21

1.8K 134 0
                                    


*happy reading*

Dua pria sedang menatap lurus pada ruangan bola basket yang sepi dan cukup suram.

Tidak ada yang mau memulai percakapan di sana.

Dan akhirnya pria dewasa itu mengeluarkan suaranya karna entah dari kapan mereka berdiam.

"Kenapa kita bertemu lagi" tanyanya tanpa menoleh.

"Em, gue juga gak tau bang, tiba tiba gue kayak di tarik dan tiba di sini" ucap pria satunya.

"Hah, jadi Alvin bagaimana menurutmu kisah ini" tanya Kevin membuat Alvin bingung, kisah? Kisah apa!.

"Maksud abang kisah apa" tanyanya.

Kevin tersenyum singkat "kisah takdir yang tidak jelas ini" ucapnya.

"Oh apa kau sudah bertemu dengan ortumu" tanya Kevin lagi.

"Tidak, mungkin mereka langsung ke neraka haha" Alvin tertawa tanpa beban.

"Kenapa setiap aku bertemu denganmu selalu di area sekolah Vin?" tanyanya penasaran.

Karna yang pertama dia bertemu di sebuah ruangan yaitu kelas yang sama persis seperti sekolah Alvin.

Dan sekarang ruang basket, apa sebenarnya terjadi? Bukankah biasanya akan bertemu di padang rumput atau sebagainya?.

Alvin mengangkat bahunya pertanda tidak tau.

"Em, bang" panggil Alvin.

"Ada apa Hm?"

"Kalo misalnya gue di tarik untuk hidup lagi gimana?" gumamnya tapi masih bisa di dengar oleh telinga tajam Kevin.

"Bagus, kau harus mencari ku dan kita akan menjadi keluarga" ucapnya semangat.

"Terimakasih" Kevin menyatukan alisnya mendengar suara lain yang berterimakasih padanya.

"Vin Ap-" Kevin menoleh ke arah Alvin duduk tadi tapi bukan Alvin yang duduk tapi bayangan hitam di mimpinya itu.

Bayangan itu menunduk perlahan lahan mulai mengangkat kepalanya dan-

"BOSS! BANGUN DAH PAGII!" teriakan yang membuat kevin atau Alvin langsung terduduk  karna suara ilham dan Gibran tepat di kedua telinganya.

Alvin masih Shock dan telinganya berdengung dan kepalanya pusing karna tiba tiba duduk.

Setelah beberapa menit akhirnya dia sadar dan ternyata dirinya berada di markas.

"Kalian!" geram Alvin menatap tajam pada dua orang yang kurang ajar ini.

💥🕊

"Hiks, bos maafin kita, kita gak akan lakuin itu lagi" rengek ilham kerena dia di hukum begitu juga Gibran.

Tubuhnya di ikat terbalik pada kayu besar di belakang markas, dan Gibran harus membersihkan kandang Chio. Serigala penjaga.

"Itu hukumanmu" ucap Alvin sambil memakan Snack bersama anggota lain.

"Semangat bang, 2 jam lagi nih hahaha" ucap salah satu dari mereka.

"Yang sabar bang khaahaha" ejek Kenan pada mereka yang sudah berani untuk mengganggu bos.

Air mata Ilham semakin banyak keluar begitu juga dengan Gibran.

'Sumpah gak mau lagi gue ganggu bos' batin mereka menangis.

💥🕊


"Hah, kepalaku sakit sekali ssh" gumam Alvin sambil memegang kepala nya itu.

"Kenapa lo" tanya Alan dengan khawatir.

"Gue gak tau, tiba tiba kepala gue kayak pening dan sakit"

"Em, lo mau ke dokter" tanya Alan ragu dan canggung?.

Tentu saja dia cangung karna orang yang paling dia rendahlan tiba tiba Memungutnya.

"Gx perlu, lo bisa langung tidur gue juga" ucap Alvin dan perjalan menjauh menuju kamar nya untuk tidur karna kepalanya semakin sakit.

Alan menatap sendu ke arah perginya Alvin tadi.

"Lo bego lan" ucapnya pada dirinya sendiri.

"Hah, kenapa ini" Gumam Alvin karena kepalanya tidak berhenti berdenyut dan sakit secara bersamaan.

Tuan? Anda ingin di ambilkan obat untuk menghilangkan rasa sakit di kepala anda?

Suara IA bergema di kamar Alvin, Alvin yang mendengar suara IA hanya menggeleng pelan.

Kalau begitu anda tidur saja tuan, agar tidak semakin sakit.

Lagi lagi Alvin mengangguk pelan dan merebahkan tubuhnya dan memakai selimut hingga sampai dada.

Beberapa menit kemudian suara dengkuran terdengar dari kamar yang sepi.

"Khe, akhirnya Al, hahahahah" 





...






Transmigrasi kevin or alvin (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang