1

140 30 3
                                    

Hari-hari berlalu menandakan bumi masih berputar semestinya pada porosnya, hari-hari yang menurut sebagian orang terasa membosankan karena tidak adanya hal menarik yang dapat membuat orang-orang tersebut merasa seperti telah hidup kembali setelah sekian lama tersiksa.

Namun, berbeda halnya dengan sepasang kekasih yang tengah berada di dalam sebuah toko perhiasan ternama yang berada di pusat kota Lotte. Terlihat senyum kebahagiaan terpatri di kedua wajah sepasang kekasih tersebut.

Seorang gadis membalik badannya menghadap sang kekasih sambil memperlihatkan jari manisnya yang terpasang cincin pernikahan "Jungkook apakah yang ini terlihat cantik?"

"Semua terlihat cantik jika kau yang memakainya sayang"

Mendengar hal tersebut sang gadis tak mampu menyembunyikan rona merah pipinya yang tak malu-malu untuk keluar menampakkan keberadaannya. Jungkook terkekeh gemas melihat tingkah laku kekasihnya yang tak pernah berubah meski sudah menjalin kasih hampir 4 tahun lamanya.

Sang gadis mencubit perut kekasihnya dengan kesal karena telah berani membuatnya salting tak sudah-sudah.

Tiba-tiba seorang pegawai toko tersebut yang perawakannya terlihat seperti seorang manager datang menghampiri keduanya sambil membawa kotak perhiasan bewarna hitam pekat ditambah dengan aksen pinggiran kotak berwarna emas.

"Tuan Jeon Jungkook, Nona Lalisa Manoban. Kami disini juga memiliki koleksi cincin pernikahan yang dibuat khusus dengan berlian langka yang digali langsung dari sekitaran pemakaman Firaun." Manager membuka kotak perhiasan mahal tersebut.

Lalisa menatap cincin yang ditawarkan tersebut dengan mata yang berbinar-binar seolah tak pernah melihat perhiasan seindah ini. Ia melirik Jungkook kekasihnya yang malah melihat kearah dirinya bukannya melihat kearah cincin yang ditawarkan, melihat itu Lalisa langsung memalingkan kepalanya lagi kearah cincin yang ditawarkan manager toko.

Jungkook tersenyum kecil mendapati selera Lalisa yang sama dengan dirinya. Maka, tanpa ragu memikirkan nominal harga cincin tersebut Ia langsung memberikan black card nya kepada sang manager.

Manager toko dengan senang hati mengambil black card yang disodorkan kearahnya dan langsung memberikannya kepada pegawai yang berjaga di kasir.

"Terimakasih Tuan Jeon Jungkook Nona Lalisa Manoban dan selamat juga untuk pernikahannya."


"Jungkook, apa ini tidak terlalu mahal?" Lisa menatap paperbag yang berisi sepasang cincin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook, apa ini tidak terlalu mahal?" Lisa menatap paperbag yang berisi sepasang cincin. Jungkook yang tengah menyetir dengan pandangan fokus kearah jalan akhirnya melirik ke presensi kekasih hatinya.

"Harga cincin tersebut bahkan tidak sebanding dengan rasa bahagiaku yang dapat menikahi mu dan memiliki seluruh cintamu sayang." Jungkook menggapai tangan Lisa dengan salah satunya tangannya. Jungkook membawa telapak tangan Lalisa untuk Ia kecupi berkali-kali menandakan sebesar apa rasa cintanya.

Lisa tersenyum sembari mengucapkan terima kasih pada Jungkook yang selalu menerima dirinya apa adanya. Lisa selalu berpikir bahwa Ialah gadis paling beruntung di dunia ini karena mendapat cinta setulus Jungkook.

kringg-kringgg~

Terdengar dering gawai milik Lisa yang berbunyi. Ia melepas genggaman tangan Jungkook dan beralih mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Halo?"

Jungkook sedikit mendekat kearah Lisa untuk memastikan siapa yang menelepon. Lisa yang peka langsung menghidupkan speaker teleponnya agar Jungkook tidak semakin mendekat dan bisa lebih fokus menyetir.

"Lisa kudengar-dengar kau akan menikah ya? dengan kekasihmu itu?"

"iya Tae, maaf aku belum sempat mengirimkan surat undangannya kepadamu karena memang rencananya aku akan menyebar undangannya Lusa. Tapi ternyata kau sudah tahu duluan."

"Ah begitu yaa, kukira kau melupakan sahabatmu ini sehingga tidak mengundangku."

"Itu tidak mungkin Tae, kau dan aku bahkan sudah bersama sejak kecil. Ada-ada saja kau ini."

Selama mereka berdua bercengkrama lewat telepon tanpa disadari Jungkook meremas kuat stir mobil dengan rahang yang mengeras.

...

Disisi lain lebih tepatnya di kediaman keluarga Jeon menampilkan kondisi yang berbeda dengan anaknya Jungkook. Di sini terlihat dua orang yang sedang berbahagia.

"Akhirnya setelah lama berpacaran mereka berani untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius." Ujar Siwon Manoban.

"Benar Siwon, aku sempat mengejek putraku yang tak cepat-cepat menikahi putrimu bisa saja direbut orang lain." Timpal Jeon Hansol

Mereka kembali tertawa, sesekali menyesap kopi yang ada di meja. Mereka sejujurnya masih sama-sama tak menyangka bahwa takdir menyatukan anak mereka.

flashback

Seorang anak laki-laki datang menghampiri anak laki-laki lainnya yang berada di seberang jalan. Ia menghampiri anak tersebut karena Ia merasa kesepian, butuh teman.

"Namaku Siwon."

"Aku Hansol."

"Ayo kita tanding sepak bola." Tantang Siwon.

Persahabatan kedua anak laki-laki itu terus terjalin hingga mereka berdua beranjak dewasa. Padahal hanya berawal dari keisengan Siwon yang tidak memiliki teman sehingga datang menghampiri Hansol yang juga sendiri sambil menantang tanding sepak bola.

"Ternyata kau menikah duluan ya Hansol, dasar curang."

"Haha, makanya segeralah lamar pacarmu Siwon agar kau tidak iri dengki denganku." Ledek Hansol

"Jika kau cepat menikah kita bisa memiliki anak yang seumuran. Jika sama-sama lelaki aku akan suruh keduanya bergulat, lalu jika keduanya sama-sama perempuan mereka akan terlihat manis jika bersama, dan jika mereka perempuan dan laki-laki mereka seharusnya berjodoh."

Siwon memukul belakang kepala Hansol. "Baru menikah sudah sok memiliki rencana seperti itu."

end

"Padahal kukira Lisa akan lebih memilih menikah dengan Taehyung."

"Yang kau ceritakan waktu itu?" Siwon mengangguk.

"Lihatlah, kalian ini setiap bertemu selalu bernostalgia. Dasar pria tidak asik!" Yoona menepuk dahinya, karena memang sejak Ia dan Krystal pergi ke mall untuk memanjakan diri kedua pria membosankan ini masih saja ditempat yang sama.

Krystal mengiyakan perkataan Yoona yang memang benar adanya.

"Kau tidak tahu saja sayang kalau sebenarnya perkataanku sewaktu kita menikah menjadi kenyataan." Yoona menaikkan kedua alisnya, memang apa yang diucapkan Hansol saat pernikahan mereka dulu.

"Dulu, aku sempat bercanda dengan Siwon jika kita berdua memiliki anak perempuan dan laki-laki mereka akan berjodoh. Ternyata, mereka akan menikah kan dua minggu lagi."

"Aku terkejut omonganmu menjadi kenyataan." Siwon menggelengkan kepalanya.

"Wahh jadi Jungkook dan Lalisa, keren sekali asal-usul cinta mereka." Krystal tak habis pikir dengan kenyataan ini.


















































































Haiii semuaa, aku hadir dengan cerita baruu nihh. Maaf atas keterlambatan kembalinya hiks

semoga kalian suka yaa
makasii

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang