empat belas

4 3 1
                                    

Suasana sunyi di rumah Leo dan hanya ada suara hujan deras dari luar tanpa ada keramaian di rumah tersebut

"Gw pengen punya temen cerita gw capek sendiri gw kayak orang mati sepi Banget"
Leo menatap langit langit rumah nya

"Kapan gw kayak temen temen punya keluarga teman cerita juga tempat tempat ternyaman gw sendirian tanpa ada siapapun"Leo menangis dalam dia
"Leo gk boleh nangis cengeng amat gw disini"
*Leo mengusap air mata dan tersenyum
"Semangat ya jangan nangis"
*Leo yang menatap langit hanya tersenyum*

                      ***
"Woy Leo sini Lo ngapain Lo kesini"
*Kelvano memanggil Leo yang duduk sendirian yang melihat bintang bintang di langit.
"Kapan gw kayak mereka bisa main bareng keluarga bisa cerita berbagi kisah kasih"
*Leo diam sebentar sambil menatap langit
*Setelah beberapa lama Kenan menemui Leo Jang duduk di luar dengan ngelamun

"Lo kenapa sedih Lo enggak anggap Leon gang keluarga"
*Leo kaget mendengar perkataan Kenan yang tiba tiba
"Lo mana tau kan gw gk pernah cerita"
*Leo berkata jujur dengan sahabatnya itu
"Jujur gk gw tau Lo lagi sedih meski gw gk pernah peduli tapi kalo gw lihat Lo sedih gw bisa perhatian Leo gw nasehatin kenapa selalu saja ngelak"

*Kenan nasehat panjang panjang*
"Gw kangen mereka nan kayak gk ada teman cerita cuma Lo dan Leon gang yang tau"
*Leo menatap sahabatnya yang duduk di sebelahnya

"Kalo gw udh dewasa sukses gw bikin rumah di samping rumah Lo biar gw bisa ajak Lo main"
"Gw doain deh biar Lo bisa sukses tapi jangan nyerah gw benci kata nyerah"
*Kenan menepuk bahu Leo yang menatap langit

Leo dan kenangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang