Chapter 68 : Coup D'etat

10 0 0
                                    

Saat malam harinya, Fadli yang sudah menyamar sebagai si 「tanpa nama」 sedang mengintai para penipu yang berpura pura menjadi dia dan kelompoknya dari atap. Para penipu itu sedang mengumpulkan beberapa orang yang terlihat seperti kumpulan kriminal dan tentara bayaran.
Fadli:"untuk apa mereka mengumpulkan orang orang seperti itu?"
Fadli:"well, ini akan sangat memudahkan pekerjaanku"
Fadli lalu mencoba untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Penipu:"apa kalian sudah siap?"
Penipu:"malam ini, aku ingin kalian melakukan kerusuhan disini, terserah kalian boleh melakukan apapun yang kalian mau"
Penipu:"silahkan kalian membunuh, mencuri, atau memperkosa, silahkan saja buat kekacauan sesuka kalian"

Para penipu kemudian memberikan mereka zirah dan pedang dengan lambang kerajaan seperti milik para kesatria.
Penipu:"tapi sebelum itu, kalian pakai zirah ini terlebih dahulu, katakan saja kalau semua yang kalian lakukan adalah perintah dari raja dan para pahlawan"
Penipu:"kita hancurkan kepercayaan rakyat kepada raja dan para pahlawan, sehingga kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk melakukan kudeta"
Para kriminal, tentara bayaran, dan para penipu itu langsung memakai zirah dan pedang yang telah mereka bagikan, dan mereka langsung memulai rencana mereka. Sementara itu, Fadli yang masih mengawasi mereka, tersenyum dibalik topeng yang dia pakai.

Fadli:"ah, jadi rencana mereka adalah kudeta, aku sudah bertanya tanya kapan hal ini akan terjadi setelah aku mendengar kalau ada beberapa orang yang bersiap siap melakukan kudeta"
Fadli:"ini menarik, akan aku lihat seberapa matang mereka mempersiapkan rencana ini"
Mereka semua lalu mulai merusak dan menghancurkan rumah rumah di sekitar mereka. Mereka juga memaksa masuk kedalam rumah rumah warga kemudian mereka membunuh dan memperkosa para warga yang ada di rumah, dan Fadli hanya diam dan membiarkan mereka. Karena, semua itu hanyalah ilusi belaka, Fadli sudah memasang penghalang di sekitar kota supaya para warga tetap aman walaupun para penipu dan kriminal sedang melakukan kekacauan. Lalu, untuk yang membunuh dan memperkosa, sebenarnya mereka sedang membunuh dan memperkosa rekan rekan mereka sendiri.

Namun, di luar perkiraan Fadli, orang orang itu ternyata jauh lebih bejat dari pada yang dia kira. Mereka menarik seorang gadis yang masih kecil kemudian mereka mencoba untuk memperkosa gadis tersebut. Saat itulah Fadli langsung bergerak dan langsung memotong kemaluan mereka menggunakan benang sihir yang sangat tajam dan membunuh mereka seketika. Karena, meskipun semua itu hanyalah sebuah ilusi, tapi mereka sudah kelewat batas.
Fadli:"kalian semua sudah kelewat batas! Aku tidak akan membiarkan kalian melakukan hal yang lebih buruk dari ini"
Pemimpin dari penipu yang berpura pura menjadi Fadli langsung marah kepadanya.
Penipu:"siapa kau! Beraninya kau melakukan hal itu kepada rekan rekanku!"

Fadli kemudian menutup matanya, dan ketika dia kembali membuka matanya, mata dia langsung berubah menjadi merah menyala.
Fadli:"aku adalah si 「tanpa nama」"
Para penipu dan kriminal langsung ketakutan saat melihat warna merah menyala keluar dari lubang mata yang ada di topengnya Fadli, sementara para tentara bayaran tidak segan segan langsung mencoba untuk menyerang Fadli. Namun, Fadli dengan cepat menggerakan beberapa jarinya, dan para tentara bayaran yang mencoba untuk menyerangnya langsung terpotong potong oleh benang sihir yang tak terlihat.
Fadli:"ah, satu hal lagi"

Fadli menjentikan jarinya untuk menghilangkan ilusi yang dia pasang sehingga para kriminal itu menyadari apa yang telah mereka lakukan kepada rekan rekan mereka sendiri. Fadli langsung tertawa saat dia melihat reaksi mereka, namun tertawanya tidak seperti tertawa dia yang biasanya, melainkan tawa yang sangat dingin dan mencekam.
Fadli:"sesungguhnya aku cukup terkejut ternyata kalian jauh lebih bejat dari pada yang aku kira"
Fadli:"tapi karena hal itulah aku juga tidak akan ragu ragu untuk menghabisi kalian"
Para kriminal yang sangat ketakutan, langsung mencoba untuk kabur, tapi dengan satu gerakan jari dari Fadli, tubuh kriminal itu langsung terpotong.
Fadli:"jangan kira aku akan membiarkan kalian kabur begitu saja"

Pemimpin dari penipu itu kemudian langsung menyerah.
Penipu:"baik, baik, kami menyerah, aku mohon ampuni kami"
Penipu:"kami hanya melakukan perintah dari paduka raja, seperti yang kau lihat, kami adalah kelompok pahlawan terkuat"
Tepat setelah dia mengatakan itu, tangan kanan dia langsung terpotong.
Fadli:"aku mengenal para pahlawan, dan kalian sama sekali tidak terlihat seperti mereka"
Pemimpin dari penipu itu langsung berteriak kesakitan, jadi anggotanya yang lain menggantikan dia untuk bicara.
Penipu:"maaf, kami tidak bermaksud untuk berbohong... Aku mohon tolong jangan bunuh kami"
Penipu:"kami hanya di perintah untuk menyamar sebagai para pahlawan dan membuat kekacauan supaya orang orang yang membayar kami bisa menggunakannya untuk memulai kudeta"

Fadli:"siapa yang memerintahkan kalian?"
Penipu:"kami tidak tau, kami benar benar tidak tau apa apa tentang orang itu"
Penipu:"yang kami tau hanyalah dia adalah salah satu anggota keluarga bangsawan, itu saja kami bersumpah"
Semua penipu itu mengangguk secara bersamaan.
Fadli:"baiklah kalau begitu, terima kasih untuk informasinya"
Fadli kemudian pergi dari tempat itu dan kembali ke kamarnya, sementara para penipu dan kriminal yang masih hidup langsung menghembuskan nafas lega karena mereka pikir mereka selamat. Namun, baru saja mereka melangkah, kepala mereka langsung terpenggal dari tubuh mereka.

Sesampainya di kamar, Fadli melepaskan topeng dan penyamarannya lalu dia menyimpannya kembali di penyimpanan dimensional miliknya.
Fadli:"huft, kenapa di dunia ini ada banyak sekali sampah seperti mereka"
Fadli:"tunggu, di dunia asalku juga ada banyak sampah seperti mereka sih, huft"
Dia kemudian naik ke tempat tidur dan tidur bersama dengan yang lainnya. Keesokan harinya, ketika mereka semua sedang sarapan, beberapa kesatria masuk dengan tergesa gesa.
Garcia:"ada apa? Kenapa kalian tergesa gesa seperti itu?"
Kesatria:"lapor yang mulia, para penipu yang berpura pura menjadi para pahlawan memimpin sekelompok kriminal untuk memulai kudeta di wilayah Frankfurts"

Semua orang yang mendengar itu langsung bersiaga, selain Fadli tentu saja. Fadli hanya menghela nafas dengan sangat panjang.
Fadli:"Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"
Fadli:'telat banget mereka dapet informasinya'
Teman temannya Fadli sedikit tertawa saat melihat reaksinya.
Jean:"panjang amat kamu menghela nafasnya"
Fadli:"aku butuh istirahat, kenapa selalu saja ada masalah saat kita sedang ingin istirahat"
Silvi:"ya, apa boleh buat, kalian itu adalah pahlawan jadi kemanapun kalian pergi, masalah akan terus menemani"
Fadli:"hhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaa!!!"
Fadli lalu berdiri setelah menghabiskan makanannya.
Fadli:"baiklah, ayo kita hentikan kudeta mereka"
Teman temannya yang lain juga ikut berdiri. Chris mengumpulkan beberapa kesatria yang sudah siap, kemudian mereka semua berkumpul di depan istana.

Fadli:"kalian sudah siap?"
Mereka semua mengangguk, kemudian Fadli melihat kearah Celes.
Fadli:"Celes, apa kamu tau dimana Frangfruit berada?"
Celes:"Frankfruts, dan iya aku tau"
Fadli lalu menggunakan Recall ke Celes dan mereka semua langsung pergi ke Frankfruts. Mereka langsung terdiam saat mereka sampai, karena mereka melihat banyak sekali potongan potongan tubuh yang berceceran, dan ada sebuah papan kayu dengan pesan dari si 「tanpa nama」. Isi dari pesan tersebut adalah "aku sudah mengurus mereka, jadi kalian santai saja

Salam hormat
「」"

Berbeda dengan teman temannya yang terdiam saat melihat itu, Fadli malah langsung bersorak.
Fadli:"YAY!"
Hal itu membuat semua orang langsung melihat kearahnya.
Nadia:"kenapa kamu malah senang kaya gitu?"
Fadli:"karena aku tidak perlu mengurus hal yang merepotkan seperti kudeta, si 「tanpa nama」 sudah mengurus mereka"
Eva:"tapi, kita tetap saja harus mengurus potongan potongan tubuh ini"
Fadli:"iya sih, tapi paling tidak ini tidak terlalu merepotkan"

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang