MPLS!

53 3 0
                                    

"Hey, kamu ga cape daritadi diem aja?"

"Hey, kamu ga cape daritadi diem aja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Saat itu, masa MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah). Aku berhasil masuk di SMAN 1 Arutala, melalui jalur prestasiku dalam bidang Matematika, IPA, IPS dan pramuka. Diantaranya nasional dan beberapa yang internasional. Kembali ke keadaan sekarang. Aku mencoba berkenalan dengan beberapa orang tapi... ugh, tatapan sinis mereka itu. Tapi ada beberapa juga murid yang baik bahkan pintar ingin berkenalan denganku! Senangnya!

Mataku sedari awal hanya tertuju pada satu perempuan yang ada di pojok itu. Dia memakai headphone biru, mungkin itu benda favoritnya? Hmph, rasa penasaran ini membuatku risih.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengajakku berkenalan. Dia cantik juga sih... i-iya maksudku yah... lumayan. Dia menyebut namanya Vanezuela.

"Namaku Vanezuela, lebih baik kamu memanggilku dengan panggilan 'Ela' jika tidak... ya, siap-siap saja."

Dia terlihat sangat kejam, mungkin seperti perempuan-perempuan yang ada di manga yandere itu.

"Ah! Tapi mengapa? Menurutku namamu lebih indah jika dipanggil 'Vane' atau 'Nezu' itu lucu bukan? Seperti kamu." Aku cekikikan dengan sedikit godaanku.

Ela mencubit lenganku karna dia kesal, dan dia cemberut.

"Itu karena aku lebih suka dipanggil Ela. Paham?" Aku hanya mengangguk dan semakin cekikikan saat dia bilang 'paham?' Itu membuatnya mirip dengan Kak Gem.

Setelah aku berkenalan dengannya, aku bertukar kontak dengannya. Bukan tentang itu lagi! Pokoknya aku mau kenalan sama si perempuan yang menarik perhatianku itu!

Aku memastikan tidak ada orang di sekitarnya. Lalu aku mengumpulkan keberanianku, setelah itu aku benar-benar menghampirinya.

"Hey, kamu ga cape daritadi diem aja?" Aku sedikit memiringkan kepalaku untuk dapat menatap wajahmu yang menunduk.

Aku menatapnya penuh penasaran, dia menatapku balik tapi tetap diam. Lalu aku memutuskan bertanya lagi, jika tidak bisa-bisa aku berdiam diri sampai bel pulang.

"Kamu bisu ya?" Pertanyaan itu tiba-tiba membuat dia sedikit kaget. Lagian nanya yang bener aja, sampe sarkas gitu.

"E-eumm... m-maaf aku.. uh... aku ga bisu!" Aku cekikikan melihat pertanyaanku membuatnya sedikit gugup dan bingung.

Tapi sebelum aku menanyakan sesuatu, lenganku ditarik olehnya lalu dia membawaku ke toilet perempuan.

Aku sontak terkejut, kenapa dia membawaku kesini?

"H-hey kenapa kamu membawaku kesini???" Aku sedikit penasaran dengan tingkahnya yang tiba-tiba.

"A-aku sebenernya kebelet tapi... aku takut ke toilet sendirian.." aku sedikit tersipu melihat parasnya yang cantik. UGHH MEMBUAT GINJALKU HAMPIR MELAYANG SAJA, namun sebenarnya tidak apa sih... kan ginjal ada dua.

Dengan cepat dia memasuki salah satu toilet yang kosong, dan setelah 1 sampai 2 menit dia keluar.

"Kamu sudah lega, ya?" Aku cekikikan setelah apa yang terjadi, orang aneh mana yang tiba-tiba menarik orang yang tidak dia kenali ke toilet? Ada-ada saja.

Dia hanya mengangguk, aku bingung harus bilang apalagi. Lalu aku menatapnya... tapi dengan cepat dia langsung menyadari bahwa aku menatapnya.

"Mesum." Dia mengatakan itu dengan cemberut

"E-eh??? Kok akuuu? Kan kamu yang ngajak aku ke toilet."

"Hmph. Oke deh aku minta maaf."

"Tidak akan kumaafkan sebelum kamu memperkenalkan dirimu."

'Sekeren apa sih akuuu?' kalimat itu yang terlintas dalam benakku, tapi bener kan? Hahaha.

"Aku Nakano Miku." Tatapannya membuatku bingung. Dia itu masih marah? Tapi kelihatannya tidak. Lalu dia menatapku dengan malu-malu? Tapi dia menyebut namanya dengan nada monoton.

Tapi setidaknya aku sudah mengetahui namanya, bukan?

"Ohh, miku ya? Kamu ga nanya balik nama aku siapa gitu? Jahat banget sih"

"Siapa nama kamu?"

"Nahh, gitu dong. Yamada Zai, panggil aku zai."

Aku berpikir, bagaimana mendekatinya? Sepertinya dia anak introvert. Bagaimana jika aku mengajaknya ke kantin untuk mengobrol lebih banyak? Ah itu mungkin ide yang bagus.

"Terus kita diem di sini aja gitu...? Kalo ke kantin mau ngga? Sekalian tour bareng."

"Boleh, tapi bisa ngga liatnya biasa aja? Kamu natap ke aku terus sih... aku risih." Dia mengatakan itu dengan sedikit cemberutnya yang lucu.

"Ah, itu kan salahmu sendiri. Soalnya terlalu... lucu." Aku sedikit menggodanya walaupun itu terdengar memalukan.

UNTIL MARRIAGE?!? Miku Nakano. [GL/YURI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang