Chapter 16 - Heading to the Semi-Final Round

0 0 0
                                    

Di tengah keramaian itu Asahi menengok kanan kiri dan melihat ada gadis yang dia kenal sebelumnya. Dia menyebut dirinya Kasha, tapi kenapa dia bisa lolos tes masuk nya padahal dia ini adalah Manusia bukanlah Iblis.

"Semoga aku tidak dilihatnya ..." ucap Asahi yang membuang mukanya agar tidak berkontak mata dengan gadis itu.

Disaat Asahi memalingkan pandangan, gadis itu menoleh kearah Asahi. Walaupun cukup jauh tapi Asahi merasa sedang di tatap oleh gadis itu dengan tatapan dingin. Asahi gemetaran, bukan karena takut. Akan tetapi Asahi tidak ingin konflik dengan orang itu lagi.

"Di- dia melirikku ..." gumam Asahi gemetaran.

Asahi berusaha mengendalikan dirinya, menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk tetap tenang. Namun, pikirannya terus berputar, mengingat pertemuan terakhir mereka yang tidak menyenangkan. Kasha, gadis yang selalu tampak misterius dan penuh teka-teki, memiliki aura yang membuat orang di sekitarnya merasa tidak nyaman. Meskipun dia manusia, dia memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh.

Asahi berusaha mencairkan suasana dengan berbaur di antara kerumunan orang. Namun, perasaan tatapan dingin Kasha yang terus mengikutinya membuatnya sulit berkonsentrasi. Dia merasakan ketegangan yang semakin menumpuk di dalam dadanya.

Tiba-tiba, sebuah suara lembut namun tegas terdengar di belakangnya, "Asahi."

Asahi terkejut dan berbalik. Di hadapannya, Kasha berdiri dengan wajah tanpa ekspresi. Matanya menatap lurus ke dalam mata Asahi, seakan menembus pikirannya.

"Kasha...," Asahi berusaha mengumpulkan keberanian untuk berbicara. "Kenapa kamu di sini? Apa yang kamu inginkan dariku?"

Kasha tidak langsung menjawab. Dia hanya menatap Asahi beberapa detik lagi sebelum akhirnya berkata, "Ada hal yang perlu kita bicarakan. Sesuatu yang penting."

Asahi merasakan detak jantungnya semakin cepat. "Bicara tentang apa? Aku pikir kita sudah tidak ada urusan lagi."

Kasha menghela napas, seolah-olah dia juga merasakan beban dari situasi ini. "Ini bukan tentang kita, Asahi. Ini tentang ancaman yang lebih besar. Sesuatu yang akan mempengaruhi kita semua, manusia dan iblis."

Mendengar kata-kata itu, Asahi merasakan ketakutan dan kekhawatiran bercampur menjadi satu. Dia tahu bahwa Kasha bukan tipe orang yang akan berbicara sembarangan tentang hal-hal serius. "Apa yang terjadi? Jelaskan padaku," pintanya dengan suara gemetar.

Kasha mendekat, suaranya merendah namun tegas. "Ada organisasi rahasia yang berusaha memanfaatkan kekuatan iblis untuk tujuan mereka sendiri. Mereka ingin menciptakan kekacauan dan menguasai dunia ini. Kita perlu menghentikan mereka sebelum terlambat."

Asahi terdiam, mencerna informasi yang baru saja dia dengar. Ancaman ini terdengar sangat berbahaya dan nyata. "Kenapa kamu memberitahuku ini? Kenapa aku?"

Kasha menatapnya dengan tatapan serius. "Karena aku tahu kamu punya potensi. Kamu punya kekuatan yang tersembunyi, Asahi. Kita membutuhkan semua bantuan yang bisa kita dapatkan."

Asahi masih ragu, namun dia tahu bahwa dia tidak bisa mengabaikan ancaman ini. "Baiklah," katanya akhirnya, meskipun masih ada ketakutan di hatinya. "Apa yang harus kita lakukan?"

Kasha tersenyum tipis, tanda pertama dari emosi yang dia tunjukkan hari itu. "Ikutlah denganku. Ada banyak hal yang perlu kamu pelajari, dan waktu kita tidak banyak."

"Oi Asahi, kau mau kemana ...? sebentar lagi kamu bertanding loh ..." ucap Asta yang melihat Asahi ingin pergi dengan Kasha.

"Aku hanya pergi sebentar ...! Kan ...?" ucap Asahi yang kemudian bertanya pada Kasha, Kasha juga mengangguk.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang