🍃 tetap sama 🍃

527 55 19
                                    

🏯 Di kekaisaran

"Entah kenapa hari ini aku merasa senang. Apakah akan ada kabar baik yang datang." Monolog seseorang atau lebih tepatnya seorang pangeran di kekaisaran tianqi.

"Pangeran."

"Ada apa?"

"Saya mendapatkan kabar dari orang-orang kita kalau pangeran kedua dan juga yang lain nya sedang berusaha mencari pangeran ke enam yang menghilang."

"Rupanya dia langsung bergerak."

"Benar pangeran."

"Sudah berapa lama mereka mencarinya?"

"Sekitar 2 minggu."

"Bagus. Kalau bisa jangan sampai dia ditemukan."

"Kami akan mencoba memastikannya."

"Belum ada kabar lagi dari wuxin?"

"Belum ada pangeran."

"Terserah. Yang terpenting dia menepati janjinya."

"Kalau begitu saya undur diri."

Setelah pengawal itu pergi, pangeran chi melanjutkan perjalanannya menuju ke istana kekaisaran untuk bertemu dengan sang ayahanda.

🏞

Sedangkan di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan. Seseorang sedang terdiam di kamarnya karena memikirkan hal-hal yang terus berlarian di pikirannya.

"Wuxin."

"Ada apa?"

"Kamu tidak ingin menjelaskan tentang keadaanku?"

"......"

"Aku bukan orang bodoh sampe tidak mengetahui keadaan tubuhku sendiri."

"Aku terpaksa."

"......."

"Kamu terluka parah dan satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu hanya dengan mengeluarkan semua energi murni di dalam tubuhmu. Waktumu terbatas dan aku tidak bisa nememukan cara lain lagi."

"Jadi sekarang?"

"Ya... sekarang kamu seperti manusia biasa. Bahkan tubuhmu akan lebih lemah dari manusia biasa pada umumnya karena cidera mu belum sepenuhnya pulih."

Xiao se terdiam mendengarkan semua ucapan wuxin. Jadi inikah akhirnya? Dia kehilangan semua ilmu dan keterampilan yang dia pelajari sejak kecil.

Xiao se tidak bisa menyalahkan wuxin atau orang lain untuk keadaan nya sekarang. Karna dia tahu wuxin melakukan itu dengan pertimbangan yang sudah dia pikirkan matang-matang.

"Kita dimana?"

"Di tempat yang tidak mungkin orang lain tau."

"Kenapa?"

"Hanya ini caraku untuk membuatmu tetap aman."

Mendengar kata 'aman' dari wuxin membuat xiao se mengerti. Seseorang pasti menginginkan kematiannya.

Xiao se sangat menyadarinya. Terlahir di keluarga kekaisaran membuat dia terbiasa dengan semua ancaman sejak kecil.

Dari racun, percobaan penculikan, dan yang terakhir adalah membuatnya mengalami cidera.

Xiao se bahkan sudah memiliki beberapa orang 'kandidat' di dalam pikiran. Pasti mereka yang menginginkan kematian nya.

"Xiao se."

"Mungkin kamu memang tidak sekuat sebelumnya, tapi aku akan selalu disisi mu mulai sekarang. Aku yang akan menjadi kekuatanmu. Jadi apapun yang kamu pikirkan, tolong jangan menghilang dariku."

"Apakah aku tidak bisa mempelajari ulang semua keterampilanku dari awal."

"Kakak bilang akan sulit, tapi mungkin kamu bisa mempelajari dasar-dasarnya. Asal keterampilan itu tidak terlalu memakai energi."

"Baiklah."

"Sekarang minum obat ini, supaya cidera mu  bisa segera sembuh total."

Wuxin memberikan cawan berisi obat yang memang setiap hari harus xiao se minum untuk kesembuhannya.

Setelah menghabiskan obatnya, xiao se merasa dia mulai mengantuk. Yeah sejak dia bangun dari tidur yang terbilang panjang, xiao se memang mudah mengantuk.

Itu wajar karena selain efek dari obat yang dia minum juga dari kesehatan tubuhnya yang menurun

Melihat xiao se yang sudah terlelap, wuxin mendekat ke ranjang tempat xiao se tidur.

"Aku berjanji akan selalu di sisimu. Maaf karna harus memisahkan dan menyembunyikan mu dari yang lain."

Setelah cukup lama memandangi wajah xiao se, akhirnya wuxin memutuskan untuk keluar dari kamar.

Dia harus melakukan suatu hal

"Kakak."

"Ada apa?"

"Bisakah kakak mengirimkan surat ini kepada wali kota xueyue?"

"Baiklah. Aku akan menyuruh seseorang untuk mengirimkan surat ini."

"Jangan sampai ada yang tau tentang tempat ini."

"Aku tau."

"Terima kasih kakak. Aku kembali ke tempat xiao se dulu."

.
.
.
.

TBC

Maaf agak pendek ya karena lagi sibuk di real life jadi gak bisa update atau nge draft book ini 😔

Protecting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang