Reuni

100 7 5
                                    

peringatan lagi,
semua yang terjadi dalam cerita hanya berdasarkan In Character (ic) di GTA-V Roleplay. Mungkin akan ada sedikit tambahan/bumbu di dalamnya dari author.
Happy Reading!



'B∆D ROMNCE'


Teman masa kecil, bukanlah hal yang asing di kehidupan manusia. Mereka yang pernah bertemu dan akrab satu sama lain, dipisahkan oleh keinginan orang tua mereka masing-masing untuk pindah.

Caine Chana, pria manis bersurai merah itu kini berdiri menatap cakrawala yang menembus kacamata beningnya. Sudah 7 tahun lamanya ia tak berkunjung ke kampung halaman.

"Caine.. bukan?"

Caine tersentak kaget saat ada pria berambut ungu dengan alisnya yang sudah seperti preman itu menyapanya. Caine mengernyit, mencoba mengingat siapa lelaki di depannya itu.

"Iya, saya Caine." jawab Caine dengan nada ragu.

"Caine Chana kan? Aku Rion, your childhood friend."

Lelaki yang bernama Rion itu menepuk pundak Caine dan terkekeh geli. Nampaknya ia sudah sangat rindu dengan teman masa kecilnya itu.

"RION?!"

Caine membelalakkan matanya tak percaya. Pria yang terlihat matang di depannya adalah Rion? Rion Kenzo? Anak kecil yang dulunya sangat pemberani dan sombong itu?

"Gila banget udah 7 tahun gak ketemu." ujar Rion sambil membenahkan rambutnya.

"Rion!"

Caine langsung berhambur ke pelukan Rion yang disambut dengan tatapan terkejut, tapi Rion berusaha untuk menyembunyikannya. Caine memeluk Rion dengan erat hingga kacamatanya basah karena air mata.

"Caine? Hey, kenapa nangis?"

"Aku kangen banget sama kamu kocak!"

Caine melepaskan diri dari pelukan itu lalu mencopot kacamatanya agar bisa melihat dengan jelas. Sedangkan Rion tersenyum tipis, gemas dengan pria manis di depannya itu yang masih terisak lembut.

"Udah, gimana kabarnya hmm?"

Caine mengusap air matanya lembut sambil menatap mata Rion. Rion masih tersenyum lembut dengan tatapannya yang menunggu jawaban dari si rambut merah.

"Aku baik. Tapi mataku jadi minus gara-gara kebanyakan tugas kuliah."

Rion tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya. "Ada ada aja. Mau ketemu si Geheboi sama bocil kematian gak?"

Mata Caine berbinar saat Rion menanyakan hal itu. Tentu saja Caine mau bertemu dengan mereka karena rasa rindunya sudah tak bisa diutarakan lagi.

"Mau mau! Ayo!"

Akhirnya mereka berdua berjalan menyusuri kota Tokyo dengan berjuta kenangan itu. Tak lupa juga sembari bercerita hal-hal yang belum pernah mereka ceritakan sebelumnya.

Sesampainya di depan gedung apartemen Alta, tepatnya di parkiran, Rion segera menelepon dua lelaki yang juga menjadi teman masa kecil Rion dan Caine dulu. Gin Geheboi, dan Souta chan.

"Ey, kalian dimana? Ini ada yang mau ketemu katanya."

Caine tersenyum sumringah saat melihat Rion yang menelepon Gin dan juga Souta. Tapi Caine meminta Rion untuk merahasiakannya terlebih dahulu.

"Beneran, Yon? Ah siapa dulu?" sahut Gin di lain sisi.

Gin dan Souta sudah seperti surat dan perangko. Mereka selalu menempel kemana-mana entah karena alasan apa. Jadi saat ini, ketika Rion menelepon Gin, Souta pun sudah berada di samping Gin saat itu.

BAD ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang