"Pokoknya aku gamau liat kamu!" Kesal Bintang pada Juna yang terdiam bingung.
Pasalnya, ini kali pertama Bintang ngambek dengan dia. Jadi Juna bingung harus melakukan apa saat ini.
"Sayang, kan tadi aku udah bilang kalau dia cuma temenku." Jelas Juna lembut, tak mau membuat kesayangannya itu makin salah paham.
"Alasan! Bilang aja kalau kamu udah gamau sama aku." Kata Bintang sebelum berlari naik ke kamarnya.
Juna mengacak rambutnya frustasi. Sedikit menyesal karena sudah mengantarkan pulang adik kelasnya yang sedang sakit itu, atau hanya pura-pura sakit? Dia tidak tahu, yang penting sekarang adalah bagaimana cara membujuk Bintang agar tidak marah lagi dengannya?
Sandy yang melihat kejadian itu mencoba menahan tawanya. Anaknya itu persis seperti istrinya dulu saat sudah cemburu. Sedikit kasihan melihat Juna yang terduduk lesu di sofa ruang tamunya. Dengan inisiatif dia akhirnya menghampiri Juna.
"Sudah Jun, biarin aja dulu nanti juga ngambeknya ilang sendiri." Kata Sandy menepuk bahu remaja didepannya.
"Ayah mah, kalau Bintang makin ngambek gimana?" Rengek Juna yang mendapat jitakan sayang dari Sandy.
"Udah deh percaya aja sama pakarnya ini, lagipula Bintang itu kalau cemburu ternyata persis kayak ibunya dulu. Dan sepengalaman ayah, dulu pas ibu Bintang ngambek ayah biarin aja sampe ibunya itu nyariin ayah." Jelas Sandy dengan percaya diri.
Juna menatap kagum Sandy sambil manggut-manggut mendengarkan penjelasan ayah pacarnya itu.
"Tapi kamu beneran ga selingkuh kan?" Tanya Sandy dengan pisau dapur di tangannya.
Juna yang melihat itu bergidik ngeri, sejak kapan ada pisau di tangan ayahnya Bintang? Pikir Juna yang menggelengkan kepalanya brutal, "mana ada, Juna setia kok orangnya. Lagipula itu Juna terpaksa harus anterin adkel cewe itu pulang gara-gara dia lagi sakit. Kan Juna sebagai anggota osis harus bantuin." Jelas Juna membuat Sandy mengangguk mengerti kemudian membuang pisau dapur ditangannya itu.
"Alasan diterima, tapi awas aja kalau kamu berani macam-macam." Kata Sandy dengan tangan yang bergerak dileher Juna.
"Yaudah kalo gitu Juna mau pamit dulu." Kata Juna dengan kikuk sebelum akhirnya berlari keluar dari rumah Sandy.
"Dasar anak muda." Gumam Sandy sebelum kemudian berjalan masuk kekamarnya.
Wajah Juna terlihat muram sedari keluar dari rumah Bintang. Mood nya sedang tidak baik saat ini. Bahkan sapaan Ben dan Hesa tidak dihiraukan Juna yang sedari tadi mendumal dengan wajah kusut.
"Kenapa dia?" Heran Ben yang mendapat gelengan tidak tahu dari Hesa, "lagi berantem sama bini nya kali."
Keduanya tertawa geli kemudian segera menyusul Juna yang sudah duduk di warteg biasa mereka nongkrong.
"Kenapa tuh wajah kusut kayak kanebo kering gitu?" Tanya Ben setelah menepuk pundak Juna.
Juna hanya melirik sinis kemudian kembali menyembunyikan muka dilipatan tangannya, "keliatan miris, kayak yang di cerai sama bini nya." Gumam Hesa sebelum duduk disamping temannya yang sedang galau.
"Gausah galau gitu, mending cerita sama kita-kita. Siapa tau kita bisa bantuin." Kata Hesa mengelus pundak temannya yang kini menghela nafas berat.
"Ga perlu cerita juga kalian udah tau kan." Ketus Juna yang menghasilkan tawa dari teman-temannya.
Beginilah jadinya kalau dia lagi badmood dan disekitarnya ada teman-teman lawaknya. Makanya Juna sedari tadi hanya diam ya karena malas drengan Ben dan Hesa.
"Gitu aja udah kayak yang hidup segan mati pun enggan." Ejek Ben yang malah membuat Juna makin gondok.
"Udah ben, kasian tuh liat wajahnya, makin kusut kayak baju belum di setrika." Kata Hesa mencoba menghentikan tawanya, tak mau membuat Juna makin badmood.
"Masih belum dapet maaf dari Bintang?" Tanya Hesa yang hanya dapat gelengan tak semangat dari Juna.
"Lu ada rencana?" Tanya Ben yang lagi-lagi mendapat gelengan kepala Juna.
"Syulid kalo ini." Gumam Hesa dan Ben barengan.
"Ya kan ini first time Bintang ngambek sama gue." Celetuk Juna dengan bibir mencebik kesal.
"Yodah, mending ikutin saran dari gue aja!" Kata Ben membusungkan dadanya percaya diri.
"Apa?" Tanya Juna kemudian mereka bertiga saling mendekat untuk mendengarkan rencana punya Ben.
"Gimana?" Tanya Ben setelah selesai menjelaskan rencananya.
"Ada gilanya dikit. Tapi ga ada salahnya buat dicoba." Kata Hesa menyetujui.
"Gue terserah deh, asal Bintang ga ngambek lagi sama gue." Pasrah Juna.
"Oke, mari laksanakan misi menyatukan Juna dan bininya!" Seru Ben dan Hesa membuat Juna menepuk jidatnya, merasa malu dengan kedua temannya, "gendeng!"
Bonus Chapter Continued
Friend?Note:
Holaa, balik sama bonchap Juna dan Bintang, masih ada lanjutannya satu chapter lagi buat bonchap, semoga suka ya.
Btw, aku mau up book beomtae :)
Dengan tidak sadar dirinya aku up book padahal yang sebelah up molor :v maklum agak pusing mikir plot berat jadi mau up yang ringan² tapi mantep :)Sebagai penutup, ikan sepat dimakan dengan saus
Oke see u guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? | Yeonbin [End]
Teen Fiction[END] katanya sih temen, tapi kok dag dig dug serr? "kita mah temen, ya ga yang?" Yeonbin short story Warn!! : bxb, homophobic silahkan angkat kaki dari book ini, short chapter, typo writing, bahasa kasar, garing, gaje, dan cringe. Yeonbin area!! T...