Chapter 11

1K 119 16
                                    

Seokjin POV

Sentuhan demi sentuhan yang dia berikan membuatku semakin menginginkannya. Dia melepas semua pakaianku dan melepas semua pakaiannya. Untuk pertama kalinya setelah setahun menikah dengannya, aku melihat tubuhnya tanpa mengenakan apapun. Begitu sempurna. Dia menyentuh tubuhku dengan jarinya, dari bibirku sampai ke atas perutku.

Perlahan-lahan aku membuka mata saat dia berhenti menyentuhku. Mataku bertemu dengan matanya, tapi tidak butuh waktu lama bagiku untuk menatapnya karena sentuhan yang dia berikan pada penisku membuatku lemas dan meregangkan tubuhku, mataku terpejam dengan menggigit bibirku.

"Jangan menggigit bibirmu Jin, kau terlihat seksi seperti itu"

"Ahh hyung. aku menyukainya" Dia segera mencium bibirku sambil terus mengurut penisku. Dia tahu bagaimana cara memuaskanku. Aku melingkarkan lenganku di lehernya dan menariknya lebih dekat ke arahku. Aku berteriak saat aku mencapai klimaks dan aku bisa merasakan cairanku sendiri di perutku. Dia melepaskan ciuman dan menatapku kembali, aku perlahan membuka mataku.

"Hyung..."

"Hmm"

"Aku mencintaimu" Aku akan selalu mengingat senyumnya saat itu, senyum yang paling indah yang pernah kuihat, dengan matanya yang bersinar. Dia terlihat sangat bahagia saat mendengar kata-kata itu. Kata-kata sederhana yang keluar dari mulutku.

"Aku juga mencintaimu Jin" Aku terhipnotis olehnya, mataku langsung terpejam dan berteriak saat dia mendorong penisnya ke dalam lubangku. Perasaan yang sudah lama tidak aku rasakan. Rasanya lubang kemaluanku sudah sangat penuh. Dia menghujamkan penisnya begitu dalam sehingga aku bisa merasakannya di dalam diriku.

"Ohhhh fuckk...mmpphhhh..ahhh..." Dia terus mendorong penisnya berulang kali sampai tubuh kami bergerak bersama. Aku meregangkan tubuhku ke belakang karena kenikmatan yang dia berikan padaku. Aku bahkan tidak bisa membuka mataku, aku ingin melihatnya tapi berulang kali dia menancapkan penisnya di lubangku bahkan lebih kencang.

"Aku akan keluar..."

"Mmmphhhh...aaahhh...lebih cepat" Dia menggerakkannya lebih cepat dan aku bisa merasakannya. Aku tahu aku bisa merasakannya. Perlahan-lahan mataku terbuka dengan nafas terengah-engah dan menatap matanya. Keringat menetes di dahiku dan juga wajahnya.

"Tetaplah bersamaku Jin" air mataku mengalir begitu saja dan menarik tubuhnya ke dalam pelukanku, aku sangat mencintai pria ini, aku memeluknya erat-erat.

"Aku mencintaimu, aku mencintaimu hyung"

Dia menarik penisnya keluar dan mengangkat tubuhnya untuk melihat milikku, aku pasti sangat berantakan.

"Kau sangat sempurna Jin"

"Kau juga hyung" Dia meletakkan tangannya di pahaku dan membelainya perlahan, aku merasakan sesuatu di perutku. Hingga tiba-tiba dia membungkukkan badannya dan mencium pahaku, membuatku merasakan sensasi yang berbeda di tubuhku.

"Hyung..."

"Hmm"

"Ahhh..apa yang kau lakukan?" Dia terus mencium pahaku dan sesekali menghisapnya.

"Ini milikku" Aku hanya tersenyum saat dia mengatakan itu. Bahkan bukan hanya pahaku, tapi seluruh tubuhku adalah miliknya.

"Kau pasti sudah menunggu lama untuk ini kan?"

"Tapi penantianku tidak sia-sia"

"Hmm apa kau mau melakukannya lagi?" Malu untuk mengatakannya tapi aku menginginkannya.

"Apa kau tidak lelah?" Aku menggelengkan kepala. Aku bangkit dan duduk di depannya.

"Apa kau lelah? Aku bisa membantumu jika kau lelah" kataku tepat di depan wajahnya, menggoda bibirnya.

"Ya, kau bisa membantuku" Aku membawa tubuhnya ke kepala tempat tidur dan duduk di pangkuannya, dia meletakkan tangannya di pinggulku dan turun ke bokongku. Meremasnya perlahan sambil menatapku.

"Apa kau menyukainya?" Aku hanya mengangguk.

"Ini semua milikmu, hyung"

"Naiklah ke atasku" Dia mencium dadaku sambil terus meremas bokongku. Aku mengangkat tubuhku dan mengarahkan penisnya ke dalam lubangku lalu... mendorongnya.

"Mmpphhhhh..fuckkk..ohhh enak sekali... aahhhhh..mmpphh" Aku menggerakkan pinggulku dan menatap wajahnya.

"Ohh kau sangat cantik Jin...Ohh yeahh..."

Dia membelai punggungku dan aku terus menggerakkan pinggulku. Aku merasakan surga di bumi. Eranganku semakin keras dan dia mencapai klimaks pada saat yang sama denganku.

Dia menangkapku dalam pelukannya dan membenamkan wajahnya di leherku yang berkeringat.

"Aku sangat mencintaimu Jeon Seokjin" Aku hanya bersandar di bahunya. Nafasku sangat berat, aku merasa sangat lelah. Tubuhku dipenuhi keringat dan begitu juga dengannya. Hari ini, aku tidak akan pernah melupakannya. Hari yang paling berarti bagiku.

 Hari yang paling berarti bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Break The Silence | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang