Bab 1.

21 1 0
                                    

Prolog

Pada siang hari yang cerah, draco meminta Harry untuk menemuinya di tepi danau setelah kelas transfigurasi.

"Ada apa dray? Ada yang ingin kau sampaikan?"
"Ehh.. Ya, dan sangat penting bagiku."
"Katakanlah"
"Em.. A-aku menyukai mu rry"
Harry hanya terdiam sambil menundukkan pandangannya ke tanah
"So, you wanna be my boyfriend?" Tanya si rambut pirang itu kepada orang yang dia sukai,
"Tapi dunia ini memiliki norma dray, dan kita hanya memiliki cinta yang terhalang gender.." Kata Harry kepada draco sambil menundukkan pandangan nya, draco juga mengerti bahwa dunia ini memiliki norma yang lebih besar daripada cinta.

"Maybe.. We can try?" Kata draco kepada Harry sambil tersenyum kecil
"kau yakin?" Harry menanyakan lagi, karena takut bahwa hubungan mereka akan selesai dengan cepat..
"Ya, aku yakin rry! Tidak ada salahnya kita mencoba!"
"Tapi, bagaimana dengan orang tuamu? Mereka pasti tidak akan menyetujui nya. Lagipula aku ini darah campuran dan kamu sendiri darah murni"
"

Biar aku yang tangani sayang" Harry hanya tersenyum kecil namun masih ada rasa khawatir di dalam lubuk hatinya itu.

Malam hari hanya, Harry sedang duduk bersama hermione di bawah rembulan malam yang indah. Harry memandang langit langit pada malam itu sambil berkata kepada hermione.

"Aku Tidak yakin dengan hubungan ku dan draco mione.. Aku darah campuran sedangkan dia diatas ku, kita pasti tidak mendapatkan restu mione. Aku takut.."
Kata Harry kepada hermione, sahabat sejatinya itu
"Kalian berdua pasti bisa rry tidak ada salahnya dulu mencoba, kan? Lagipula kau dan draco saling mencintai. Jadi tidak ada yang bisa menghalang hubungan kalian" Jawab hermione dengan nada yang rendah dan halus
"ada mione.. Norma dunia yang menghalangi kita, norma dunia lebih besar dari pada kita berdua mione"
Saat hermione mendengar kata" Itu, dia langsung terdiam dan hanya mengangguk namun tidak menjawab Harry.

"Mione? Kenapa kau diam?"
Tanya Harry sambil berbalik pandangan kearah hermione,
"Tidak.. Hanya saja, aku memikirkan perkataan mu rry" Jawab hermione sambil tetap memandang bintang bintang yang bersinar terang
"Perkataan ku membuat mu bingung ya?" Kata Harry kepadanya
"iya.. Aku tidak tahu bagaimana untuk menjawab perkataanmu itu rry, perkataan mu sangat rumit untuk dijawab"
Harry mengangguk pelan dan menepuk pundak hermione, "aku balik kekamar duluan ya, papaii" Harry pun berdiri dan pergi ke kamarnya sambil melambaikan tangan kepada hermione,
"Jika kau tahu rry.. Aku sudah lama menyukaimu sebelum kau mengenal draco."

Saat Harry sudah ingin sampai ke kamarnya sendiri, ada seseorang yang menarik nya kedalam kegelapan, dan tidak salah lagi orang itu ada pacarnya, draco Malfoy. Draco langsung memeluk erat Harry dan mengecup rambutnya itu, "i miss u hunny,kau darimana saja..?" Kata draco sambil menatap mata emerald harry "akuu habis dari tepi danau drayy.." Jawab Harry kepada draco, pacar nya yang manja ituu.

Draco masih menatap Harry dan tidak berkata apapun, Draco mengecup pelan bibir manis harry. Draco merasakan bibir manis Harry yang terasa seperti cherry yang sangat maniss! Muka Harry memerah karena kecupan dari sang pacarnya ituu, "s-sudahlah, aku ingin kekamar ku dulu" Draco mengangguk dan melepaskan pelukan itu, Harry tersenyum kecil lalu berjalan pergi ke kamarnya sendiri. Setiba nya Harry di kamarnya, Harry langsung naik ke tempat tidur, sebelum Harry tidur dia mengatakan satu kata lagi
"Tuhan.. Aku sangat mencintai nya, tapi mengapa harus ada norma di dunia ini?" Katanya sebelum ia memejamkan matanya.

Keesokan harinya saat Harry terbangun dia sudah melihat matahari yang sangat menyinari kamarnya itu, ia melihat kearah jadwal pelajaran, dan saat ia melihat jadwal pelajaran itu bahwa dia sudah terlambat untuk ke kelas pertahanan terhadap Ilmu hitam
"Sialan! Aku telat" Harry langsung bersiap siap dengan cepat dan keluar dari kamarnya itu, lalu berlari ke kelas. Harry melihat bahwa Profesor Lupin sudah mulai menjelaskan tentang pelajaran, Harry hanya bisa membeku di depan pintu kelas.
"Harry? Silahkan masuk and take a seat." Kata Profesor Lupin dengan ramah kepada Harry, Harry mengangguk dan mengambil tempat duduk di dekat Draco karena itu tempat duduk yang tersisa,tiba tiba Draco berbisik kepada Harry "Kenapa kau bisa terlambat sayang..?" Tanya Draco kepada pacar kecilnya itu. "Aku hanya terlambat bangun, itu saja.." "Habis kelas mau ke Diagon alley?" Harry hanya mengangguk lalu kembali fokus kepada pelajaran.

Saat pelajaran telah selesai, Draco dan Harry pun pergi ke Diagon alley sambil bercerita tentang hari ini, "drayy, aku ingin bunga.. Boleh??" Draco mengangguk dan mereka pun berjalan ke tokoh bunga "pilihlah bunga yang kau mau sayang" Harry memilih bunga mawar putih kesukaannya itu, draco langsung membayar bunga yang sudah Harry ambil itu "Trimakasihh drayy" Kata Harry sambil tersenyum lembut kepada draco dan mengecup pipi nya itu, "sama sama anak kecill kuu" Draco tertawa kecil saat melihat raut wajah Harry yang cemberut karena Draco menertawakannya, "jangann cemberut seperti itu bayi!" Kata draco sambil mengusap ngusap rambut harry.

Saat draco dan harry pulang dari Diagon alley, Tiba-tiba hermione datang untuk berbicara dengan harry, Orang yang dia cintai itu. "Ehh, rry boleh bicara sebentar? Malfoy, gw pinjam benar pacar lo" Kata hermione sambil tetap menatap harry, "okay" Harry menajawab hermione sambil tersenyum, akhirnya setelah draco pergi dari situ hermione pun mengungkapkan perasaannya yang dia telah pendam lebih dari 1 tahun.
"Harry, aku.. Menyukaimu" Harry lumayan terkejut dan terdiam, Harry tidak tahu ingin menjawab apa namun akhirnya Harry mengatakan satu hal
"Sorry hermione, aku sudah punya draco.. Maaf." Hermione agak sedikit sedih namun dia juga mengerti bahwa Harry lebih mencintai draco daripada dirinya, "rry.. I love u" Kata hermione dengan lembut "i loved you"hermione tersenyum kecil, dan berjalan pergi hatinya sedikit retak walaupun dia sudah mengungkapkan perasaannya.
"Sorry hermione, but i love draco and i loved u" Gumam Harry kepada dirinya, Harry hanya menatap hermione yang sudah berjalan jauh dari dirinya..

Saat di pagi hari yang cerah, harry pergi ke aula besar untuk sarapan pagi. Dia melihat hermione yang masih murung karena kejadian tadi malam, "apakah hermione masih terpikir oleh perkataan ku tadi malam?"gumam Harry, Harry berjalan mendekati hermione lalu menepuk pundak nya
"Haii mionee,kamu masih teringat kata kataku tadi malam ya..?" Hermione hanya menatap Harry tetapi tidak menjawab nya, "mione?kau masih marah ya? Maafkan aku.. Aku hanya tidak mau pertemanan kita hancur mione, maaf ya. Kau  pantas dapetin yang lebih baik dariku"saat Harry berkata seperti itu, ada seseorang yang menepuk pundak Harry dan tidak salah lagi itu adalah Draco, pacarnya yang dia sayangi.. "Ada apa Draco??" Tanya Harry kebingungan "eum.. anu, kamu nanti free gak rry?" "maaf sayang, aku tidak bisa. Aku ada latihan Quidditch" Jawab Harry dengan nada lembut, berharap agar Draco tidak marah padanya "ya sudah,aku sama Astoria aja" Kata Draco dengan nada yang jahil "eh, gak jadi deh, jam berapa mau ketemu?" Kata Harry yang langsung berubah pemikiran nya, "Jam 13.15? Bagaimana?" Harry mengangguk dan mengecup pipinya.

Ketika sudah jam 13.15 Harry menunggu Draco di tepi danau, "maaf rry aku telat" Kata Draco dengan raut wajah yang khawatir "tidak apa apa, dan mengapa kau terlihat khawatir?" Tanya Harry dengan lembut, "aku baru saja diberi tahu orang ku sayang.. Bahwa aku dijodohkan dengan Astoria greengras, dan orang tuaku juga tidak menyetujui hubungan kita, sorry rry.." Ekspresi Harry berubah, "Dray? Kenapa kau baru bilang..?" Mata Harry sudah berkaca kaca dan tak bisa menahan air matanya.. "Sorry rry, aku masih mencintai mu tapi orang tua ku melarang hubungan ini dan dunia juga punya norma sayang.. We're done, i love u rry" Kata terkahir dari Draco "i love u too draco." Dan kata terkahir dari Harry juga.

End, thanks! Maaf jika ada typo dan baru pertama kali bikin jugaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kita punya cinta tapi dunia punya norma-DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang