"Hentikan tangisanmu, aku sudah membayar seluruh hutangmu apa yang masih kau tangisi?" Axel menatapnya malas."Terima kasih Tuan sudah mau membayar seluruh hutangku, aku janji akan mengembalikannya dengan dicicil." ucap Alana dengan sesenggukan, sikapnya yang seperti itu di mata Axel membuatnya jadi teringat anak bungsunya, sangat mirip dengan Sean ketika menangis.
"Bisa kita bicara di dalam rumahmu, aku di sini tamu dan kau tidak memperlakukanku dengan baik? Aneh sekali bagaimana bisa anakku mengatakan kau wanita baik." sindir Axel dan membuat Alana semakin menangis.
"Maaf aku sedang kacau, dan kau datang tidak di waktu yang tepat!" Alana menangis dan marah pada Axel lalu mengajak Axel masuk ke dalam rumahnya serta James jug tentunya yang ikut masuk.
Alana menyajikannya dengan mata merahnya yang membengkak sehabis menangis, "Silakan diminum, maaf aku hanya bisa memberikan teh. Sebenarnya ada hal apa Tuan ke rumahku?"
"James berikan kontrak kerjanya." ucap Axel tanpa ekspresi, James segera memberikannya pada Alana.
"Silakan anda baca dengan baik." Alana membaca setiap deret kata dan dia terlihat terkejut karena Axel menawarinya kontrak kerja sebagai pengasuh untuk Sean.
"Maaf maksudnya ini...."
"Kau tidak bisa melihat dengan jelas kontrak kerja itu?" tanya Axel dengan mata tajamnya.
Alana menundukkan kepalanya, melihat mata tajam itu serta perasaannya yang masih sensitif membuatnya jadi kembali menitihkan air matanya, "Maaf maksudku, kenapa Tuan memberikan pekerjaan ini padaku? Aku sudah memiliki pekerjaan, bagaimana aku bisa menerima pekerjaan yang Tuan tawarkan."
Alana menghapus cepat air matanya, Axel menarik napasnya kasar, "Kau tinggal resign dari pekerjaanmu dan menjadi pengasuh anakku. Ingat gajimu di toko buku tidak akan sanggup untuk melunasi hutangmu padaku. Tapi jika kau menerima tawaranku, aku akan memberikan keringan padamu."
"Aku akan mencicilnya, Tuan tidak perlu khawatir aku sangat bertanggung jawab dan kenapa Tuan menawarkan pekerjaan ini padaku? Bukankah masih banyak orang profesional yang dapat menjadi pengasuh anakmu." ucap Alana pelan meskipun dia sedikit tidak suka dengan sikap Axel yang meremehkannya walaupun itu benar dia akan tetap kesulitan untuk membayar seluruh hutangnya pada Axel.
"Jika aku bisa memilih tentu aku akan mencari pengasuh yang lebih profesional daripada dirimu yang terlihat sama sekali tidak memiliki keahlian untuk mengasuh anak kecil. Tapi sayangnya anakku menyukaimu dan Sean merindukanmu, jadi terima tawaranku untuk bekerja menjadi pengasuh anakku dan saat ini juga ke rumahku, Sean sakit dan mengigau namamu terus sampai aku bosan." ucapnya dingin tapi bisa Alana tangkap Axel sangat memohon padanya hanya saja gengsinya setinggi langit jadi tidak mau mengakui dan Alana terlihat terkejut saat tahu Sean jatuh sakit serta merindukannya.
"Anda dapat memikirkannya lebih dulu Nona." beritahu James saat wanita muda itu ragu menerima atau tidak tawaran kerja Axel, ditambah Axel juga memberikan gaji yang lumayan besar.
"Berikan jawabannya cepat, saat ini juga!" Axel sangat mendesak.
Alana menimbang-nimbang semuanya dan memikirkannya secara matang sembari menatap kontrak kerja yang hanya akan berlangsung 6 bulan untuk masa percobaan, jika kinerjanya baik dia akan diberi pekerjaan tetap.
"Baiklah saya menerimanya." putus Alana cepat, ditambah dia memang membutuhkan gaji yang besar agar dapat cepat melunasi hutangnya, Sean juga anak yang baik jadi dia tidak akan kesulitan untuk mengasuhnya.
"Keputusan yang tepat, sekarang kemasi seluruh barang-barangmu dan mulai hari ini kau tinggal di rumahku." ucap Axel dengan perintahnya.
Alana yang pasrah serta merasa memiliki hutang yang besar pada Axel membuatnya dengan cepat segera menuruti perintah Axel dengan mengemasi seluruh barangnya dan dia akan pindah di rumah Axel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh Kesayangan Tuan Axel
CasualeAlana Calista seorang wanita patah hati yang dihianati kekasihnya bahkan menjebaknya dalam hutang besar yang harus dia lunasi sendirian, tak lama dia mendapatkan kabar pemecatannya dari tempat dirinya bekerja membuat Alana begitu hancur. Terombang...