20

2.4K 152 3
                                    


*happy reading*




"khe, kadang hidup itu melelahkan ya!" gumam Alvin menatap langit malam dengan kosong.

"dan terkadang tiba tiba terlintas pertanyaan yang alam semesta ragu memberi jawaban padaku" ucapnya lirih menatap danau indah karna sinar bulan di hadapanya.

"kapan saatnya aku bertemu mereka? apa mereka mencari diri ku yang dulu? apa aku sendirian sekarang?. apa yang aku pikirkan" dia hanya bertanya  pada dirinya sendiri tanpa ada yang mau menjawab pertanyaannya itu.

"ahh, sudahlah waktunya pulang" Alvin berjalan ke arah motornya dan pergi dari sana menuju mansion karena jam sudah menunjukan jam 2 pagi hari.

dan dia di sana sendirian dari tadi sore.

mungkin Alan sedang tidur nyenyak tanpa dia sadar dirinya telah pergi sedari tadi.

setelah kepergian Alvin seseorang yang sedari tadi melihat gerak gerik Alvin dan suaranya akhirnya keluar dari balik kayu besar di Dekat Alvin duduk tadi.

"tubuh yang dulu?" bingung seseorang itu dan juga pergi dari sana.

💥🕊

"Gue mau nyanyi nih!" ucap gibran semangat.

"Mau nyanyi apaan lo" tanya ilham yang melihat Gibran membawa gitar dari ruang main.

Jreng~

"Nyanyi sad dulu gak sih?" mereka menganguk mengiyakan kecuali Alvin dan Cio yang hanya menatap datar mereka bertiga.

"Ekhm ekm"


"Kau membuat aku sekecewa itu~"

"Di mana letak~"

"Hati mu ya_"

Nyanyian gibran harus berhenti karna teriakan kenan yang bikin sakit telinga.

"STOPP!"

"WOI!, santai dong nji-" geram Gibran.

"Iya sih sad tapi lagu lo tu ke sad tan Ran" ucapnya.

"Lah itu kan sad jadi lo mau lagu sad yang gimana kon" geram Gibran melihat temanya yang tolol satu ini.

"Yaa gak usah sad, yang lain lah pokoknya" ilham menatap heran pada Kenan.

"Tumben lo gak pengen dengar lagu sad? Baru di putusin ya lo?" tanyanya dengan penasaran.

"Itu lo tau"

"Ck, apapun yang gue nyanyi nanti lo pada gak boleh motong. Ngerti hn?" mereka berdua hanya mengangguk malas.

"Jreng~ ketika cinta bertasbih"

"Nadiku berdenyut merdu~ kembang kempis dadaku~"

"Merangkai butir cinta~"

Kenan yang mendengar lagu yang sad lagih. Hanya bisa pasrah karna teman nya ini dah dibingan bukanya berhenyi malah. Ya tau lah lo pada.

"Keris tangan tergambar~
Tak bisa~ ku menentang~"

"Sujud syukur padamu atas segala cinta~~"

"Bertuturlah cinta mengucap satu nama"

"Saat indah goresan satme dalam kitabku~"

"Tunggu tunggu" sela Kenan lagi dan mendapatkan tatapan tajam dari Gibran karna sudah menyela lagunya lagi.

"Lo kenapa sih dari tadi nyela mulu! heran" geram Gibran yang ingin membanting Kenan sekarang.

"Kalem dong"

"Kok lo lagunya kayak islam Islam gitu" heran Kenan padahal kan mereka gak ada yang islam.

Gibran hanya melirik dan berdiri dari duduknya dan pergi membawa gitar ke ruang main tanpa menjawab pertanyaan Kenan.

mereka hanya diam menatap kepergian gibran yang sedikit murung.

Tunggu murung? Apa jangan jangan Gibran!?.

Ilham dan Gibran saling pandang dan mengangguk mengerti.

"Pasti sakit cinta sama yang lain agama" ucap ilham kasihan pada sohibnya ini.

"Hm" cio bergumam membuat mereka kaget termasuk Alvin.

"L-lo juga Co"

Cio pergi tanpa menjawab dia pergi menuju teras atap untuk merokok.

"Di luar nurul" ucap ilham terheran heran dengan kisah cinta teman temanya ini.

"Heh tu nama bunda gue"


💥🕊

Ceklek.

Pintu ruang tamu mansion terbuka dan masuklah Alvin ke dalam mansion miliknya.

Hahh

Helaan nafas keluar dari mulutnya sedari perjalanan ke sini.

"Ada apa dengan lo" mendengar suara Alan di ruang tamu Alvin melirik Alan yang sedang duduk santai dengan beberapa cemilan di hadapannya.

"Tidak" ucap Alvin singkat dan berjalan menuju kamar ubtuk istirahat dan mandi.

Alan menatap kepergian Alvin dengan tatapan sulit di artikan.

"Lo berubah banyak Vin. Dari body, sikap, cara bicara, dan tatapan lo itu" gumam Alan.

"Karna anda dan keluarga anda penyebabnya tuan Alan" Alan melihat ke belakang dan ternyata kedua hologram berpasangan itu tengah menatapnya.

"Khee, itu mah karma dia" ucap VO dan seketika menghilang.

"Anda masih ada kesempatan kedua tuan" seketika IA menghilang juga setelah mengatakan itu.

"Haah, gue harus gimana Tuhan" gumamnya menatap langit-langit atap mansion.





Makasih buat kalian yang masih mau baca cerita gabut ini😆😅

Vote komen ya! Sekarang udah maksa😤

Komen kalo ada typo


Transmigrasi kevin or alvin (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang