17

529 96 5
                                    

Vero baru saja selesai mengurus pemakaman Helena, gadis itu benar-benar sudah dimakamkan tanpa adanya keluarga yang hadir.

Vero sendiri sudah berusaha mencari tahu tentang Helena, namun sayang sampai sekarang Vero tidak mengetahui dimana kedua orangtuanya.

" Kayaknya gue minta tolong papa aja kali ya" saat ini Vero sedang berada di sebuah cafe bersama Andre. Laki-laki itu menemaninya, Andre merasa prihatin dengan keadaan Helena, sedangkan Jennie cs mereka tidak bisa ikut memakamkan Helena.

" Sebenarnya gue udah tahu dari lama, kalau sekolah benar-benar aneh" Andre

" Maksud?"

" Satu tahun belakangan ini banyak siswi yang hilang entah kemana termasuk sooya dan chaeyoung, tapi entah kenapa pihak keluarga tidak ada yang mau bersuara "

" Apa bener ada hubungannya dengan sekte sesat?" Tanya Vero

" Menurut gue iya, dilihat dari adanya sesajen dan kejadian yang terjadi belakangan"

" Sstt susah juga ya kalau udah gini, nyari buktinya harus yang bener-bener ekstra "

Andre nampak berpikir keras hingga entah apa yang dipikirkannya, tiba-tiba saja ide gila melintas di pikirannya.

" Kak gimana kalau Lo jadi arwah Sooya "

" maksudnya gimana?"

" Sumpah deh kalian tuh kayak kembar, gimana kalau Lo teror mereka satu-persatu "

" Yakin bakal berhasil?"

" 1000% yakin" Andre berucap dengan yakin, berharap Vero benar-benar menyetujui idenya.

" Gue pikirin dulu deh, Jennie juga perlu tau"

Andre bisa saja menyebarkan seluruh data sekolah dan kebusukannya, namun dia tak mau melakukannya dengan percuma. Apapun harus ada bayarannya dan Andre menginginkan itu.








Irene yang kebetulan duduk disamping Lisa sedikit heran, karena sedari tadi Lisa hanya melamun sesekali tersenyum-senyum sendiri.

" Sa Lo gak kesurupan kan?" Lisa menoleh, ia bahkan mendelik tak suka ketika mendengar ucapan Irene.

" Lo gak di ajak" ucapnya sewot

" Wah beneran nih bocah kesurupan, siapa Lo keluar dari tubuh temen gue" Irene bahkan mengguncang tubuh Lisa, hingga membuatnya merasa pusing.

" Rene stop astaga gue pusing, Lo apaan sih" Lisa menyentak kedua tangannya Irene yang masih memegang pundaknya

" Ya Lo gak jelas dari tadi ngelamun terus senyum-senyum sendiri, gue khawatir ya"

" Cie seorang Irene khawatir sama gue, Lo suka gue ya ngaku Lo" Lisa dengan jahil mencolek dagu Irene.

" Najis sa, jujur gak Lo kenapa deh?"

" Gue? gak papa sehat-sehat aja, Lo aja yang lebay"

" Si anjir diperhatiin malah ngatain lebay, dasar bocah laknat "

Lisa mengangkat bahunya acuh, dia hanya sedang kepikiran dengan ucapan mama nya semalam. Entah kenapa Lisa tidak merasa terganggu melainkan malah tersipu.

" Oh iya gue mau curhat " Lisa dengan segera memfokuskan perhatiannya pada Irene.

" Apaan awas aja kalau gak jadi"

" Hehehe gak kok, kayaknya gue suka deh sama Seulgi " Lisa menyipitkan matanya, apa benar yang baru saja Irene katakan.

" Lah sejak kapan?"

SMA Melati Putih ( Secret)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang