Dua minggu telah berlalu libur sekolah pun telah selesai, Noah dan Azzura kembali ke aktivitas mereka masing-masing kembali menjadi asing di sekolah.
Setelah jam fisika usai Azzura berniat untuk tidur di kelas karena malas untuk ke kantin menguras tenaga nya bertemu orang banyak, tapi rencana itu gagal karena dua teman extrovert nya tidak akan membiarkan Azzura mendekam dalam kelas sendirian, dan disini lah mereka duduk di meja tepi kantin menunggu semangkok mie ayam dan baso untuk makan siang.
"Kolesterol bego, bakso sebanyak itu" cerocos Selena saat melihat baso milik Haura datang, gadis berambut pendek itu hanya memutar bola mata malas.
"Asam urat lo makan mie ayam begitu goblok" balas Haura akhir nya saat mie ayam milik sahabatnya datang, dan di balas dengusan malas oleh Selena. Azzura hanya geleng-geleng kepala dia masih bingung mau memesan apa.
"Lo mau apa Ra? sini gue pesenin deh lo lemes banget sumpah" ujar Selena, Azzura masih celingak-celinguk memilih apa yang akan ia pesan, sampai matanya menangkap sosok Noah, Alam, Nathan, Raffi, adik kelas mereka bernama Leo, Joshua yang juga ikut berjalan ke arah meja di tengah kantin yang masih kosong.
Disana Azzura juga menangkap sosok Sabila bersama teman nya Katya mengikuti para cowok itu di belakang.
"Jadinya mau pesan ap—" Pertanyaan Haura terhenti saat melihat arah pandang Azzura. "Itu ulet kapan tobat nya deh ngintilin laki orang mulu" cerocos Haura membuat Selena juga memperhatikan arah pandang dua sahabat nya itu.
"Gue kalo jadi lo udah gue jambak tuh si Sabila" Selena berucap jengkel sedangkan Azzura hanya terdiam masih melihat ke arah Noah yang mendengarkan Sabila yang tampak sumringah bercerita.
"Udah gak usah di lihatin " Sebelum Azzura memutus kan pandangannya ia mendapati Noah juga melihat ke arahnya, mata mereka saling mengunci sampai akhir nya Azzura lebih dulu memutuskan pandangan dan kembali mengacuhkan sahabatnya.
"Sabila tuh kapan sadarnya ya, Noah tuh gak suka sama dia" Dumal Haura sebelum menyendok satu bakso, tak ada yang membalas.
Azzura berdiri pergi menuju tempat bakso karena ternyata hati nya terganggu melihat pemandangan tadi, demi mendistraksi hal itu Azzura pergi memesan makanan nya sendiri.
"Kang bakso nya satu ya, yang kecil-kecil aja"
Kang Eja mengangguk lalu dengan cekatan mengambil pesanan Azzura "Tumben ke kantin neng"
Azzura tertawa kecil "Lagi pengen bakso kang Eja nih jadi nya ke kantin" Kang Eja lantas tersipu sok malu "Bisa aja nih si eneng"
"Kang, bakso nya satu ya isi nya 5 aja yang gede-gede" Suara berat itu membuat Azzura terlonjak kaget, gadis itu menghadap ke samping mendapati Noah yang sedang berdiri di dekatnya.
Azzura buru-buru memberi jarak agar mereka tidak terlihat dekat "Kenapa geser?" tanya Noah santai
Azzura melotot saat Noah berjalan mendekat "No, ini disekolah" peringat Azzura dengan suara kecil.
"Terus kenapa kalo di sekolah?" Noah balik bertanya dengan raut wajah pura-pura bingung. Azzura merutuk di dalam hati gila nih orang.
"Santai aja Ra, kita kan gak ngapa-ngapain gak kayak di rumah, kenapa tegang banget" Azzura semakin melotot.
"Di rumah kita juga gak ngapa-ngapain ya! jangan ngaco deh kamu" Protes Azzura dengan suara kecil, Noah terkekeh melihat Azzura yang kembali menjaga jarak dengan muka memerah.
Kantin sudah tidak seramai tadi, tapi memang Azzura dan Noah pasti menarik perhatian disana apa lagi selama ini mereka tidak pernah terlihat berinteraksi terlihat sangat aneh ketika sekarang Noah malah tertawa gemas memperhatikan Azzura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poem Of Love
FanfictionAzzura dan Noah terpaksa harus menikah di usia muda, karena permintaan orang tua mereka tak ada kebencian di pernikahan ini, tetapi ada tembok yang besar selalu memberi batas antara mereka. Tentang rumah pohon, puisi yang saling menyembuhkan.