Selama menunggu Felix mencarikan barangnya, Evelyn bekerja seperti biasanya. Ia berjalan menyusuri lorong sambil membawa lap dan ember untuk membersihkan jendela kaca. Saat hendak berbelok, ia tersentak karena tubuhnya hampir saja menabrak seseorang.
"Kak Evelyn?" Sebastian terbelalak, ia tak menyangka akan bertemu dengan Evelyn ditempat ini, padahal seingatnya hubungan pertunangannya dengan Felix sudah berakhir.
Bagaimana dia masih bisa mengenaliku dengan penampianku yang seperti ini? kita bahkan hanya pernah bertemu sekali pikir Evelyn dalam hati. Sudah tiga hari sejak Sebastian berada di kediaman ini, selama itu pula Evelyn selalu menghindarinya, namun mengapa hari ini ia harus berpapasan dengan nya.
Evelyn tersenyum canggung "Anda pasti salah orang, saya hanya pelayan biasa" bohongnya
"Tidak, aku yakin aku tidak salah orang" sangkalnya, ia yakin betul kalau yang ia temui saat ini adalah Evelyn, mantan tunangan kakaknya. Sebastian menatap pakaian yang Evelyn kenakan lamat-lamat "Kenapa kakak memakai seragam pelayan?" tanyanya bingung.
Bagaimana ini, aku harus menjawab apa Evelyn mulai panik
"A-aku sebenarnya ..."
Sebuah suara menghentikan kalimat Evelyn "Berhenti mengintrogasinya! Kau membuatnya takut" kedua orang itu sontak menatap Felix yang tiba-tiba muncul.
"Kakak? Kenapa kak Evelyn bisa berada di tempat ini, bukankah hubungan kalian sudah berakhir?" tanya Sebastian, meminta penjelasan karena yang ia tahu kakaknya itu sudah memutuskan pertunangannya dengan Evelyn.
"Ku dengar kaisar memanggilmu, jadi pergi saja keistana sekarang" usir Felix terang-terangan.
Sebastian menghela nafas pendek "Baiklah, tapi setelah ini aku ingin kakak menjelaskan semuanya padaku" pinta Sebastian. Pria itu langsung pergi keluar untuk menemui kaisar di istana.
Evelyn buru-buru beranjak pergi setelah Sebastian keluar.
"Kau mau pergi kemana?" pertanyaan Felix seketika menghentikan langkah kaki Evelyn
Evelyn menoleh ke Felix "Aku mau kembali bekerja" ujarnya singkat
"Lakukan itu nanti! ikutlah denganku sekarang" Felix meraih lengan Evelyn dan hendak membawanya pergi
"Hei, kau mau membawaku kemana?" tanya Evelyn curiga, ia melepas cengkraman tangan Felix padanya
"Apa kau tidak mau tau dimana barangmu yang diirampok waktu itu?" tanyanya santai
Evelyn menatap Felix dengan bola mata berbinar "apa kau sudah menemukannya?" tanyanya penuh harap
Felix tak menjawab, ia hanya tersenyum kecil kemudian menarik Evelyn pergi ke ruang kerjanya.
Sampai di ruang kerja Felix, Evelyn seketika terbelalak, ia langsung mneghampiri meja kerja yang penuh dengan barang-barangnya kemudian mulai memeriksanya.
Ia mengambil kantung uang dan memeriksanya, jumlah uangnya masih sama sebelum perampok itu menculiknya, tak hanya itu semua barang-barangnya utuh, tak ada yang kurang sedikitpun. Evelyn bernafas lega saat ia meraih liontin yang ibunya berikan padanya, barang satu-satunya peninggalan dari ibunya yang masih ia simpan.
Setelah memeriksa semua barang-barangnya, Evelyn berjalan menuju Felix yang sedari tadi duduk disofa saat ia memeriksa semua barangnya.
"Terima kasih karena kau sudah mencari dan menemukan semua barang-barangku" ujarnya sembari tersenyum tipis
"Duduklah!" pinta felix yang kemudian diikuti Evelyn.
"Apa kau ingin kembali ke kehidupanmu yang dulu saat menjadi bangsawan?" tanya Felix menatap lurus kearah Evelyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...