Selamat membaca
Setelah beberapa saat yang panjang Chara menanti kedatangan Bunda, akhirnya Bunda datang juga. Ia sudah tak sabar untuk pulang. Rasanya sudah lama sejak terakhir kali ia bertemu Ayah. Bagaimana jika Ayah kebingungan saat tidak mendapati siapapun di rumah. Kasian Ayah, ia pasti akan kelimpungan sendiri mencari mereka.
Tapi Chara masih betah berlama-lama di Apartemen Kak Ros, ia juga masih enggan untuk beranjak dari kota ini. Masih banyak tempat tempat yang ingin ia kunjungi dengan Bunda dan Kak Ros untuk sekedar melepas rindu.
Jadi tak apalah ia disini seharian lagi. Chara akan meminta Bunda memberi tahu Ayah jika mereka pergi ke Surabaya selama beberapa hari kedepan.
Jadilah saat ini, Sarah sedang uring-uringan sendiri. Karena Edwin tidak juga mengangkat telepon darinya, apakah tumpukan berkas itu masih lebih menarik darinya sampai saat ini? Padahal jika diingat-ingat itu 3 hari yang lalu.
Apakah setidak penting itu dirinya dan Chara? Tapi Chara anaknya, bagaimana bisa seorang Ayah tidak khawatir saat anaknya tidak ada di rumah.
Anak yang selalu menjadi obat lelahnya, anak yang tidak pernah absen ia peluk dan cium. Edwin benar-benar keterlaluan saat ini.
Tut tut tut
Telepon itu masih saja berdengung dengung, dan masih berdering di seberangnya. Namun, orang yang ditelepon sepertinya tidak berniat mengangkatnya.
Baiklah Jika tidak bisa ditelepon, Sarah akan mengabarinya lewat pesan saja. Namun, juga beresiko tidak dibaca oleh sang penerima pesannya. tak apa itu lebih baik, daripada tidak mengabari sama sekali. setidaknya ia sudah berusaha.
Mari kita lupakan sejenak Edwin keparat itu.
Saat ini para hawa sedang berada di sebuah kawasan perbelanjaan. Mereka sedang sibuk memilih milih baju yang akan dibeli.
Chara, si bocah fashion pun tidak mau kalah dari Bunda dan tantenya itu. Dia sedang berpura-pura memilih baju dengan mainan kaca pembesarnya. Tak lupa mengamati aksesoris terbaik yang akan ia beli. Tatapannya tertuju pada jepitan bunga matahari berwarna pink. Tangan mungilnya mengambil jepitan itu hati-hati. Kemudian, dielusnya jepitan itu dengan sayang, ia sudah naksir berat dengan jepitan ini, ia harus membelinya.
"Bunda lihat, mau ini!" Tangan Chara terlihat menarik narik pelan ujung baju Sarah.
"Wah, cantik sekali jepitannya. kamu pinter milihnya, nanti kita beli." ujar Sarah sekilas lalu kembali memilih baju untuknya.
Berbelanja ternyata sangat melelahkan. Chara jadi lelah sendiri. Saat ini dia duduk duduk di kursi berbulu yang tersedia disana, menunggu Bunda dan tantenya yang tak kunjung selesai memilih baju sedari tadi. Padahal banyak baju yang bagus disini tapi mereka masih sibuk mencari yang terbaik menurut mereka.
Jengah, Chara bosan hanya duduk lalu sesekali Bunda menyuruhnya mencoba berbagai baju. Ia ingin pergi ke Timezone, karena saat tadi dia melewatinya, ruangan itu terlihat sangat menyenangkan.
"Bunda, Kak Ros ayo kita ke tempat mainan," Rengek Chara yang menggema di seisi toko.
"Sebentar, kamu coba baju ini dulu yuk!" Bukannya segera pergi ke kasir dan membayar, Bunda malah meminta Chara mencoba baju sekali lagi.
"Ti-dak ma-u! ayo ke tempat mainan," Bujukan Sarah sepertinya tidak berhasil, Chara tetap kukuh ingin pergi ke Timezone.
"Sebentar nak, Bunda bayar ini dulu kalau begitu," Akhirnya Bunda mengalah, lagi pula belanjaannya mereka sudah lumayan banyak.
"Kak tunggu, tolong pilih yang ini atau yang ini?" Datang lah Kak Ros dengan tergopoh-gopoh.
Kemudian menyodorkan dua baju dengan model yang sama namun, berbeda warna. Seperti dilempari soal UN, Bunda terlihat kesulitan memilih jawaban.
Chara lagi-lagi harus terjebak di toko baju ini untuk beberapa saat. Apalagi saat melihat Bunda yang sibuk memangku tangan, melihat baju mana yang cocok untuk adiknya.
"Kamu coba dulu sana,"
Jeder! Ungkapan Bunda membuat Chara semakin frustasi dibuatnya. Ini semua gara-gara Kak Ros! datang tak diundang, pulang tak diantar.
"Sudah dicoba Kak, tapi aku bingung pilih warnanya,"
"Oh begitu, warna cream sepertinya cocok buat kamu,"
Akhirnya penderitaan Chara kini berakhir juga. Dan akan tergantikan oleh keseruan Timezone!
Sudah cukup dengan berbelanja baju. akhirnya Sarah mengajak Chara pergi ke Timezone. mereka bermain banyak hal di sana. Mulai dari bumper car, tembak tembakan, basket, mesin capit, dan masih banyak lagi.
Kali ini mereka bermain basket, permainannya sederhana hanya memasukkan bola basket ke dalam ring yang tersedia.
Chara kesal sendiri karena sedari tadi tak ada satupun bola basket yang berhasil dimasukkan olehnya. Sementara Kak Ros dan Bunda berhasil memasukkan banyak bola kedalam ring. Tentu saja itu mudah untuk mereka, karena ini ring basket untuk anak-anak. Orang dewasa seperti mereka pasti dengan mudah dapat memenangkannya.
Pundung, Chara memilih untuk berhenti. "Udah aku kalah, mau beli es krim aja,"
kemudian berlalu pergi ke tempat duduk.Sarah dan Rosey tertawa dibuatnya. wajah Chara tertekuk cemberut gara-gara kalah bermain.
"Yasudah, kita makan dulu." Sarah membawa mereka ke restoran cepat saji ala ala Korea yang ada di kawasan mall tersebut.
Mereka memesan banyak makanan, mulai dari yang gorengan sampai yang berkuah. Jangan salah meskipun mereka memesan banyak makanan, semua itu dipastikan habis oleh mereka bertiga. Selain Chara, Bunda dan Rosey juga doyan makan. Makanan disini tak kalah enak dari Street food
Seperti Chara yang anteng dengan mie dinginnya, di tambah iPad yang menayangkan salah satu kartun favoritnya. Yang tidak lain tidak bukan adalah Upin dan Ipin, serial dua botak kembar kesukaan Chara.
Kemudian Bunda, yang asik dengan Jjampongnya, makanan berkuah dari Korea.
Dan terakhir Kak Ros yang sibuk memotret makanannya, Hot pot ala Korea yang sebenarnya bisa dimakan oleh dua orang lebih. Namun, mereka memesan dua porsi, satu porsi untuk Rosey dan satu porsi lagi untuk Sarah.
Seperti yang diprediksi sebelumnya, semua makanan itu raib tak tersisa di tangan tiga orang tersebut. Bahkan saat ini Chara masih menggenggam ayam goreng di tangannya.
Sebelum pulang mereka berencana mampir sebentar untuk membeli beberapa bahan makanan yang akan mereka masak nanti.
"Ros, tolong ambilkan daging sapi sama ayam utuh di sana," Ujar Sarah menunjuk area freezer daging.
"Oke," Jawab Rosey menarik Chara untuk menemaninya.
"Daging sudah, sayur sudah, Susu sudah, ini sudah, Semua sudah cukup. Ayo kita bayar," Mereka segera menuju kasir untuk membayar belanjaannya.
Di perjalanan pulang, lampu-lampu jalan terlihat sudah menyala karena matahari yang tak lagi menampakkan diri. Seharian ini mereka lalui dengan sangat memuaskan. Mereka berhasil melepas rindu satu sama lain. Esok hari, waktunya pulang ke tempat masing-masing dan kembali mengisi celengan rindu.
Malam ini mereka menghabiskan waktu terakhir bersama-sama hari ini. Dan akan berkumpul kembali di lain waktu.
Chara tak henti-hentinya mengumbar senyum sedari tadi. Acara 'Girls time' hari ini berjalan lancar dan sangat berkesan untuk Chara.
Chara harap ia akan melewati hari yang sama seperti ini nanti. Lain waktu di hari esok.
{Bersambung}
Vote_for_support
KAMU SEDANG MEMBACA
Charamel 🍭🥞
AcakKeluarga chara bahagia, keluarga chara utuh, itu yang chara tahu, dan itu yang terlihat di mata orang-orang. Namun chara hanyalah bocah lugu yang hari-harinya selalu di isi dengan bermain. Setiap hari bunda akan membangunkannya saat matahari mulai m...