Terlihat jelas raut wajah khawatir yg di tunjukan oleh Bara dan Chandra, jauh di pikiran mereka juga sedang mencari pelaku di balik semua ini.
Ini baru awalan, ini baru saja di mulai setelah kejadian Azrael, dan sekarang masalah kembali datang?
"Bang" Panggil seseorang, Chandra dan Bara menoleh terlihat disana ada Mike, Azrael dan Risa.
"Bang, gimana keadaan bang Kana? " Tanya Azrael yg terlihat sangat khawatir, bukan hanya Azrael tapi ibu dan adik sambungnya pun terlihat sangat khawatir.
"Dia masih didalam, dokter belum keluar" Balas Chandra lirih.
Baru pertama kali setelah sekian lama nya, rasa takut kehilangan mulai hinggap lagi dalam dirinya.
Padahal saat umur Chandra 10 tahun, saat kehilangan ibunya, rasa takut itu sama sekali tidak pernah menghantuinya.
Tapi kenapa sekarang?
Padahal Arkana itu hanya orang asing yg berkenalan saat SMP, lalu menjadi sahabat dan membuat geng bersama.
Dulu, saat melihat Arkana terluka tidak ada perasaan seperti ini, tapi sekarang?
Bara melihat jelas raut khawatir, dan takut kehilangan yg terpampang jelas di mimik wajah Chandra.
Ini baru pertama kalinya, melihat ekspresi itu, biasanya hanya wajah datar yg ditunjukkan oleh Chandra.
"Buka, hiks bang Kana" Tangis Azrael di memeluk Risa, dan Mike pun ikut menangis.
Chandra melihat itu rasanya juga ingin menangis.
Bara berjalan mendekati Chandra, pemuda itu memegang pundak pemuda dihadapan nya "gue pergi dulu mau nemuin Maven, jangan gegabah dan tetap waspada" Bisik Bara, mata anak itu terus menelisik ke sekeliling sudut rumah sakit.
Chandra mengerti dengan ucapan itu, dia juga menelisik setiap sudut rumah sakit, dia harus tetap waspada, musuhnya bukan hanya sebuah geng saja, tapi musuh keluarga bisa saja yg melakukan ini.
Dan sekarang para permata ke 3 keluarga besar sedang berada di rumah sakit tanpa pengawasan, membuat Chandra harus terus bersiaga.
Chandra mengangguk, Bara langsung pergi meninggalkan Chandra dan yg lain, dia harus meminta penjelasan pada Maven tentang kejadian ini, dan kapan dia kembali?
"Bun, bawa baby dan adek ke ruangan khusus keluarga Hartley saja, biar Chandra yg jaga disini" Ucap Chandra lembut.
"Baiklah, kalau ada kabar langsung hubungi bunda ya, sebentar lagi ke 3 lelaki itu akan sampai kesini" Balas Risa tak kalah lembut
Risa menggendong Azrael yg tertidur "ayo mike, kesian el nya" Ajak Risa
"Bang, jaga bang Kana nya ya! Kalau bang Kana kenapa napa, mike gk bakal maafin abang, apalagi el" Setelah mengatakan itu mike berjalan mengikuti Risa di belakang.
Chandra cukup terkejut dengan tatapan adik nya itu, ini baru pertama kalinya dia melihat tatapan tajam dan dingin milik adik sambung nya itu.
Tak lama dokter keluar, Chandra menatap datar dokter itu membuat nya jadi gugup
"Untung nya pasien segera di bawa ke rumah sakit, tapi aneh saya baru pertama kali melihat racun seperti itu, racun nya membuat saraf otot pasien tidak berfungsi untuk sementara, dan mohon maaf tuan, saya butuh waktu untuk melihat lebih lanjut perkembangan nya" Jelas dokter itu membuat Chandra kembali mengeraskan rahangnya.
"Jadi racun nya belum sepenuhnya berhasil keluar? " Tanya Chandra dengan auranya yg semakin menguar membuat dokter itu gemetaran.
"Ma-maaf tuan, racun nya baru bagi kami para dokter, sepertinya ini memang racun racikan, dan satu lagi setelah saya periksa tuan muda Arkana sepertinya sudah lama mengonsumsi racun tersebut" Jelas dokter itu dengan hati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHABA
RandomArkana Dreyfus Hartley, anak ke 3 dari Marley. Arkana itu seorang wakil ketua geng yg arogan, tapi semua itu berubah saat dia mengetahui fakta bahwa adik nya Az sudah pergi meninggalkan nya. dengan penuh penyesalan yg membuatnya sangat overprotect...