"Do you want me stop?" tanya Victor lagi, sambil mengangkat wajahnya dan menatap wajah cantik Irenee yang sudah merah padam.
Irenee menggeleng pelan, sembari meremas kemeja suaminya.
"I want to show you more." ucap Victor tepat di depan wajah dan lagi-lagi mengecup bibir merah merekah kesayangannya itu.
"More?" bisik Irenee pelan, namun tampaknya Victor enggan untuk membalas pertanyaan dan kembali menautkan bibirnya, melumat basah bibir Irenee, ia sangat suka menciumnya walaupun gadis ini membalas nya dengan kaku. Tapi Victor sangat menyukainya. Tangan kekarnya beralih kearah punggung istrinya, mencari resleting gaun itu dan melepaskannya.
Gaun berwarna biru muda itu jatuh begitu saja saat Victor melepaskannya, teronggok diatas lantai. Irenee hanya memakai korset dan rok dalam saat ini, membuat jelaga Victor tidak lepas dari tubuh indah sang istri yang hampir terkespos itu, payudaranya yang membulat dari balik korset yang ia pakai, kulit halus seputih susu, aroma mawar, dan buah yang begitu manis menguar dari tubuh istri cantiknya, benar-benar membuatnya gila.
"How lovely my wife, hmm" bisiknya pelan sambil mengecupi telinga Irenee, menurunkannya kembali bibirnya ke leher hingga berhenti tepat diatas payudaranya yang menyumbul hampir keluar dari tempatnya karna korset ketat Irenee, Victor menjilat dan mengulumnya lembut mencoba menyecapi seluruh tubuh istrinya sembari melepas tali korset yang berada di belakang punggungnya.
"Aa-ahh Vic.." Victor seakan tuli dari panggilan istrinya, bibirnya tidak bosan menjelajahi kulit tubuh Irenee, bunyi kecupan dan decapannya menggema diruangan itu.
Setelah berhasil melepas korset yang mengukung tubuh gadisnya, Victor berlutut tepat dihadapan istrinya menatap jelaga sayu itu sembari membuka kancing kaitan rok dalamnya yang berbahan sutra, tidak sampai satu detik kain tipis itu lolos begitu saja dan langsung memperlihatkan tubuh sempurna Irenee.
Wajah Victor kini berhadapan langsung dengan pusat tubuh istrinya, sedangkan wajah gadis polos itu sudah benar-benar merah seperti tomat, tangan nya reflex menutup bagian kemaluannya, namun dengan segera ditahan oleh tangan suaminya.
"It's beautiful, let me see it." ucap Victor lembut, dan mau tidak mau tangan Irenee terlepas dari area itu membuat Victor tersenyum kecil.
Victor mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan vagina yang begitu terawat itu, lidahnya diam-diam melesak memasuki bibir vagina Irenee, membuat istrinya itu menegang seketika.
"Victor!" jengit Irenee yang kaget karna merasakan sesuatu yang basah, hangat dan licin itu memasuki pusat tubuhnya, lututnya sudah seperti jelly sekarang jika bukan Victor yang menahan tubuh rampingnya.
Mendengar seruan Irenee, suaminya pun dengan segera menggendong tubuhnya untuk berpindah keatas tempat tidur. Setelah meletakan tubuh istrinya itu, Victor beralih menjauhkan tubuhnya untuk melepaskan suspender atau tali berbahan kulit yang masih melekat diatas bahunya dan kemejanya, kemudian menurunkan celananya begitu saja dihadapan Irenee.
Mata cantik itu sedikit melebar sembari menutup tubuh bagian atas dan bawahnya menggunakan kain putih, tubuhnya mendadak terpaku karna melihat pemandangan tubuh seorang lelaki yang telanjang bulat di depannya. Ini adalah pertama kalinya ia melihat tubuh seorang pria secara menyeluruh, yang tidak lain adalah suaminya sendiri.
Victor tersenyum tipis melihat istrinya yang terdiam seperti patung, ia kemudian berjalan lagi mendekati Irenee dan mengukung tubuh mungilnya, satu tangan kekarnya menahan tubuhnya agar tidak menindihi tubuh Irenee sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal
FanfictionThe Scandal : Cerita ini terinspirasi dari serial series di Netflix dengan judul BRIDGERTON. Namun semua hal yang berkaitan dalam cerita ini adalah murni dari ide dan imajinasi author sendiri. Berlatar di London pada era Regency tahun 1800-an. Ceri...