|•{Pulang Rumah 2}•| Chapter #6

41 5 5
                                    


"Tolol lu kagak usah narik narik gua napa!!"protesan Mingi itu tidak diladeni oleh Yunho.

Sebenarnya Yunho mendengarnya tetapi dia hanya membiarkannya,takut nanti Mingi ngomel lagi.

Tapi enggak gitu juga sih,kan kalo enggak diladeni nanti malah tambah emosi tu Mingi.

Yunho hanya menyuruh Mingi untuk memilih jajanan yang tersedia di mini market tersebut,Mingi sebenarnya senang jika di belikan jajan.

Tetapi kalo yang beliin Yunho di agak enggak enak gitu,takutnya uangnya habis gara gara Mingi ngambil jajannya banyak banyak.

Tapi kalo menurut Yunho itu tidak masalah besar,ia malah senang jika Mingi mengambil jajan nya banyak banyak.

Setelah membuang 37 menitan akhirnya Mingi telah selesai memilih jajan nya itu.

Karena jajan yang di beli Mingi terlalu banyak,Yunho membantu membawakan jajan itu.

Bantu nya sih enggak nanggung nanggung,dia malah bawain semua jajan yang di beli Mingi itu,padahal kan jajannya banyak kok bisa enggak jatuh ya?.

Biarlah kan Yunho,si pangeran nya Mingi/a Prince from a beauty princess.( Anjay sok bahasa inggris).

Mereka berdua pun menuju ke kasir.

"Ah.. Yun maaf ya kalo aku beli jajannya kebanyakan"Mingi membicarakan seperti itu agar terkesan sopan,padahal mah kagak.

"It's okay princess, whatever you buy I will pay for it "Yunho merasa tidak keberatan,mau sebanyak apa yang Mingi beli,Yunho bakal membayar berapapun harganya.

Yun.ho juga senang karena Mingi menggunakan panggilan aku-kamu,walau itu tidak akan bertahan lama Mingi bakalan kembali lagi menggunakan panggilan gua-lu.

Yunho langsung mengeluarkan kartu kredit nya tersebut dan langsung membayar nya.

"Btw makasih ya udah beliin aku jajan,kamu beneran enggak keberatan kan kalo aku beli jajannya kebanyakan?"Mingi masih khawatir takutnya Yunho keberatan dan enggak iklhas.

"Tenang aja tuan putri apapun yabg tuan putri beli,akan kubayarkan"Yunho merasa tidak keberatan sama sekali.

"Uhmm"Mingi ragu ragu untuk mau berbicara.

Mingi Mingi,tinggal ngomong enggak usah pake ragu ragu dong.

Yunho setia menunggu sampai Mingi mengucapkan sesuatu.

Mereka berdua itu masih berada di depan mini market,nongkrong nongkrong bentar sambil ngobrol.

Aduh suasananya agak canggung bagi mereka berdua.

Soalnya Mingi itu biasanya pemarah dan Yunho penyabar,jadi bagi Mingi ini pertama kalinya ia jadi manusia yang paling kalem.Padahal mah kagak.

"Uhh..mmhh..Yunho.."tiba tiba Mingi memanggil nama itu dengan sangat pelan,sampai sampai tidak kedengaran.

Tetapi Yunho masih mendengar nya dengan jelas,iya lah kalo putrinya yang ngomong pasti ia dengerin kalo orang lain yang ngomong dia mah kagak peduli.

"Kenapa say- maksudku Mingi?"Yunho hampir saja mengeluarkan panggilan yang sebenarnya ingin ia pakai tetapi takut Mingi tidak menyukainya.

Iya sapa tau suka tapi harus step by step.

"Ah enggak jadi,hehe"Mingi jadi lupa ingin ngomong apa gara gara ia merasa sangat canggung.

"Mau pulang?"Yunho menawarkan Mingi pulang,agar tidak berhadapan dengannya lagi yang membuat Mingi menjadi canggung.

"Ehmm ya-yaudah kita pulang aja"Mingi mengiyakan ajakan Yunho itu,biar enggak usah menatap Yunho lagi gitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

//≈Heart Feelings≈//💞 (YunGi)!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang