BJN 02. Baekjin Na Pulang Kampung (2)

80 13 5
                                    

BJN 02. Baekjin Na Pulang Kampung (2)

Saat-saat Baekjin Na muncul di bandara sudah seperti munculnya pemeran utama pria di drama-drama Korea. Langkahnya yang besar dan tegas, postur tubuhnya yang tegap, dan otot-ototnya yang kekar, tertutup sempurna dibalik kemejanya, membuat semua orang yang melihat akan mengira dia mungkin adalah atlet atau bahkan aktor dari luar negeri. Belum lagi wajah tampan dan kulit putih pucatnya. Bahkan keberadaan nya saja sudah menarik perhatian.

Sarang sudah menunggu sejak tadi, sekitar setengah jam jika dihitung dari sampainya dia di bandara. Tapi itu semua bahkan harus melalui serangkaian usaha. Dari menyelesaikan tugas dan latihan pelajarannya secepat mungkin, hingga membujuk ayah supaya mengizinkannya menjemput Baekjin Na melalui negosiasi yang aneh.

Bagaimana tidak aneh? Ayah seperti sudah berniat memberinya izin, tapi terlihat sekali dia dengan sengaja menyiapkan negosiasi itu.

"Sudah selesaikan tugas mu?" Tanya ayah saat Sarang meminta izinnya langsung.

"Tentu saja."

"Baiklah. Kau boleh pergi dengan syarat kau tidak protes dengan standar keamanan selama kuliah di universitas."

"Ya?"

"Karena ayah sudah susun semua dengan susah payah. Jadi tidak ada protes sama sekali. Paham?"

Benar, kan? Bukankah itu aneh? Apa hubungannya kuliah dengan menjemput Baekjin Na? Sarang benar-benar mencurigainya.

Sarang memang sudah menyinggung soal kuliah di universitas sejak dia mulai mengikuti persiapan ujian kesetaraan SMA. Kemampuannya mengikuti pelajaran membuat para tutor menyarankan Sarang untuk mempercepat studi, bahkan sampai memberi saran soal fakultas dan universitas yang cocok untuknya. Itulah sebabnya Sarang jadi bersemangat. Tidak disangka ayah menanggapi keinginan nya dengan positif. Buktinya dia langsung membuat prosedur keamanan baru. Tapi, bukankah ayahnya terlalu protektif?

Setidaknya satu hal yang Sarang tahu dan Sarang terima dengan pasti, ayah tidak suka bertengkar dengannya.

***

Kembali ke waktu ketika Baekjin Na sampai di bandara. Sarang menoleh ke belakang karena paman Taewong memberinya isyarat soal kedatangannya.

Dia benar-benar datang.

"Baekjin.." ucap Sarang terpesona. Dia masih tidak percaya itu. Orang yang dua tahun lalu terbaring di tempat tidur, tidak sadarkan diri selama hampir dua bulan, kini berjalan di depannya dalam langkah yang besar dan tegap. Dia tampak benar-benar sehat sekarang. Auranya, kepercayaan dirinya, semua persis seperti yang Sarang ingat dari deskripsi Baekjin Na dalam karya asli.

Inilah kebahagiaan fans, bisa bertemu idolanya secara langsung. Batin Sarang dengan perasaan yang meluap-luap. Mungkin seharusnya dia membuat tulisan selamat datang yang besar, kalung, serta buket bunga yang besar. Dia ingin berteriak histeris, menghujaninya dengan ratusan blitz, dan mengambil ribuan fotonya.

Baekjin Na melihatnya sekarang dan dia berjalan mendekat. Sarang merasa jantungnya berdebar cepat, masih tidak percaya bahwa orang yang selama ini hanya bertukar surat dengannya, yang hanya ada dalam pikirannya, mimpinya, kini secara nyata berjalan ke arahnya.

Kakinya pun langsung membawanya berdiri dan melangkah mendekat padanya.

Jika tidak mencoba untuk terus menguasai diri, Sarang pasti sudah berlari memeluk Baekjin Na dan akan (mungkin) menciumnya saat itu juga. Dia benar-benar senang bisa melihat laki-laki itu kembali ke Korea.

"Kau sudah sampai!" Kata Sarang menyambutnya.

"Aku pulang." Balas Baekjin Na dengan ekspresinya yang biasa, hanya kedua bibirnya terangkat sedikit.

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang