Keesokan harinya.
Gabriel baru saja datang setelah ia pulang dulu untuk membersihkan dirinya. Sebenarnya bisa saja gabriel membersihkan diri dirumah sakit, tapi ia tidak membawa baju ganti jadi ia memutuskan untuk pulang dulu.Gabriel membuka pintu kamar callie.
Ia melihat callie tengah memberikan asi pada nachia'rasha mana?' tanya gabriel setelah ia sudah masuk dan meletakkan jaket miliknya di kursi
'Nyari makan dulu dia. Kasian belum sarapan dari pagi' Ucap callie yang tengah fokus
Gabrielpun menganggukkan kepalanya.
Gabriel baru teringat sesuatu, ia langsung mengambil didalam saku jaketnya'Nih handphone kamu ketinggalan dirumah' ucap gabriel sambil meletakkan di nakas samping callie
Gabriel berjalan kearah sofa yang tak jauh dari callie.
Ia kemudian mengeluarkan handphone nya dan mulai fokus pada handphone nya'Oh iya. Itu ada panggilan masuk terus dari nomer ga dikenal, setiap aku angkat dia cuma diem sama langsung dimatiin' sambung gabriel
Callie yang mendengar itu langsung mengambil handphone nya dan mengecek nya.
Benar ada puluhan panggilan tak terjawab dari nomer yang ia tidak simpan, callie melirik sekilas kearah gabriel yang tengah fokus bermain handphone.
Lalu kemudian ia membuka beberapa pesan masuk. Callie membuka pesan masuk yang terakhir berhenti di dia0811xxxxxxx
Perut aku sakit banget
Kmu kenapa??
Callista???
Kmu baik baik aja?
Hei callista
Semua baik baik aja?Callista jawab aku!
Angkat tlp aku callista!
Kmu masih gaada kabar.
Kmu gapapa?Kenapa ada suara cowo yang angkat?
Itu bukan suara adik kmu.Callista kmu kenapa??
Semuanya baik baik aja?
Callista ada apa?
Jawab aku!
Aku khawatir sama kmu.
Kmu baik baik ajakan?Callie menghela nafas pelan.
Ia mengetik balasan pesan itu, namun sesekali ia melirik kearah gabriel.0811xxxxxxx
Maaf banget aku baru bisa bales
Heii kmu dari mana aja?
Semuanya baik baik ajakan?Aku baik baik aja ko.
Trus klo baik baik aja, kenapa ngilang?
Anak kmu udh lahir van
Hah??!!
Callista? Kmu serius?

KAMU SEDANG MEMBACA
Closer [Cella] (SEDANG PRE ORDER)
FanfictionCerita ini hanya fiksi belaka. Bijak bijak dalam membaca,jangan menyangkut pautkan dengan kehidupan pemeran real. Cerita ini murni ide saya sendiri,jika ada kesamaan itu diluar dugaan saya. Bxg