Bab 8 - Kejanggalan

26 1 0
                                    

Semua orang berpotensi mengecewakan. -anonim.

Setelah pergi dari markas Wheels of Soul, Leovin berjalan di pinggir trotoar dengan amarah di dalam dirinya. Leovin merogoh saku untuk mencari ponselnya, kemudian Leovin mulai mengutak-atik ponsel lalu menelepon seseorang.

"Hallo? Ada apa?"

Terdengar suara pria dari telepon Leovin, siapakah pria ini? Apakah ada hubungan di antara pria itu dengan Leovin?

Setelah menyelesaikan panggilan, Leovin duduk di bangku sekitar trotoar. Tak lama kemudian, seorang pria tinggi dengan jaket hitam berjalan menuju Leovin yang sedang duduk sendirian.

"Leovin Ferdinand." Pria itu memanggil nama Leovin dari sedikit kejauhan yang membuat Leovin menoleh.

"Akhirnya lu sampai, gua udah nunggu lama ini," ucap Leovin dengan wajah cemberut dan pria itu hanya terkekeh kemudian wajahnya menjadi datar lagi.

"Kenapa lu manggil gua? tumben bener? Everything okay?" Setelah mendengar ucapan pria itu Leovin hanya menggelengkan kepalanya.

"Why? Do you have a problem?"

"Yes."

“what is it? tell me."

Mereka kemudian duduk di bangku belakang mereka, kemudian Leovin menghela nafas panjang.

"Jadi.. pas kita tadi bicara berdua, Alva nguping kita." Alis pria itu terangkat setelah mendengar nama yang disebutkan Leovin.

"Alva? Who is he?" tanya pria itu dengan nada penasaran kemudian menatap Leovin dengan tatapan intens.

"Dia ketua geng gua, dia salah paham sama gua karena kita tadi bicara berdua, dia ngira lu dan gua kerja sama karena lu anggota geng Laffing Devils," ucap Leovin dengan nada pelan. Kemudian, dia menghela nafas membiarkan pria itu berpikir sejenak dan angkat bicara.

"Kalo gitu, kenapa lu ga ngomong kalo gua saudara lu? That's easy, isn't it?."

"FUCK IT, I'VE TRIED TO EXPLAIN IT! BUT HE DIDN'T LISTEN TO ME!" Leovin berbicara dengan amarah yang memuncak, tangannya terkepal erat dan pria itu hanya menghela nafas lalu memijat dahi nya.

"Jadi ini gimana? Lu mau ikut gua ke markas?" tawar pria itu dengan nada lembut sambil meletakkan tangan nya di bahu Leovin, kemudian Leovin berpikir sebentar dan mengangguk.

"Fine."

Mereka kemudian mulai berjalan bersama, setelah berjalan cukup lama mereka sampai di sebuah markas yang besar dan banyak motor berjejeran di parkiran yang area nya cukup luas yang membuat Leovin tercengang. Leovin perlahan berjalan masuk dan sesampai nya dia di dalam Leovin melihat banyak anggota Darren, mereka bertato dan mempunyai banyak bekas luka.

"Ren, gua balik." Kemudian seorang pria dengan beberapa orang di belakang nya itu mulai menghampiri pria itu dan Leovin, dia adalah Darren, pemimpin dari Laffing Devils.

"Wow wow, siapa yang ada di sini? Anggota Wheels of Soul?" Darren terkekeh sombong, kemudian menghampiri Leovin dan berdiri tepat di depan nya, tinggi badan mereka cukup berbeda, Darren sedikit lebih tinggi dari Leovin.

"Anggota Wheels of Soul? Hahaha, kenapa lu ada di sini? Di buang Alvaro?" Darren terkekeh lagi sambil menggelengkan kepalanya yang membuat Leovin kesal dan ingin mencabik cabik Darren hingga berkeping keping.

"Ren, gua bawa dia salah paham sama geng nya terus diusir, So, would you allow him as a member of the Laffing Devils for the time being?" Kedua alis Darren terangkat dan dia menatap Leovin dari atas ke bawah dengan seksama.

"I Allowed him." Pria itupun tersenyum lega karena Darren mau menerima Leovin.

"Tapi gua ga akan semudah itu menerima dia, tapi dengan satu syarat gua bisa nerima dia sepenuhnya."

Mata Leovin terbelalak setelah mendengar ucapan Darren, apakah dia bisa menjalankan syarat yang di berikan Darren?

"Apa syarat nya?" tanya Leovin dengan nada penasaran dan Darren hanya tersenyum licik di wajah nya yang menyebalkan itu.

"That is easy, kasih tau gua apa kelemahan Wheels of Soul." Darren berbicara dengan nada mengancam yang membuat bulu kuduk siapapun berdiri, Leovin yang mendengar itu sangat terkejut dengan syarat yang di berikan Darren.

"WTF??! YOU ARE BASTARD DARREN!!, gua ga bisa ngasih tau lu tentang hal itu sialan!" Leovin berbicara dengan nada cemas bercampur aduk dengan kesal dan Darren hanya mengangkat bahu dengan senyuman menyebalkan nya.

"It's okay kalo lu ga mau ngelakuin itu, sekarang lu pergi dari tempat gua, gua ga mau kaki kotor lu nginjek tempat bersih ini." Darren kemudian berbalik dan akan pergi, Leovin hanya mengepalkan tangan nya sambil menunduk ke bawah.

Darren sialan, masa iya gua harus beritahu kelemahan Wheels of Soul? No, I can't do that.. mungkin gua bisa kasih tau Darren kelemahan Wheels of Soul tapi cuma akal- akalan gua. batin Leovin. Ia kemudian menganggukan kepalanya dan mulai angkat bicara sebelum Darren menjauh.

"Oke, gua lakuin syarat bodoh yang lu kasih." Darren hanya tersenyum sebelum berbalik dan menatap Leovin dengan senyuman.

"Good, sekarang lu resmi jadi anggota gua." Leovin hanya mengangguk dan Darren mulai berjalan menjauh.

Kemudian pria yang tadi bersama Leovin menghampiri dirinya kemudian menepuk pundak Leovin dengan lembut dan memberikan senyuman hangat.

"Maafin Darren, dia emang kek gitu but don't worry, you can do everything you want here." Pria itu tersenyum dan Leovin pun membalas senyuman itu.

Malam hari pun sudah tiba, di sisi lain Harrison berada di sofa sedang berpikir masalah yang baru saja terjadi pagi ini, tidak mungkin bagi Leovin untuk mengkhianati Wheels of Soul, ada hal yang janggal tentang ini.

"Leovin..dia ga mungkin membelot dari Wheels of Soul, dia setia sama Wheels of Soul. Gua yakin itu." Harrison mendengus kemudian memijat pelipisnya, kemudian Ervin tiba tiba muncul di belakang Harrison yang membuat Harrison terkejut.

"Fuck you, Ervin. You surprised me." Ervin hanya tersenyum tidak bersalah dan Harrison hanya menghela nafas.

"Tumben lu ga tidur? Biasanya jam segini udah ngorok kek sapi."

"Gua kepikiran Leovin." alis Ervin mengerut tidak senang.

"Kenapa lu masih mikirin bocah pembelot itu sial??"

"HE'S NOT A TRAITOR ERVIN!" Ervin terkejut karena amarah Harrison dan Harrison menghela nafas panjang.

"Sorry, Vin gua rasa Leovin ga mbelot kita, mungkin dia mau ngejelasin sesuatu tapi kita ga mau dengerin dia." Harrison berbicara dengan nada pelan, Ervin kemudian duduk di samping Harrison dan berpikir.

"Tapi, Alva bilang sendiri kalo dia liat Leovin berbicara berdua sama salah satu anggota Laffing Devils." Ervin mengangkat kedua alisnya kemudian Harrison meletakkan jari di bawah dagunya.

"Gua rasa ada yang ga beres, kita harus nyeledikin ini, Vin." Ervin menggaruk kepala belakang nya kemudian mengangguk.

"Fine, Let's do it." Harrison mengangguk kemudian memberikan senyuman kepada Ervin. Setelah itu, Ia pun membalas senyuman Harrison dengan senyum tipis nya.

Apakah kesalahanpahaman ini akan terus berlanjut? Apakah kebenaran bahwa Leovin tidak mengkhianati Wheels of Soul? Adakah niat terselubung dihati pria yang bersama Leovin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐊𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang