Sesampainya mereka di tempat acara itu berlangsung. Mark dan Jeno segera keluar dari dalam mobil. Banyak sekali kamera yang menyorot kearah mereka. Membuat Jeno sempat bertanya-tanya apa mereka semua tidak ada yang tau jika Mark itu adalah seorang mafia?
Para wanita dan juga anak gadis yang ada di sana mulai mengerubungi Mark. Namun untungnya penjaga di sana bisa menangani mereka semua.
Jeno terus menempel pada Mark yang membuat banyak orang menatap sinis kearahnya. Namun Mark malah memeluk pinggangnya dengan erat. Jeno merasa seperti ada banyak leser yang tengah menargetkannya saat ini. Alasan ia menempel pada Mark juga karena mereka yang menghimpitnya, mengapa malah jadi menyalahkannya?
Mark dan Jeno memutuskan untuk duduk di salah satu sofa yang ada di sana. Menunggu acara untuk di mulai.
Jeno menolak semua minuman yang di tawarkan kearahnya. Membuat Mark memilih memanggil salah satu pelayan untuk membawakan Jeno segelas jus.
"Kau tidak ingin mabuk?"
Tanya Mark yang kini menatap kearah Jeno yang asik menoleh kesana-sini."Aku tidak suka alkohol"
Ucapnya dengan jujur."Aku juga tidak ingin kau meminumnya"
Ucap Mark. Jeno yang mendengarnya langsung menoleh kearah Mark."Kenapa?"
Tanyanya. Mark hanya menggedikkan bahunya."Aku hanya tidak ingin membopong mu pulang, sayang. Kau terlalu berat"
Ucapnya yang kembali meminum winenya. Jeno yang mendengar hal itu langsung menatap kesal kearahnya."Dan kau juga jangan mabuk!"
Ucap Jeno yang ingin meraih wine yang ada di tangan Mark. Namun Mark malah menahan tangannya dan menatap intens kearahnya."Aku tidak akan mabuk"
"Janji!?"
"Janji, sayang.."
Jeno kembali merengut lalu menatap kesal Mark. Sedangkan pria itu hanya tersenyum menatap wajah yang terlihat sangat manis itu.
"Ekhem..!"
Perhatian keduanya langsung teralihkan saat seorang wanita dengan gaun ketatnya yang tengah berjalan kearah mereka. Mark melepaskan tangan Jeno yang tadi ia pegang, lalu menatap angkuh kearah wanita itu.
"Selamat malam, tuan Lee"
Ucapnya dengan senyuman."Selamat malam juga nona Sohyun"
Balas Mark dengan senyuman tipis. Wanita itu menoleh kearah Jeno yang terlihat canggung di antara keduanya."Kau sekretaris Mark, bukan?"
Tanyanya pada Jeno. Jeno mengangguk pelan."Nama ku Kim Sohyun, direktur perusahaan SGlow Crop"
Ucapnya memperkenalkan diri."Nama saya Jung Jeno"
Ucap Jeno dengan senyuman manisnya. Sohyun mengangguk pelan."Kau sangat beruntung bisa bekerja sama dengan tuan Lee"
Senyuman tipis Sohyun berikan untuk Jeno. Tapi entah mengapa Jeno merasa jika wanita itu tengah menghardiknya."Jika boleh tau, anda lulusan apa?"
Tanyanya dengan sangat sopan. Jeno terdiam sebentar lalu menoleh kearah Mark karena bingung harus menjawab apa."Untuk apa kau menanyai nya?"
Mark menatap wanita itu dengan raut wajah bertanyanya."Aku hanya ingin tau tuan, astaga kau sangat sensitif"
Ujar Sohyun dengan manja. Sedangkan Jeno yang melihat hal itu menatap malas wanita itu."Ingin berdansa?"
Tanya Sohyun sambil meletakkan gelas wine yang dari tadi ia pegang ke atas meja yang ada di depannya. Mark tidak mengatakan apapun. Namun Jeno langsung menoleh kearahnya saat wanita itu mengajaknya berdansa."Kau tidak lihat jika aku sedang bersama orang lain saat ini?"
Ucap Mark masih menatap kearah Sohyun namun ia sempat melirik kearah Jeno sebentar. Sohyun menatap intens Jeno lalu menggeleng pelan."Dia hanya sekretaris mu, kan? Siapa dia yang berniat menghalangi kita"
Tanya Sohyun sarat menggoda Mark.Jeno mengepalkan kedua tangannya dengan kesal. Sedangkan Mark hanya tersenyum tipis. Lalu menatap kearah Jeno yang tengah memalingkan wajahnya kearah lain.
"Dengan senang hati.."
Ucapnya yang langsung membawa Sohyun pergi menjauh dari Jeno yang menatap tidak percaya kearah mereka.Keduanya langsung berdansa di tengah ruangan. Meninggalkan Jeno yang menatap malas keduanya.
Entah apa yang mereka bicarakan disana. Namun kelakuan Sohyun seperti terus berusaha menggoda Mark.
Jeno hanya diam saja sambil memperhatikan sekeliling, berusaha mengalihkan perhatiannya.
Tempat ini dihadiri banyak sekali tamu undangan dari kalangan atas seperti Mark namun Jeno tidak tau, apakah mereka semua legal atau ilegal seperti Mark.
Setelah cukup lama ia menunggu. Mark kembali menghampiri Jeno. Kali ini pria itu sendirian, tidak ada Sohyun yang terus menempelinya sedari tadi.
Ia kembali mendudukkan dirinya di sebelah Jeno yang masih meminum jus buahnya sedari tadi.
Tatapan Mark tertuju pada wajah cemberut Jeno yang tengah mengaduk minumannya.
"Ingin pulang?"
Tanya Mark yang merasa jika Jeno tidak nyaman berada disana."Kenapa cepat sekali? Bahkan acaranya belum dimulai"
Ucap Jeno yang sedikit kaget saat Mark malah mengajaknya pulang."Aku melihat mu tidak nyaman. Ingin pulang saja?"
Tanya Mark sekali lagi."Untuk apa pedulikan aku? Pergi saja dengan wanita tadi!"
Jeno memalingkan wajahnya."Kau marah?"
"Kau tidak lihat!?"
"Kenapa?"
Jeno terdiam seribu bahasa. Untuk apa ia marah pada Mark yang tengah dekat dengan wanita lain? Memangnya apa hubungan mereka?
Mark yang tidak mendapat respon apapun dari Jeno memilih untuk tersenyum tipis sambil menggeleng pelan.
"Jika ingin pulang, kita akan pulang. Kau tidak ingin Abigail menunggu terlalu lama, bukan?"
Jeno yang mendengar perkataan Mark memilih untuk mengangguk dan menurut, ia juga merasa risih ada di acara ini. Entah kenapa, tapi mungkin itu karena wanita tadi.
Dan setelahnya mereka memutuskan untuk langsung pulang kembali ke mansion.
VannoWilliamsSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Secretary (MarkNo)
Fiksi RemajaJeno yang merupakan mantan anggota detektif kepolisian harus rela di keluarkan dari pekerjaannya karena telah menolong seorang anak dari anggota mafia. Namun siapa sangka jika ketua mafia itu malah menjadikan Jeno sebagai sekretarisnya. Story from...