Chapter 34

630 75 6
                                    

Setelah menunggu cukup lama, Namjoon akhirnya menghubungi Jin untuk memberitahukan lokasi terakhir Jungkook. Dia mengatakan bahwa terakhir kali Jungkook menelepon adalah di bandara, tapi itu 1 jam yang lalu dan tidak ada perubahan lokasi sejak saat itu.

Jin segera bergegas ke bandara, Namjoon mengikutinya kesana dan saat mereka bertemu mereka segera mencari keberadaan Jungkook.

"Bagaimana kita bisa menemukannya di bandara sebesar ini dengan ratusan orang di dalamnya?" Kata Namjoon.

"Aku tidak tahu, tapi aku harus menemukannya hari ini, aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya dan juga bayiku"

"Tenang Jin, aku masih melacak lokasinya dan jika ada pergerakan aku akan menghubungimu"

Setelah berpencar dan mencari-cari selama beberapa saat, ponsel Jin berdering, bukan dari Namjoon tapi dari nomor yang tidak dikenal. Dia mengangkatnya.

"Kau terlihat sangat gelisah Jin"

"Taehyung, berikan dia padaku"

"Siapa? Suamiku? Apa kau datang ke sini untuk mencarinya?"

"Hentikan omong kosongmu!"

"Jika kau datang sejauh ini untuknya, kau salah, dia tidak ada disini, suamiku sedang hamil, dia harus beristirahat"

"Taehyung !!!! Katakan padaku di mana dia?"

"Apa yang ingin kau berikan padaku?" Jin melihat sekeliling, berharap menemukan Taehyung namun ia hanya melihat orang asing yang lewat.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin kau mati di tanganku agar kau bisa berhenti mencampuri urusanku"

"Katakan dimana dia dan kau bisa melakukannya denganku"

"Hahaha apa kau pikir aku bodoh?" Taehyung tertawa.

"Aku tidak bercanda, lepaskan dia, jika kau menginginkanku aku akan memberikan apa yang kau inginkan"

"Ternyata kau sudah dewasa, bukan pengecut seperti dulu"

"Sial! Aku tidak pernah menjadi pengecut!"

"Pergilah ke tempat parkir, disana kau akan melihat sebuah mobil Kia hitam dengan dua garis putih di kap mesinnya, kau bisa bertemu dengan kekasihmu" Taehyung menutup teleponnya dan Jin segera berlari ke tempat parkir.

Telepon terus berdering, ia hanya melihatnya dan ternyata itu dari Namjoon, tapi ia tidak punya waktu untuk mengangkatnya, ia memasukkannya kembali ke dalam sakunya dan terus berlari ke tempat parkir.

Sesampainya disana ia langsung mencari mobil yang dimaksud Taehyung tadi. Sebuah mobil kia berwarna hitam dengan dua garis putih di kap mesinnya dan ketika ia menemukannya ia mencoba membuka pintu namun terkunci, jendelanya juga sangat gelap sehingga ia tidak dapat melihat ke dalam.

"Jungkook, buka pintunya, ini aku" Jin menggedor-gedor jendela mobil.

"Jungkook...arghh–"

.
.

Jin perlahan membuka matanya saat dia merasakan percikan air di wajahnya, kepalanya terasa sangat sakit dan dia bisa melihat noda darah di bajunya. Dia yakin itu adalah darahnya sendiri karena kepalanya sangat sakit saat itu.

Tubuhnya diikat di kursi, penglihatannya masih kabur sehingga sulit untuk melihat. Namun saat ia berhasil mengatur penglihatannya, ia hanya melihat Jungkook tergeletak di lantai dengan darah di sekujur tubuhnya, ia pun langsung berteriak dan berusaha melepaskan ikatan tubuhnya.

"JUNGKOOK!!! Bangun!!! Tolong bangun sayang!!! Jungkook!!!"

"Ssst, suamiku sedang tidur" Jin menoleh ke arah suara itu. Dia menyadari bahwa dia berada di sebuah gudang dengan banyak tumpukan jerami di sekelilingnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN DENGANNYA?"

"Aku tidak melakukan apa-apa, dia mencoba melawan dan aku tidak sengaja mendorongnya"

"Sial!!! Bajingan! Lepaskan dia!!!" Jin meronta dan berusaha membebaskan diri dari ikatannya.

"Jin.. tenang, dia tidak akan mati, sepertinya begitu, atau lebih tepatnya dia tidak akan mati sebelum kau" Taehyung membungkuk di depan Jin dan Jin langsung meludahi wajahnya.

"Jangan pernah menyentuhnya di depanku!!"

"Tapi sayangnya aku melakukannya di belakangmu, memang benar, dia sangat luar biasa, bahkan lubangnya masih sangat rapat seperti saat aku dulu menidurinya"

"Brengsek kau Taehyung!!! Lepaskan dia!! Bunuh saja aku !!!!"

"Aku akan melakukannya... Semoga kau beruntung.." Taehyung menyalakan korek api di depan Jin dan melemparkannya ke tumpukan jerami dan dia pergi begitu saja, keluar dari gudang lalu menguncinya dari luar.

"Sial!!! Jungkook!!! Bangun!! Sayang, kumohon bangunlah!!! Jungkook!!!" Api mulai membesar dan asap mulai memenuhi ruangan.

Tangan Jin sudah penuh dengan luka, karena berusaha melepaskan diri dari ikatan yang kuat. Setelah berusaha keras, dia akhirnya berhasil melepaskan tangannya. Pergelangan tangan Jin berdarah karena usaha tersebut. Namun ia tidak peduli, ia segera melepaskan ikatan kakinya dan berlari ke arah Jungkook.

"Ohh Tuhan, Jungkook, bangunlah, ini aku" tubuh Jungkook mulai terasa dingin, ia melihat darah mengalir dari kaki Jungkook. Ia segera menggendong tubuh Jungkook dan saat ia ingin membawanya keluar, atap gudang perlahan-lahan mulai runtuh.

"Sayang, bertahanlah, aku akan mengeluarkanmu dari sini" Jungkook perlahan membuka matanya dan melihat Jin di depannya.

"Ohh syukurlah kau sudah bangun"

"Jin.. bayi kita..."

"Sshh tidak apa-apa, bertahanlah"

Jin meletakkan Jungkook di dekat pintu dan dia mencoba mendobrak pintu, tubuh Jungkook yang masih lemah membuatnya tidak berdaya.

Dia melihat api di depannya dengan atap gudang yang runtuh.

*Batuk*

"Jungkook bertahanlah sayang, aku berjanji akan menyelamatkanmu" Jin melepas jaketnya dan memberikannya pada Jungkook untuk menutupi napasnya agar tidak menghirup asap.

Dia terus mencoba mendobrak pintu namun pintu mulai terasa panas dan sulit bagi Jin untuk membukanya. Dia melihat sebuah jendela, dan dia segera mencari sesuatu untuk mendobraknya, dia kembali mengambil kursi yang diikatnya dan melemparkannya ke jendela. Kemudian mengangkat tubuh Jungkook.

"Jungkook, dengarkan aku baik-baik, aku yakin Namjoon melacak ponselku, aku akan mengeluarkanmu dari sini, oke?" Jungkook hanya mengangguk dan ketika Jungkook berhasil keluar melalui jendela, Jin meraih ponsel di sakunya.

"Oh sial!!"

"Ada apa?"

"Ponselku, tunggu disini, aku akan segera kembali"

"Tidak!! Kumohon jangan!!! Keluarlah, aku mohon keluar"

"Aku berjanji akan kembali" Jin kembali ke tempat dia diikat dan melihat ponselnya tergeletak di lantai, Jungkook yang khawatir tiba-tiba tersentak saat seseorang menepuk pundaknya.

"Namjoon..."

"Jungkook syukurlah kau selamat, dimana Jin? Aku melacak ponselnya dan lokasinya membawaku ke sini"

"Dia ada di dalam sana dan—" tempat itu meledak. Membuat Jungkook dan Namjoon berbaring dengan tangan mereka menutupi telinga mereka.

"TIDAK!!! TIDAK MUNGKIN!!!" Jungkook berusaha masuk ke dalam gudang tapi Namjoon menahannya.

"Tidak!!! Namjoon, Jin masih di dalam, Jin !!!!! Tidak mungkin!!! Tolong selamatkan dia, kumohon!" Jungkook menangis histeris dalam pelukan Namjoon.

Wrong Way | Taekookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang