chapter 01.

202 14 6
                                    

Pagi hari jam lima pagi di
sebuah rumah kecil di
ranjang sederhana terlihat
seorang pemuda tampan
terbangun karena alarm
berbentuk sarung tinju
mengenai kepalanya dia
bangkit masuk kedalam
kamar mandi mengosok
gigi dan membersihkan
badannya.

Setelah selesai dia keluar
dan mengambil sepeda lalu
pergi ke pasar yang tidak
jauh dari tempat tinggalnya.

Sebuah kedai pangsit
tempat ia mencari nafkah
selama ini bersama
sepasang suami istri yang
tidak punya anak
namun baik hati.

Tugasnya mengambil
barang kebutuhan kedai
pangsit itu setiap jam
lima pagi setiap hari.

Wangji pemuda santun
namun berwajah tampan
nan datar seperti tembok
tidak pernah terlihat
tersenyum pada orang
lain selalu serius penuh
tanggung jawab.

Sementara itu di sebuah
rumah megah lainnya
seorang pemuda tampan
pengangguran yang malas
dalam segala hal kecuali
penakluk wanita masih
meringkuk dibalik selimut
di ranjang mewahnya
meski alrm terus berbunyi
namun sosok itu masih
enggan untuk bangun.

Tiga jam kemudian sosok
itu terlihat memasuki
kamar mandi dan ia
keluar tidak lama lalu
berpakaian rapi dan
menuruni tangga menuju
lantai satu untuk sarapan
bersama yang lain meski
tidak jarang hanya meja
kosong yang sering di
dapatinya.

Rumah mewah yang
dingin dan kaku tidak
ada kehangatan di dalam
nya semua sibuk dengan
urusan masing masing
tidak pernah akur satu
sama lain.

"Selamat pagi..."

"Selamat pagi .."

Sosok tampan itu
menjawab dengan
Cuek dia mengambil roti
dan mengoleskannya lalu
memakan sambil melihat
notifikasi di ponsel yang
terus berbunyi dari tadi
namun di abaikannya.

Sudah biasa setiap hari
selalu banyak yang
menghubunginya karena
dia seorang playboy kelas
kakap berapa banyak
wanita yang jatuh pada
nya meskipun mereka
tahu sosok itu hanya
bermain main dengan
mereka namun anehnya
semua gadis gadis itu
dengan senang hati mereka
semua rela menanggalkan
pakaian untuknya ironis..

Di Apartemen sederhana
di lantai sepuluh seorang
yang berpenampilan
seperti pria namun sangat
cantik dengan rambut
sebahu di kuncir dengan
poni jatuh di jidatnya
sangat imut mengalahkan
gadis cantik di manapun

Dia selalu memakai baju
kaos putih atau hitam
di balut dengan kemeja
lengan panjang yang di
biarkan terbuka tampa
dikancingi cukup menarik
untuk sebuah penampilan
meski sederhana.

Keluar dari unit miliknya
masuk kedalam lift dan
turun ke bawah.

Masuk kedalam bis yang
kosong dan duduk di
belakang supir yang sudah
mengenalnya dan menyapa
ramah.

"Selamat pagi zan zan"

"Selamat pagi paman."

Sosok itu menjawab ramah
dan tersenyum hangat dia
sudah terbiasa berinteraksi
ramah dengan supir paruh
baya itu.

Sebuah SMA swasta jadi
tujuannya dia adalah
seorang guru musik yang
mengajar disana seminggu
tiga kali selama ini.

Banyak murid yang jatuh
hati padanya tidak hanya
perempuan bahkan siswa
laki laki banyak yang
mendekatinya melihat
parasnya yang ayu.

meski baru seminggu dia
berada di sana namun
sosoknya langsung
terkenal karena sikapnya
yang ramah dan baik
pada siapa saja.

Banyak murid disana
menginginkan sosok itu
jadi guru lesnya namun
hanya beberapa orang
yang beruntung bisa
belajar bersamanya.

HATE  Conqoers LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang