01. Nyangkut

342 16 0
                                    

Kisahku dengannya berawal dari tahun ajaran baru 2022/2023.
Tepatnya saat aku berada di kelas dua SMA.

Kesan pertama cukup mengejutkan, dan sedikit memalukan.

Bisa-bisanya pertemuan kita dimulai dengan,...















“Eh udah ditempel, cepet cepet cepet” seorang siswi berjalan cepat melewatiku.

Di ikuti oleh siswa siswi lainnya yang ikut berlarian kesana kemari.

Aku dan dua temanku yang semula duduk dilantai koridor depan kelas segera berdiri. Takutnya jika diinjak oleh para siswa yang saat ini tampak seperti gerombolan zombie.

“Lebay amat, nanti juga tau kelasnya gausah lari-lari kek gitu” ucapku menatap sekeliling.

Saat ini para murid yang sebelumnya kelas 10 atau yang sekarang sudah naik ke kelas 11 pada tahun ajaran baru ini sibuk mencari daftar nama mereka pada setiap lebaran kertas yang ditempelkan di dinding kaca pada setiap kelas.

Setiap tahun ajaran baru, satu kelas akan kembali di acak untuk menentukan kelas yang baru. Oleh karena itu semua ingin segera mengetahui di manakah kelas baru mereka sekarang.

“Ya harus cepet dong. Lo mau kita kebagian bangku pojok belakang, atau yang lebih parah bangku depan meja guru” ucap Esa temanku membuatku seketika panik.

“Eh iya, cepet kita lihat” Hana temanku menjadi panik dan segera mendekat ke kerumunan murid tersebut.

Aku pun mengikuti teman-temanku. Sebelumnya aku berada pada kelas 10 IPS 3 dan sekarang aku mulai mencari namaku di kelas 11 IPS 3. Tapi sudah ku urutkan dari absen satu sampai 36 absen paling bawah, namaku tidak ada di sana.

Hana mengusulkan untuk mengurut dari kelas IPS 1 sampai IPS 4 dan kami setuju dan berlari menuju kelas 11 IPS paling selatan yaitu kelas IPS 1. Kami sibuk mencari nama kami masing-masing. Tapi nama kami kembali tak ada.

Aku pun berlari terlebih dahulu ke kelas berikutnya, 11 IPS 2. Aku menemukan nama Hana di sana dan segera aku memberitahunya.

“Na, kelas lo disini”

“Hah mana?” ucapnya sambil terenggah karena berlarian dari tadi.

“Nih” telunjukku mengarah ke namanya.

“Yah, gak sekelas” Esa terlihat kecewa.

“Eh, gue masuk dulu mau cari bangku” Hana segera memasuki ruang kelas tersebut.

Setelahnya aku menarik lengan Esa untuk kembali berjalan menuju kelas berikutnya.

Kami mungkin saat itu tak fokus. Karena kembali ke kelas IPS 3 yang sudah kami periksa paling awal.

“Ngapain ke sini bangke” Esa menepuk bahuku dan berlalu ke kelas berikutnya.

Aku sempat terdiam beberapa saat sebelum tersadar dan berlari mengikutinya.

“Fiks kita sekelas nih” Aku hanya diam ketika Esa berkata sambil berjalan mendekati dinding kaca kelas tersebut.

Dengan teliti aku kembali mengurutkan nama siswa dari paling atas sampai aku berhenti pada urutan absen 32. “Vielora Azhira” Itu namaku, tersenyum dalam hati dan memasuki kelas tersebut.

“Tungguin” Esa mencekal lenganku saat kita sampai di depan pintu kelas tersebut.

“Kita sekelas?” tanyaku antusias.

Esa hanya mengiyakan membuat kita berdua tertawa senang.

“Eh cepet cari bangku”

“Itu kosong” Aku berjalan ke meja tersebut.

HIRA IN ELEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang