Good news - untuk Azzam

2.1K 175 52
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

(Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad)

🦋🦋🦋🦋

🦋🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

Sesuatu yang sangat di nantikan kehadirannya, sesuatu yang akan melengkapi kebahagiaan kami, aku benar-benar berharap bisa mendapatkan banyak cinta dari kehadiran dia di hidup kami. Namun, nyatanya semuanya tidak sesuai dengan keinginanku, bagaimana aku bisa tersenyum setelah mendengar semua ini?

Rasanya ribuan belati menusuk ke dadaku secara bersamaan, tanpa ampun, tanpa bisa di lawan. Semuanya hancur tak berbentuk, bahkan aku tak bisa membayangkan hari-hari  selanjutnya setelah kejadian ini

Aku hancur.

Tiba-tiba perutku merasa mulas dan kepalaku menjadi pening luar biasa, aku merosot jatuh ke bawah dan merasakan ada sesuatu yang mengalir dari pahaku

“Darah? Hah ini darah? KAK, KAK AZZAM TOLONG MEERA KAK!”

Karena terlampau panik, aku sampai tak ingat jika pintu kamar mandi aku kunci dari dalam, jelas Azzam tak bisa membukanya dari luar dan mungkin tidak bisa mendengar jelas teriakanku di sini

Astaghfirullah ya Allah anak aku”

Aku panik bukan main, air merah yang mengalir dari sela pahaku ternyata itu darah. Aku mengerang kesakitan mencoba untuk berdiri membuka pintu. Namun, tiba-tiba semuanya gelap, kepanikan itu berubah menjadi serangan warna hitam yang tiba-tiba menghalangi pandanganku, tidak nampak apapun, gelap dan sesak.

Tak lama aku mendengar suara yang begitu familier memanggilku, namun anehnya mataku tetap menghitam, kain hitam itu seolah tidak memberikanku kesempatan untuk sekedar mencari celah cahaya yang membuatku keluar dari sana

“Hafidza..”

“Hafidza bangun sayang kamu kenapa?”

“TIDAAAAAKKKK!”

Napasku tersengal, aku seperti nya mimpi buruk, Mimpi buruk yang panjang dan sangat menyakitkan. Saat membuka mata, wajah Azzam yang pertama aku lihat, pria itu terlihat khawatir dengan sesekali mengusap peluh keringat yang membasahi wajahku

“Kamu kenapa?”


*******

ZAMEERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang