ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ
•——————•°•✿•°•——————•
---
---
---
"Kenapa kamu mukul jay, vernon!" Ucap bu lee, Saat ini vernon dan jay sudah ada di ruang BK.
"Dia udah ngatain adik saya bu" Ucap Vernon.
"Jay, apa bener?"
"Ngga bu"
Vernon melirik jay sekilas, ingin sekali dia pukul.
"Kalian ini udah besar, udah tau mana yang bener mana yang salah. Dan kamu vernon, kenapa kamu malah pukul jay"
Vernon menghela nafas, "sudah saya bilang bu, dia udah ngatain adik saya"
"Trus kamu emosi? Langsung pukul dia?"
"Kakak mana yang ga emosi saat ada yang ngehina adiknya, apakah ibu gaakan emosi kalo ada yang menghina suadara atau anak ibu?" Tanya Vernon.
"Kamu ini, kenapa kamu malah balik nanya ke saya!"
"Jay kamu boleh keluar" Suruh bu lee.
Vernon menatap bu lee sinis, "iblis ini" batinnya.
Jay berdiri dari duduknya, "terima kasih bu"
"Seseorang yang menjabat di sekolah ini harus adil kepada muridnya, mau itu guru pengajar, kepala sekolah, ataupun guru BK" Ucap vernon yang langsung mendapat tatapan sinis dari bu lee.
"Bukannya itu peraturan di sekolah ini, kalo ibu melanggar bukannya ibu akan langsung di keluarkan dari sekolah ini?"
BRAK
Bu lee menggebrak meja dengan keras, menatap vernon dengan amarah.
"Jaga omongan kamu, kamu bisa saja saya keluarkan dari sekolah ini karna udah memukul jay tanpa alasan"
"Ck" Di bilang apa? Tanpa alasan?
"Saya mukul jay ada alasannya, dan saya juga dapet pukulan dari dia tapi ibu ga liat" Ucap Vernon.
"Kalo ibu mau jadi guru BK harus adil, mentang mentang jay anak guru disini. Jadi ibu ngenilai jay baik walaupun dia itu salah." Sambungnya.
"DIAM KAMU, hukuman kamu bersihin toilet sekolah selama satu bulan!"
"Dia juga harus dapet hukuman, bukan saya aja!" Ucap vernon yang mulai emosi.
Kenapa orang seperti ini harus jadi guru BK, dia lebih pantas jadi ibu ibu tukang gosip di kompleknya.
"Dia ga salah!"
Dengan emosi vernon langsung keluar dari ruangan BK, saat di depan pintu ia melihat yesha yang sedang berdiri seraya menatapnya.
"Vernon, lo gapapa kan?"
Ceklek
Pintu kembali terbuka, terlihat jay keluar dari ruang BK. Vernon yang melihat itu langsung menarik lengan yesha pergi dari sana.
"Non, lo kenapa? Kok bisa ada diruang BK?" Tanya Yesha.
Vernon menatap yesha, "lo jangan pernah deketin cowo itu lagi"
"Siapa..... jay?"
"Jangan sebut namanya, lo jauhin dia jangan lagi ada hubungan sama dia. Gue gasuka!"
"Baju lo kotor" Ucap Yesha, vernon melihatnya. Mungkin karna tadi kena tendangan jay.
"Iya gapapa, lo gapapa kan? Ga pusing?" Tanya Vernon.
"Gue gapapa kok"
"Lo udah makan belum?" Tanya Vernon, yesha tidak menjawab.
"Kebiasaan banget, buruan makan dulu!"
Tanpa mereka sadari jay mendengar obrolan mereka berdua, dia bersembunyi tak jauh dari mereka.
"Ck, dia bilang apa? Nyuruh adiknya biar jangan ada hubungan lagi sama gue? Aduh vernon vernon, sayangnya gue masih ada hubungan sama adek lo itu dan dia masih jadi pacar gue" Ucap jay lalu tersenyum miring.
Vernon dan yesha berada di kantin, ia tidak tau kalo yesha ini belum sarapan. Kuat sekali perutnya itu.
"Jangan ngebiasain kaya gini, ga sarapan dulu ke sekolah. Kalo nanti di marahi kak seungcheol mampus lu"
"Tadi kan gue buru buru, lo malah ninggalin gue lagi"
"Ya kan lo tadinya gabakal sekolah ege"
"Mau ga?" Tawar Yesha.
"Kaga, makan aja yang kenyang"
3
2
1
NEXT>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 || SEVENTEEN [HIPHOP TEAM]✔
Teen Fiction𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐞𝐬𝐡𝐚, 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐧𝐠, 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐲𝐚...