Happy Reading 🐈
•
•
•08:00
Damian sudah berada di kantor nya dan sekarang tengah fokus pada laptopnya sembari menyeruput kopi panas yang ia minta pada OB nya tadi.
Di sisi lain, tepatnya di kediaman Damian. Tari kini sedang berusaha menidurkan anaknya yang sangat rewel pagi ini, areum terus terusan merengek dan ingin terus berada dalam gendongan ibunya.
"Adek kenapa sih, nak? Perutnya gak enak, ya" ucap tari sembari mengelus kepala areum dengan lembut
"Oeek.. Oeek.."
Areum kembali menangis dan tari langsung membuka satu persatu kancing dasternya untuk memberikan anaknya asi. Awalnya areum menolak. Namun, lama kelamaan areum pun langsung menghisap payudaranya dan berhenti menangis.
Tari kini menepuk nepuk paha areum dengan lembut agar sang anak segera tidur karna areum sedari ayahnya pergi bekerja tak berhenti merengek.
Setelah beberapa saat, areum pun kini tertidur dan tari langsung meletakan anaknya di atas kasur lalu ia kembali mengancing dasternya yang terbuka.
Ting..
Ponsel tari berdenting tanda ada pesan masuk, ia pun langsung meraih ponselnya yang tergeletak di atas bantal lalu menggeser layar ponselnya.
+628**
"Apa kabar, tari?"
Tari mengernyitkan dahinya saat ada nomor baru yang mengiriminya pesan dan menanyakan kabarnya, dirinya juga tak mempunyai teman sewaktu sekolah melainkan Arkan yang ternyata sepupu dari suaminya.
"Maaf, ini siapa?" Balas tari
Karna penasaran, tari pun membalas pesan tersebut dan setelah itu ia berbaring di sebelah anaknya yang kini tidur dengan nyenyak seperti biasa.
Tari mengelus pipi halus areum yang wajahnya sangat mirip dengan Damian, kemudian ia menekan kamera di ponselnya lalu memotret dirinya dan juga areum yang tengah tidur. Setelah itu, ia mengirim hasil jepretannya kepada sang suami yang berada di kantor.
Ting..
Suara dentingan ponselnya kembali berbunyi, tari pun langsung membuka pesan dari nomor yang tak ia kenal tadi.
"Aku Vivi, bendahara kelas kita"
"Vivi" gumam tari
"Apa aku punya hutang ya sampe di chat begini?" Gumam tari lagi
Setelah itu, tari kembali membalas pesan dari Vivi yang ternyata adalah bendahara kelasnya waktu ia masih bersekolah.
"Oh, Vivi. Ada apa ya, vi? Apa aku ada hutang?" Tanya tari
"Hehe, gak ada apa apa kok, tar, cuma pengen tau kabar kamu aja, kamu juga gak punya hutang, kok"
Membaca balasan dari Vivi, tari pun menghela nafasnya dan lagi lagi ia melupakan jika suaminya itu sultan dari segala sultan yang bisa melunasi hutangnya jika ia mempunyai hutang.
"Ohh, kabar aku baik, kok. Kamu apa kabar? Sekarang udah kelas 3 kan, ya" balas tari lagi
"Aku kabar baik juga, tar. Iya, kita sekarang udah kelas 3 kalau kamu masih sekolah dan gak pacaran sama Randy"
"Hehehe, bisa aja kamu, vi"
"Kamu sekarang dimana? Udah lahiran? Randy bener bener ngilang sebelum kabar kamu hamil dan lagi panas panas nya di sekolah"
"Aku masih di jakarta, kok, aku udah lahiran, aku juga udah nikah dan Alhamdulillah udah bahagia juga"
"Kamu nikah sama Randy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
ChickLitMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.