bab 14

18 1 0
                                    

Luna sudah sampai di rumah,ia lihat belum ada motor noval,yang berarti noval belum sampai ke rumah, luna menyeritkan kening nya, bertanya-tanya di benak nya "kemana tuh anak tumben bngt belum sampai, padahal dia pake motor, ah biarin aja mungkin dia pergi sama temen¹" Ucap Luna lalu memasuki rumah nya.

Luna kini sedang beres¹ rumah dari lantai atas sampai ke bawah,setelah ia beres¹ Luna pergi ke dapur untuk memasak makan malam,akhirnya Luna sudah selesai dengan pekerjaan nya,sekarang ia tengan duduk di sofa sambil menonton TV, ia mencoba mengambil handphone nya untuk mencoba menelfon noval.

/halo\

/halo, val lo dimana?\

/gue lg nongkrong sama temen\

/lo mabok ya\

/hm\

/pulang ga lo, atau gue bilangin ayah"

/iya¹ gue pulang sekarang "

Tuttt

Luna tidak habis fikir dengan noval, kok bisa¹ia mabok,*kalo gue ga kasian udh gue bilangin ayah sama mama lo val*batin Luna.

Brummm

Suara motor noval sudah berada di parkiran rumah.

Tok tok tok

"Sabar njir" Ucap Luna lalu membuka pintu rumah nya, dan terlihat noval datang dengan badan yang bertegar dan muka nya yang pucat, membuat Luna bingung ada apa dengan suami nya ini.

Huwekk
Huwekk

Noval menahan muntah nya lalu berlari ke arah wc dan memuntah kan nya disana, Luna sudah menduga hal ini bakal terjadi,ya karna noval itu punya asma tapi kenapa dia malah ikutan mabok¹an gitu, jdi muntah kan.

Luna menghampiri noval yang masih ada di WC,ia mencoba memijit tengkuk noval pelan,"keluarin semua, jangan di tahan"ucap luna sambil terus memijit tengkuk leher noval, noval yang mendengar suara Luna pun terus memuntahkan isi perut nya.

Hughh

Noval mencoba mengatur nafas nya pelan, "udah mendingan?" Tanya Luna lalu di balas anggukan kecil oleh noval "gue bantuin ke kamar" Ucap Luna lalu membawa noval ke kamar, Luna membaringkan noval di kasur, Luna memegang kening noval dan ternyata noval demam, Luna turun untuk mengambil kompres.

Luna memasangkan kompres di pelipis noval, Luna ingin turun kembali ke bawah ingin membuat bubur namun tangan nya di cekat oleh noval "j-jangan t-tinggalin gue" Lirih noval "gue cuma mau bikin bubur, buat lo"ucap luna, noval lalu melepas kan tangan nya membiarkan Luna turun.

"Nih makan dulu" Ucap Luna lalu menyuapi noval, namun noval menggelengkan kepala nya "gue ga nafsu makan" Ucap noval Luna hanya memutarkan bola mata nya malas"lo mau nya apa sih!, udah di kasih sakit udah mau di kasih apa lagi"ucap Luna dengan nada sedikit tinggi membuat mata noval berkaca-kaca "apa lo mau nangis? " Tanya Luna hingga berhasil meluncurkan air mata yah terbendung di kelopak mata noval.

Luna sedikit bingung dengan sikap noval bisa¹ nya ia cuma di bentak sedikit malah nangis *anjir noval nangis?*batin Luna.

Luna mengelus-elus rambut noval dengan tulus,namun tangis noval semakin menjadi-jadi "lah kok nangis" Ucap Luna,"makannya kalo di bilangin nurut, gue cuma mau lo makan biar sembuh"ucap Luna lagi, noval hanya diam tidak menjawab "mau makan ga? " Tanya Luna lagi dan sekarang di angguki oleh noval dan Luna pun mulai menyuapi noval sedikit demi sedikit,hingga suapan terakhir pun sudah di telan habis oleh noval, Luna pun tersenyum senang, Luna memberikan gelas yang berisi air untuk minum, noval pun mengambil gelas itu dan meminum nya hingga habis.

"Udah sekarang lo istirahat" Ucap Luna lalu membaringnan tubuh noval kembali ke kasur dan tidak lupa Luna memberikan kompres yang baru untuk noval.

"Jangan jauh¹" Suara noval pelan namun tetap di dengar oleh Luna "gue mau kebawah, makan,laper" Ucap Luna lalu meninggalkan noval sendirian di kamar*luna belum makan pasti nungguin gue*batin noval.

si tukang jail dan ketua geng motorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang