Bab 2

798 83 10
                                    

Vote dan komen seikhlasnya aja.
Kalau gak ikhlas gak usah juga gak papa.

Happy reading

*

*

*
"Aku pernah berjanji untuk tidak
Pergi, tetapi aku tetap saja pergi.
Karena apa? Rasa kecewa lebih
Besar dari rasa sayang."

_______________________________

Sebelumnya...

[ Loading... ]

[ Memperbarui status ]

STATUS

Nama:Alvian Garfield Alexander
Umur:28
Status:duda anak satu
Daya tarik:90%
ketampanan:70%
Kecerdasan:60%
Kelicikan:60%
Kesehatan:90%
Keahlian:Multitalenta
Poin sistem:♾
Kekayaan:❓
Penyimpanan:-
Hadiah:-
Misi:-}

Selanjutnya...

{Ini adalah status anda tuan rumah}

"Nah! Ini lebih baik, baiklah sistem apa kau bisa memberikan aku sebuah cermin. " ujar Alvian

{Baik tuan}

Cling!

Muncul sebuah cermin di tangan Alvian. Alvian pun melihat pantulan wajahnya di cermin.

"Wah apa ini benar-benar wajahku. " Ujar Alvian

{Tentu saja tuan}

"Oh iya, sistem lo bisa gak jelasin tentang tubuh ini. " tanya Alvian.

{Bisa tuan, nama pemilik tubuh ini adalah Alvian Garfield Alexander, Alvian adalah seorang ceo A.A. corp dia memiliki anak angkat yang bernama Arthur Nathaniel Alexander, Alvian pernah menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya.}

"Berarti male lead itu anak angkat gua sekarang. " kaget Alvian.

{Benar tuan, jadi anda harus membahagiakan male lead}

Alvian hanya menganggukan kepalanya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Tuan saatnya makan malam, tuan muda sudah menunggu anda di ruang makan. " ujar maid dari luar kamar.

Ceklek!

"Baiklah saya akan segera turun. " balas Alvian dengan sedikit membuka pintu.

Catatan*kamar Alvian kedap suara dari dalam suara dari dalam kamar ga bakal terdengar ke kamar tapi suara dari luar bakal terdengar ke dalam kamar ngerti?

"Baik tuan. "

Bam!

Alvian segera menutup pintu kamarnya setelah maid itu turun ke bawah. Setelahnya, ia segera mandi dan berganti piyama tidur, lalu bergegas turun ke bawah.

*

*

*

Di ruang makan

Alvian melihat ada anak kecil yang sedang duduk menunggu di meja makan. Alvian segera duduk di kursi paling ujung, namun anak itu terlihat ketakutan saat melihat Alvian.

'Pasti ini male lead novel, tapi kenapa dia kelihatan ketakutan, apa pemilik tubuh ini sering menyiksanya'
Alvian membatin.

Alvian segera makan malam ruangan itu hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang terdengar.

*

*

*

Sudah makan

"Ikut denganku, ada yang ingin ku bicarakan." Ujar Alvian datar. Berbeda dengan batinnya yang sudah tak karuan.

'dia ga bakal bunuh gua kan' batinnya was-was.

"Baik tuan." Balas Arthur dengan suara sedikit bergetar.

'kayaknya alvian asli beneran nyiksa dia sampe di panggil tuan, kalo ga niat rawat ga usah di angkat jadi anak daripada di siksa kek gini' batin Alvian sibuk mengutuk alvian asli.

Mereka berdua segera menuju ruang keluarga, Alvian segera duduk. Namun Arthur masih berdiri tak berani duduk.

"Hufft...." Alvian menghela nafas lalu berkata.

"Duduk lah, apa kakimu tidak pegal berdiri terus."

Arthur segera duduk di depan Alvian.

Hening. Bahkan suara jarum jatuh pun akan terdengar di ruangan tersebut.

'oke gw bakal minta maaf sama ml' Alvian membatin.

"Maafkan aku."

Arthur melebarkan matanya mendengar hal itu.

Ini pertama kalinya ayah angkatnya minta maaf karena telah menyiksanya.

"Y-ya" ucap lirih Arthur.

"Terima kasih" Alvian tersenyum tipis.

Tanpa sadar wajah Arthur memerah samar.

"Hei apa kau sakit" ucap khawatir Alvian.

"T-tidak, ini hanya cuacanya panas ha..ha..ha" Arthur
tertawa canggung.

Alvian mengangguk percaya.


{9 tahun kemudian}

To be Continued

75 vote

Transmigrasi Ke Dunia Novel [BL] (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang