tiba-tiba tertawa kecil sambil berjalan menghampiri Jungkook ke sofa. Dia duduk di sebelah Jungkook sambil tetap menatapnya.

Jin meletakkan tangannya di tangan Jungkook yang masih berada di perutnya. Membuat Jungkook membuka matanya dan menoleh ke arah Jin. Jin mendekat dan membawa Jungkook mendekat kepadanya.

"Apa pun yang terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu dan bayi kita"

"Apa maksudmu?"

"Kau harus ingat bahwa aku mencintai kalian berdua"

"Kenapa kau mengatakan hal seperti ini? Semuanya akan segera berakhir"

"Bagaimana dengan orang tuamu? Apa kau sudah memberitahu mereka tentang perceraian ini?" Jungkook hanya menggeleng.

"Aku bahkan belum pernah menghubungi mereka sejak pernikahanku, aku takut"

"Kenapa?"

"Jin..."

"Hmm"

"Jika sesuatu terjadi padaku, kau harus menyelamatkan bayi kita"

"Apa maksudmu?"

"Aku harus mengaku pada Taehyung, jika bayi ini bukan bayinya"

"Tidak" Jungkook menoleh pada Jin.

"Kenapa?"

"Jungkook, ini salahku karena membuatmu mengambil keputusan seperti ini, tapi aku tahu betul orang seperti apa Taehyung dan tolong jangan katakan itu bukan bayinya sampai kalian resmi bercerai, aku akan segera menikahimu setelah dia menerimanya" Jin membuat Jungkook meneteskan air mata.

"Kenapa kau seperti ini padaku?" Jin menyeka air mata di pipi Jungkook dan mencium keningnya.

"Karena aku mencintaimu Jungkook, hanya itu alasannya" Jungkook langsung memeluk tubuh Jin dan meletakkan kepalanya di dada Jin. Dia sangat senang berada di dekat Jin, bahkan pelukan itu selalu dia nantikan.

Waktu berlalu dengan cepat, sudah waktunya mereka tidur dan beristirahat. Jin yang saat itu melihat Jungkook sudah tertidur hanya tersenyum melihatnya dari pintu kamar mandi. Setelah makan lobster ia bahkan lupa apa yang diinginkannya pagi ini.

Jin keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur, ia mengambil sekaleng bir dan duduk di meja makan. Dia menelepon sahabatnya, Yoongi, berharap dia akan mendapatkan kabar baik.

"Halo"

"Bagaimana dengan pacarmu?"

"Mantanku lebih tepatnya"

"Ya terserah, apa dia masih tidak mengatakan apa-apa?"

"Aku mencurigai sesuatu, tapi aku harus mencari bukti terlebih dahulu"

"Tentang apa?"

"Aku pikir mereka berdua merencanakan pernikahan, aku tidak sengaja melihat pesan yang dikirim Taehyung kemarin. Taehyung mengatakan bahwa setelah Jungkook melahirkan bayinya, dia akan membawa Jungkook ke luar negeri, tapi aku tidak tahu untuk apa"

"Menjauhkan dia dari orang tuanya"

"Tapi kenapa?"

"Yoongi, apa kau sudah melupakan Jennie? Dia mencampakkan Jennie setelah dia mengetahui bahwa Jennie hamil, bahkan sampai sekarang kita masih belum tahu tentang keberadaan Jennie, dia masih hidup atau sudah meninggal, tidak ada kerabat dekatnya yang dihubungi dan mayatnya juga tidak dapat ditemukan, dia seperti menghilang begitu saja, polisi juga menutup kasus ini tanpa alasan yang jelas, aku pikir dia telah berubah, tapi sepertinya aku salah"

"Tapi kurasa Hoseok tidak tahu tentang Jennie, tunggu, Hoseok bilang mereka bersama sebelum Taehyung dan Jungkook bertemu, Jennie hilang 5 tahun yang lalu, tepat saat kau kabur dari rumah kan?"

"Ya, lalu kenapa?"

"Jin, aku harus menelepon Hoseok"

"Ada apa? Bisa kau ceritakan dulu?"

"Aku harus mengkonfirmasi terlebih dahulu, aku tidak ingin melangkah terlalu jauh tanpa bukti, tapi jika ini benar, kau harus menjauhkan Jungkook dari Taehyung dan Hoseok"

"Apa? Yoongi.. sial!"

"Jin."

"Astaga Jungkook, kau mengagetkanku" Jin hampir saja menjatuhkan ponselnya saat mendengar suara Jungkook. Ia berjalan menghampiri Jungkook yang berdiri di depan pintu kamarnya sambil menggosok matanya.

"Apa yang kau lakukan disana?"

"Yoongi meneleponku"

"Ada apa?"

"Dia baru saja bercerita tentang pacarnya"

"Bisakah kau tidur sekarang? Aku mengantuk" Jin mengangguk dan mencium kening Jungkook. Mereka naik ke tempat tidur dan Jungkook langsung memeluk Jin dengan erat, meletakkan kepalanya di dada Jin.

"Aku mencintaimu Jungkook"

"Aku juga mencintaimu, daddy" mata Jin membelalak mendengarnya.

"Apa yang kau katakan?"

"Kenapa? Bayimu pasti mencintaimu, kan?" Jin hanya diam dan tersenyum. Dia mencium kepala Jungkook dan menutup matanya.

Wrong Way | Taekookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang