Prologue

2 1 0
                                    

Pukul: 00:59

Berlari dan melompat dari satu gedung ke gedung lain, memasuki satu persatu ruangan rumah sakit dan tempat peristirahatan terakhir semua orang dengan mengikuti "Orb Soul" yang menyala dari bangunan mana pun, Cahaya yang dipancarkan Oleh Orb itu tidak terasa nyata bagi orang normal, hanya yang ditugaskan bisa melihatnya.
Menembus angin malam yang dingin dengan jaket Merah kesayangan nya dan tudung yang menutupi. Sarung tangan kulit yang berbahan luar kain sutera yang lembut menghindari lecet karena Sabit yang dibawanya untuk melaksanakan tugas

"Ini nyawa terakhir yang harus kucabut" melompati jendela apartemen kamar, Gadis dengan infusan berdiri tegak disamping kasurnya yang sudah memiliki aroma tak mengenakkan, matanya terpejam untuk bersiap tidur selamanya, terlihat perban yang menutupi kepalanya memiliki bercak Darah tak pernah diganti lagi membuatnya Mengeluarkan aroma tak sedap.
Kursi dengan Teddy bear berwarna pink memegang kertas bertulis
"Happy birthday For you to age 15!" Terletak disamping infusan nya seolah ditujukan untuk Gadis itu.

"Mengenaskan,meninggal pada usia muda"

Pernak pernik confetti menempel di lantai kayu, begitu pula pita plastik dengan warna yang identik dengan ulang tahun tertempel di langit langit.
"Apa ini? Tidak ada kado?"
Léa mencari keberadaan hadiah ulang tahun yang harusnya ada di perayaan seperti ini, Nyatanya, tak ada satupun Kado ulang tahun diruangan itu.
Sunyi,Runyam, cahaya bulan menembus dari jendela kamar.

Di dalam penglihatan léa nyawa gadis itu sedang menahan rasa sakit.
"A-aku tidak ingin sendirian..." rintihnya. Tali penghubung Ruh dan Tubuh masih terikat kuat, léa memejamkan mata dan mengumpulkan energi yang tersalur dari Sabit, matanya terpejam.
Hitungan cepat sabit itu mengayun keras.

"Saatnya mengakhiri penderitaan mu",
Memori-memori Gadis itu tiba tiba terlihat di mata léa.

Suatu hari, baru 3 hari kemarin
Di dalam kamar itu, seorang gadis memakai switter pink membawa teddy bear yang senada dengan switter pink nya.
"Selamat malam! Dan selamat ulang tahun yang ke-15!" Ucapnya dengan Riang memegang teddy bear ke arah wajah gadis yang sedang tergeletak di kasur itu, wajah nya pucat.
"Te..rima..kas..ih.." ucapnya terbata bata.
"Lihat ruangan ini, bagus kan? Aku yang mendekorasinya sendiri loh! Mama dan papa sedang sibuk, jadi tidak bisa kesini... untuk mengunjungi kakak", gadis berswitter itu duduk di kursi dekat dengan kasur.
"Maafin aku ya kak...aku tidak bisa membuat kakak bahagia",
Wajah nya berubah menjadi Raut sedih saat melihat gadis yang ia panggil kakak tadi dihadapan nya sedang terbaring di kasur.
"Sabar ya kak...kakak sendirian disini, tapi kakak senang kan sudah tidak disiksa lagi?" Imbuhnya, tangan nya memegang Erat teddy bear yang sekarang ada di pangkuan nya.
"Andai kakak disana, rumah kita bagus dan besar loh! Ada pelayan nya lagi!" Ucapnya sambil bersemangat saat membayangkan Rumah yang ia tinggali saat ini, tangan gadis yang didepan nya terulur memegang tangan nya dengan erat sembari berusaha tersenyum, Namun rasa semangat Gadis beswitter pink itu memudar terganti dengan rasa sedih, matanya perih menahan sakit yang dapat ia rasakan saat mengingat kondisi kakaknya dulu dan melihatnya yang sekarang ini.

"Andaikan kepercayaan Bodoh itu tidak ada.. pasti tidak ada anak kembar seperti kami yang salah satunya akan disiksa dan dibuang"

Menghilanb dalam kerjapan mata, Ruh gadis itu masuk ke dalam batu mulia Ruby kuno itu, membuang nafasnya setelah lama ia tahan tadi, tugas nya sudah selesai untuk malam ini, kini yang harus dilakukan adalah kembali pulang ke rumah lagi Sebelum mereka bangun.


EVIL WISDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang