09

1.5K 200 10
                                    

beomgyu mengerjapkan matanya dan mengerang kecil saat merasakan tubuhnya terasa sakit.

langit-langit ruang keluarga menjadi pemandangan pertama saat ia akhirnya membuka mata. tubuhnya dibawa untuk terduduk yang ternyata semalam beomgyu tidur dilantai dekat sofa.

matanya mengedar ke seluruh penjuru rumah, masih sepi. itu artinya sang papa dan kakak belum kembali.

"astaga beomie..."

krayon warna-warni yang berserakan dengan beberapa kertas bergambar sudah menjelaskan bahwa kemari beomgyu kembali pada little space nya.

kringg..

tubuhnya tersentak saat mendengar dering telepon rumah yang berbunyi. dengan cepat beomgyu berdiri dan mengangkat telepon itu.

"halo-"

"cepet keluar rumah, ambil barang gue. gak usah basa-basi dan langsung masuk lagi"

beomgyu kira itu sungchan, namun suara jeno yang dingin menyapa indra pendengarannya.

"iya kak, aku ambil"

"gak usah caper sama temen gue, dia tau kalo lo anak bibi Kim"

"iya kak aku paham, kakak kapan pul-"

tut

telpon dimatikan secara sepihak dari jeno. beomgyu menghela nafasnya pelan. tangannya bergerak memunguti beberapa krayon yang tersebar dilantai karna takut patah terinjak-injak.

"permisi!"

oh, itu pasti teman sang kakak. beomgyu merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan dan bergegas keluar rumah.

dari dalam pagar beomgyu bisa melihat ada 3 orang yang berdiri diluar. kenapa banyak sekali orang jika hanya mengantar satu barang saja..?

"anak bibi Kim ya? nih tolong simpenin barangnya jeno. katanya dia lagi diluar kota ya"

tubuh beomgyu menegang sesaat saat membuka pagar. bukan karna teman dari sang kakak melainkan dua orang lainnya yang tidak jauh berada dibelakang adalah Jhonny dan ten.

"i-iya kak, nanti aku simpenin"

"thank you ya. gue balik dulu. misi om saya duluan"

Jhonny dan ten mengangguk menanggapi pamitan dari orang yang sempat mengobrol dengannya sebentar.

"uncle.. kenapa kesini?"

"uncle cuma mau ketemu beomgyu aja kok, beomgyu dari kemarin di rumah?"

ten melangkah maju ke depan mendekatkan diri pada beomgyu yang terdiam sembari memegang satu box ditangannya.

"eh- hmm kemarin.. a-aku.."

beomgyu sama sekali tidak ingat saat ia berada dalam little space nya. ingatan nya berhenti saat Jhonny dan ten mengantarnya pulang hari itu.

"aku nginep di rumah temen uncle, kemarin uncle kesini?"

"ooh pantes aja, kemarin uncle panggil tapi gak ada suara dari dalam"

kepala beomgyu diusap pelan. untungnya beomgyu tidak lagi memakai seragam sekolahnya. mungkin beomie sempat mengganti baju? entahlah beomgyu sendiri tidak yakin.

"kamu udah sarapan?"

beomgyu menggeleng pelan. ia baru saja bangun tidur setelah masa little nya. perutnya sekarang berdemo minta makan.

"ikut uncle sama om sarapan mau? kita sarapan diluar"

jika beomgyu menolak, apakah ia sopan? melihat senyum dari ten membuat beomgyu mau tidak mau luluh.

"aku mau ganti baju dulu uncle, ayo masuk tunggu di dalam"

pagar yang tadinya hanya beomgyu buka sedikit kini ia buka lebih lebar agar mobil Jhonny bisa masuk ke dalam.

selagi Jhonny memindahkan mobil, beomgyu dan ten berjalan masuk lebih dahulu.

"masuk uncle-"

oh crap. beomgyu lupa keadaan rumah masih berantakan dengan kertas berisi gambar-gambar tidak jelas akibat ulah beomie.

dengan cepat beomgyu memunguti beberapa kertas yang tercecer dan memasukannya secara asal ke dalam tas nya.

"maaf uncle berantakan, aku belum sempet bersihin rumah lagi"

ten tersenyum kecil, matanya mengedar ke seluruh penjuru rumah. banyak lukisan yang ia tahu betul adalah karya taeyong.

"jaehyun belum bisa lupain taeyong ya.." ucap ten kecil.

"kenapa uncle?"

mendengar itu ten menggeleng cepat. kakinya melangkah ke arah sofa dan duduk disana.

"uncle mau minum apa? biar aku bikinin"

"gak usah sayang, kamu ganti baju aja sana atau mandi dulu biar seger"

beomgyu mengangguk lalu berpamitan untuk mengganti baju. kepergian beomgyu ke arah dapur membuat ten sedikit bingung.

"beomgyu kemana?"

"eh,- oh tadi ke belakang..?"

"ngapain? gak usah bikin minum. kita langsung aja"

tadi beomgyu izin untuk pergi ganti baju, namun kenapa ia pergi ke arah dapur? Ten jadi dibuat bingung.

"jaehyun punya anak kecil lagi?"

ucap Jhonny setelah memungut satu mainan milik beomie yang berada di dekat sofa. sungchan memang kerap membelikan beberapa mainan untuk beomie untuk bermain.

"hah? enggak deh kayaknya? kamu liat seluruh rumah. isinya masih lukisan milik taeyong"

anggukan setuju dari Jhonny setelah matanya menangkap beberapa lukisan dengan tanda tangan milik taeyong.

"jo.. aku masih bingung kenapa tadi temen jeno manggil beomgyu anak bibi Kim?"

tentu saja Jhonny dan ten mendengar jelas percakapan beomgyu dengan teman jeno tadi. namun mereka memilih untuk diam dan tidak bertanya.

"nanti kita kesini lagi setelah jaehyun pulang ya"

ten mengangguk kecil. tidak lama beomgyu muncul dari belakang dengan pakaian yang lebih rapih. mukanya juga terlihat lebih segar setelah mandi.

"maaf lama ya om dan uncle"

"enggak kok beomgyu, oh ya om mau tanya kenapa beomgyu datang dari belakang? kamar beomgyu ada dimana?"

oke.. jangan salahkan beomgyu atas kecerobohannya. belum ada pernah seorangpun yang datang berkunjung ke rumah tanpa tau identitas beomgyu sebagai anak bungsu keluarga jung yang disembunyikan.

"o-oh.. i-tu anu.. kamar mandinya lagi rusak yang dalem. jadi sementara aku pake kamar mandi di belakang rumah"

tuhan...

maafkan beomgyu yang sudah terlalu banyak berbohong hari ini.

"maaf ya kalo om terlalu berlebihan, yuk kita jalan sekarang"

ten berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada beomgyu. sesaat beomgyu dibuat bingung hingga akhirnya ten lebih dulu melangkah dan menggenggam erat tangannya.

"yuk?"

tatapan mata ten sangat hangat dan beomgyu bisa merasakan itu. rasa aman yang muncul membuatnya tanpa sadar tersenyum kecil.

"bubu... terimakasih sudah mengirimkan uncle ten dan om johnny"

.

.

.

.

.

.

maaf ya semester genap gue dibantai abis projects matkul. udah hampir gila tapi masih waras dikit buat update 🤏🏻

💬⭐‼️💗

alone ; [ beomgyu ft Jung family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang