CHAPTER 46

882 96 14
                                    

"apa maksudnya ini kak? kenapa didalam foto ini ada kakak?" Tanya gaby.

shanju yang mendengar pertanyaan gaby itu seketika ia pun tersadar dari lamunanya dan langsung menatap gaby dan oniel dengan tatapan yang tak bisa mereka artikan.

***

Sore ini hujan turun dengan derasnya.

Terlihat marsha yang sedang menerobos derasnya hujan sore hari ini, dengan menggunakan motornya marsha nekat mencari kakaknya dibawah guyuran air hujan.

Marsha tak peduli dengan kondisi tubuhnya yang sedang sakit, malah sekarang ia mencari kakaknya dan nekat menerobos derasnya hujan sore ini.

Terlihat kini marsha menghentikan motornya di sebuah tempat pemakaman dan mulai berjalan masuk kedalam area pemakaman tersebut.

Tak peduli dengan kondisi tubuhnya yang sudah kedinginan dan kepalanya yang sedari tadi sudah sangat pusing.

Kini marsha terus berjalan menuju gundukan tanah yang ingin ia tuju saat ini. Setelah beberapa saat berjalan, kini marsha sudah sampai didepan makam kedua orang tuanya.

Ia hanya berdiri menunduk didepan makam kedua orang tuanya. Setelah beberapa saat akhirnya marsha mulai berjalan mendekati kedua makam yang ada dihadapanya itu.

"Yah.. bun."

Air matanya kini mulai turun namun tersamarkan karna tercampur bersama air hujan yang saat ini membasahi tubuhnya.

"Maaf adek selalu nangis saat datang kesini.."

"Adek gk sekuat kakak yang bisa menutupi tangis dan kesedihan mereka.. yah, bun."

"Sekarang semuanya hancur.. keluarga kita sudah terpecah.."

"Rumah yang dulunya nyaman.. kini semua itu sudah berubah tak lagi sama seperti saat ayah dan bunda masih ada.."

"Kini kak gita pergi dari rumah dan ninggalin kita gitu aja.. "

"Setelah kak gita pergi.. ci shani dan kak jinan juga ikut berubah gk seperti dulu.."

"Rumah yang dulu selalu jagain dan jadi tempat adek pulang sekarang udah gk ada lagi.."

Dengan air mata yang mengalir deras dan isak tangis yang terdengar sangat sakit bagi mereka yang mendengar tangisan itu.

Marsha terus melanjutkan bercerita kepada kedua orang tuanya yang ntah itu semua didengar oleh mereka atau tidak.

"Setiap adek pulang kerumah.. adek selalu ngerasa takut karna sekarang  kak jinan gampang emosi.."

"Bahkan setiap malam adek selalu nangis karna merasa takut dan kesepian.."

"Dulu kak gita selalu ada saat adek lagi sedih atau pun lagi kesepian.."

"Tapi sekarang.."

"Adek sudah bingung.. kemana lagi adek harus nyari kak gita.."

Yang semula marsha bercerita dengan nada bergetar karna isakan tangis, kini marsha mulai bercerita dengan nada yang mulai meninggi.

"Adek gak sekuat itu jika harus kehilangan lagi.."

"Sudah cukup adek merasa kehilangan.. jika sekarang adek harus kehilangan lagi adek gk kuat.."

"Adek capek..!"

"Kenapa orang yang adek sayang selalu pergi ninggalin adek.. kenapa..!"

"Ayah sama bunda udah pergi ninggalin adek.. lalu oma sama oppa.. dan sekarang.."

"Dan sekarang kak gita juga ikut pergi ninggalin adek..!"

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang