Bab 5

1.6K 84 0
                                    

Hello readers...

Happy Reading


Saat melihat Vana yang beranjak pergi Lio dan Gara pun ikut beranjak pergi mereka bertiga memang lelah dan akan mengistirahatkan tubuh mereka di kamar masing masing

'Hmm aku jadi terpikir untuk melihat langit malam mungkin bukan ide yang buruk aku akan melihat sebentar ke taman mawar milik archduchess' Vana pun mempercepat jalannya ke arah taman milik archduchess namun saat ia disana ia melihat sesuatu yang mengejutkan ia melihat...

Bersambung...

_____

Vana melihat wanita bercahaya yang ia temui sebelumnya di taman mawar itu juga posisi wanita tersebut ada di dekat air mancur persis seperti posisi mereka bertemu sebelumnya

Wanita itu mendongak kan kepala nya menghadap ke arah langit dengan posisi tangan nya berpegang di pinggir air mancur

Vana yang penasaran apa yang akan wanita itu lakukan dengan cepat menyembunyikan dirinya di salah satu pilar yang di tumbuhi oleh bunga mawar

Wanita itu menundukkan kepala nya menghadap kearah air yang mengalir di air mancur "aku tau kau ada disini Vana" Wanita itu berbalik menghadap ke arah satu pilar

'Lah kok bisa tau ibu ini?' Batin Vana bertanya tanya kenapa bisa wanita itu padahal tidak ada suara apa apa bahkan disini sangat sunyi dan hening juga tenang

Wanita itu berjalan kearah satu pilar dan mendapati Vana yang berpikir keras "saat kau datang kau berlari itu menimbulkan suara yang yang lumayan keras" Seolah mengetahui apa isi pikiran Vana wanita itu menjawab nya

'Ouh pantes tapi yah memang lumayan ribut sih ni sepatu agar berat soalnya' Vana menyetujui ucapan wanita itu dalam hatinya

"Kau... Kenapa kesini lagi? " Vana bertanya karna jujur ia memang sangat penasaran kenapa wanita itu ada lagi di taman mawar itu lagi

'Aku yang menjaga taman ini' wanita itu menjawab pertanyaan Vana dan kembali ke arah tengah taman yaitu tempat air mancur berada

Vana pun mengikuti wanita itu ia heran apa yang di maksud dengan penjaga? Apa memang selama ini ia menjaga taman dari sebelum ia lahir? Batin Vana penuh dengan pertanyaan

"Apa maksud mu dengan penjaga? " Vana kembali melayangkan pertanyaan wanita kembali menghadap ke arah Vana lalu melihat langit

'Bukannya kau datang untuk melihat langit? Lihatlah dan kembali ke kamar mu ini sudah malam' wanita itu tidak membalas pertanyaan Vana namun ia menyuruh Vana melihat langit

'Kok dia bisa tau? Cenayang kah? Tapi kayak di usir juga sih gue disini... Tau lah mending ke kamar' Vana menyadari bahwa ia di usir secara halus oleh wanita itu makanya ia sadar diri dan memutar badannya dan berjalan ke arah kamarnya

Saat di perjalanan Vana menuju kamarnya ia berhenti di depan jendela yang bisa melihat seluruh taman mawar milik archduchess disana terdapat wanita bercahaya yang duduk di bawah pohon rindang

Vana menatap wanita yang bercahaya itu ia heran dari mana wanita itu berasal? Kenapa ia bisa di taman? Katanya ia penjaga? Emang ada penjaga di taman itu sejak kapan? Vana terus memikir kan wanita itu ia bingung wanita yang entah dari mana asalnya tiba - tiba muncul di taman dan terus ada di sana

Ia mengalihkan perhatian nya ke arah bintang dan bulan Vana jadi mengingat kata - kata galau yang ada di dunia nya dulu 'bulan dan bintang mereka dekat namun tidak dapat bersama, bulan setia menunggu bintang, kadang kala bintang ada dan kadang pula bintang hilang dan menyisakan bulan sendiri untuk bersinar' itu adalah kata - kata yang di buat oleh Valen saat ia galau dulu

Vana tertawa kecil mengingat dulu ia hanya pura - pura galau ia dulu tidak pernah galau beneran hanya ingin merasakan galau walau tidak tulus dari hati, mengingat kembali dunia nya Vana kangen dengan rendang, pizza, seblak dan berbagai aneka makanan juga minuman
lainnya

'Andai disini ada yang jual makanan kek gitu pasti dah gue borong atau.... Gue buat sendiri terus gue jual kali yee hmm... Lagian gue belum buat rencana apa - apa disini lebih baik punya rencana kan dari pada gak punya pendirian nanti nya' Vana akhirnya memutuskan membuat rencana karna ia belum punya rencana apa pun menurut nya rencana itu juga bagian dari pendirian karna dengan mempunyai rencana kita tau apa yang perlu dan gak perlu

Setelah Vana memikirkan dunia nya dulu ia segera beranjak pergi ke kamar nya ia ingin cepat untuk tidur ia capek dengan hari ini apalagi ia masih emosi dengan duda satu itu

'Gue apa in yah tu duda masih kesel gue ma dia emang berapa sih nilai tu duda saat di Akademi sampai merasa paling cerdas se cerdas cerdas nya bikin naik darah anj*ng' Valen tetap Valen meskipun ia ada di raga Vana ia tetap jiwa seorang Valen yang memiliki dendam abadi dengan orang yang sudah ia tandai

__________

Thank You For Reading My Story

Ouh ya Valen ni tipe anak pedendam pokoknya kalau gak di bales gak puas dia siapa disini yang kayak Valen ngaku hayoo

Ouh yah btw kalian mau ga kalau author update 2x hari ini? Karna ni bab dikit banget gitu jadi author gak puas

MAKASIH UDAH BACA
TOLONG FOLLOW YAH
BANTU VOTE DAN KOMEN AGAR AUTHOR SERING UPDATE DI USAHAKAN UPDATE 2 KALI DEH DALAM SEHARI KALAU BISA

arigatou

-19 Mei 2024

WOKE BYE BYE

You Are A DisasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang