09

6 2 2
                                    


Di kamar, Milo sedang makan nasi gorengnya

BRAKK

"Woii...lo apain kakak gw!!" Ucap leo

"..a-apa maksud k-kakak? " Tanya Milo gugup sekaligus terkejut dengan kemunculan leo yang tiba-tiba

"...lo masih Tanya maksud gw apaa?!.. Heh... Ga mungkin Zea sebaik itu sama lo.. Lo apain kakak gw JAWABBBB!! Bentak leo di akhir kalimat

"..a-aku ga apa-apain kak Zea.. Kenapa kakak berpikir begituu" Jawab Milo

"...OMONG KOSONG!! Ga mungkin Zea sebaik itu sama loo..gw gamau anggota keluarga gw deket sama lo.. Karena lo itu pembawa siall!!..gw gamau apa yang terjadi kepada mama.. Bakalan terjadi lagi.. Karena deket-deket sama lo" Ucap leo

Milo terdiam dan menunduk

"..Jauh jauh dari kakak dan papah... Pahammm?!! " Ucap leo keras

"...i-iya kak.. P-pahamm..m-maaf" Jawab Milo gugup

Setelah itu leo pergi dari kamar Milo menutup pintu dengan keras

"...kenapa..kenapa harus aku yang disalahkan..aku berusaha menerima, bersabar, dan menjalankan semuanya.. Tapi manusia juga mempunyai batasannya... Aku tak sanggup... Tidak lagii" Batinku

Matanya berlinang air mata, kepalanya tertunduk..hatinya sakit saat itu.. Ia hanya ingin mendapat kasih sayang.. Apa itu tidak boleh? Tapi kenapa? Bukankah setiap anak harus mendapatkan kasih sayang?..atau hanya anak-anak yang beruntung saja, yang akan mendapatkan nya?..hal yang harus di lakukan Milo hanya perlu berdoa dan berdoa.. Untuk menguatkan dirinya sendiri.

Lalu hp nya berdering menandakan seseorang menelfonnya ia melihat handphone nya tertera nama ' axell ' di layar ponselnya ia mengangkat panggilan tersebut.

"...Kenapa xell?" Tanya Milo

"Va.. Vaaa... R-rumah Lyn vaa.." Jawab Axel gugup

"..kenapa? Apa.. Rumah Lyn kenapa? "

"R-rumah lyn kebakaran woii"

"Apaa?! Ko bisaa??"

"Gatau vaa..tadi aku denger ninu ninu pemadam kebakaran.. Terus ku cekk rumah Lynn...sini cepettt.."

"I-iya aku kesana.. Sebentar"

Milo mematikan panggilan telpon
Lalu bergegas kerumah Lyn dan
Menemukan Axel yang sedang gelisah

"Xell" Panggil Milo

"Vaa...sinii" Jawab Axel

Milo menghampiri Axel dan menatap rumah Lyn terbakar

"Astaghfirullah.. Apinya gede bangett.. Semoga Lyn gapapa" Ucap Milo

"Lyn doang? " Tanya Axel

"Emm.. Sama keluarga nya juga"

"..xell ayo bantuin padamin apinya"ucap Milo

"Okay... Ayo.. Ayoo" Sahut Axel

Mereka berdua pun bergegas mengambil air dan membantu memadamkan apinya.. Bersama warga, dan petugas pemadam kebakaran.

Proses pemadaman memakan waktu begitu lama, karena api yang semakin besar.. Tapi berkat kerjasama antar warga dan pemadam.. Akhirnya api pun padam.

BRUKK

"...akhirnya.." Ucap Axel lelah.. Saat tubuhnya jatuh ke tanah

"..Ngomong-ngomong.. Lyn sama keluarganya dimana yaa" Batin Milo
Saat dia mulai mencari

"Aahhh.. Itu dia.. Ehh.. Ada anna juga" Batin Milo

"Axel.. Ternyata juga ada anna" Ucap Milo menoleh ke arah Axel

"Hahhh!?" Suara terkejut Axel.. Dan langsung bangkit..

"M-manaa??" Tanya Axel

"Itu disana.. Ayok kesana" Ucap Milo

Axel mengangguk dan langsung menghampiri, anna dan Lyn, tepatnya pada anna seorang_-

"...Annaaa..kamu gapapa.. Apa yang sakit?.. Kepalanya sakit gaa? Apa tangannya ada yang luka? Kakinya... Atau wajahnya kebakar ga? Perlu kerumah sakit ga.. Atau mau aku gendong buat ke rumah sakitnyaa.." Ucap Axel panik

".. Adduhhhhh.. Diemmm dehh.. Udah tahu.. Piyaa yang luka sama pingsan sekarang.. Kenapa lo tanyain nya gw!! " Jawab anna kesal saat tubuhnya menopang tubuh Lyn

"..aku... Manggil ambulance nya dulu" Ucap Milo mengeluarkan ponselnya

"Gausah.. Udah tadii.. Tinggal nunggu aja" Jawab Anna mengerutkan kening

"...ohh..okay" Ucap Milo

Mereka pun menunggu ambulance tiba.. Dan saat menunggu Lyn mulai sadar

"..Piyaa..Piyaa"

Lyn mulai sadar dan membuka mata

"...a-apa.."

"..Lo pingsan tadi.."

"..rumahh.. Rumahh gw"

Lyn menoleh ke arah rumah yang terbakarr

"Bastrad!! Gara-gara orang ituuu!!"
Ucap Lyn marah mengepalkan tinjunya

Mereka bertiga diam.. Karena tidak tahu mau berkata apa.

"Mm..piyaa.. Tunggu bentar yaa.. Ambulance bentar lagi datang kok" Ucap anna

"...for whatt??.. Aku ga selemah ituuu!!" Ucap Lyn masih dengan ekspresi marah

Ia mencoba berdiri tapi tubuhnya berdiri tak stabil.. Dan hampir jatuh, namun Milo cepat memegang lengannya.. Dan menopangnya

"..ini bukann.. Karena lemah atau tidak nya dirimu.. Tapi.. Ini demi kebaikanmu, kita tidak tahu lukamu itu dalam atau tidak.. Jika kau menghirup asap banyak.. Kau harus pergi ke rumah sakit.. Ini tentang kondisimu.. Bukan karena kau lemah atau tidak..pahamm!! Tidak ada kata penolakan" Ucap Milo tegas

Lyn diam beberapa menit.. Lalu menepis tangan Milo dari lengannya.. Dan tak lama ambulance datang.

Petugas keluar dan membawa Lyn ke RS..di temani anna, Milo, dan axel.

--------------------------------------------------------------

Wait for moment

MILOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang