Pagi hari di kediaman keluarga Daddy Zio sudah mulai beraktivitas. Mommy Elle pun sudah sibuk di dapur untuk memasak sarapan pagi dibantu oleh para pelayan. Semua menu ditentukan oleh Mommy Elle dan dimasak oleh sang Mommy. Para pelayan hanya membantu potong-potong sayur, daging, bawang dan lain-lainnya selebihnya dilakukan oleh sang Mommy karena Elle ingin memasakkan makanan untuk keluarganya.
"Bi, ini tolong lanjutkan ya. Tinggal goreng ayamnya aja, saya ingin membangunkan anak-anak dulu."
"Baik Nyonya."
Melepas apron yang ia gunakan lalu segera menaiki ke lantai 2 dimana kamar sang anak-anak berada. Mommy membangunkan putra sulungnya terlebih dahulu karena Keizaro si paling mudah dibangunkan dan mungkin sudah bangun tanpa dibangunkan oleh Mommy.
Tok
Tok
Tok
"Kak? Udan bangun?" Teriak Mommy Elle didepan pintu.
"Sudah Mom." Balas Keizaro dari dalam.
"Ya sudah kalau sudah selesai turun untuk sarapan."
"Okey Mom."
Selanjutnya dari kamar Keizaro yang berada tepat di dekat tangga, Mommy Elle bergeser ke kamar sebelah Keizaro dimana kamar milik Geva. Tapi saat ingin mengetuk pintu kamar anak keduanya ini ternyata anaknya sudah keluar dengan keadaan rapi dan segar.
Cklek
"Mommy ngapain?"
"Mommy kira belum bangun kamu, Kak. Makanya Mommy mau bangunin kamu."
Geva mengangguk.
"Ya sudah turun sarapan. Mommy bangunin adik-adik mu dulu."
Geva mengangguk dan berjalan menuju tangga. Mommy Elle pun melanjutkan membangunkan putra ketiganya yaitu Walden.
Tok
Tok
Tok
"Kak?"
Tidak ada suara sautan dari dalam membuat Mommy Elle mau tidak mau mencoba membuka pintu kamar Walden dan terbuka. Ternyata oh ternyata Walden masih bergelung dengan selimut di kasur empuknya itu. Makanya di panggil-panggil oleh sang Mommy tidak ada sautan dari dalam.
"Al? Bangun sekolah." Mommy Elle mengguncangkan tubuh sang anak.
Sudah 3 kali Mommy Elle mencoba membangunkan Walden dengan cara lembut tetapi Walden tidak membuka mata sama sekali malah tambah mengeratkan selimutnya. Kesabaran Mommy yang setipis tisu ini pun langsung mengambil air dari kamar mandi didalam kamar sang anak ini pun dan langsung menyiram kepala Walden.
"DAMN! BOCOR!" Pekik Walden.
"Rasain kamu! Dibangunin dari tadi malah tidak bangun-bangun. Sekolah tidak kamu hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BARELLINE RADEVEN
Romance18+ content, obsession, possessive, dark romance, adult. ------ Syela gadis cantik berusia 17 tahun sudah merasakan kerasnya dunia. Ia yatim piatu sejak orang tuanya meninggal saat usianya 5 tahun. Ia diasuh oleh keluarga Ayahnya tetapi perlakuan t...