Kalian tahu hal menyebalkan apa yang sering terjadi?
Ya! Draft yang udah kutulis disini bener-bener hilang tanpa sisa! Aku udah sengaja buat banyak tinggal publis, tapi gak jadi!
Aku terlanjur kit heart sumpah, jadinya gak ku lanjut lagi nulisnya, karena beneran hilang dan aku lupa bab ini alurnya gimana.
Sorry yaaa (◞‸◟ㆀ)ᵐᵃᵃᶠ...
______________________________________________
"(Name) nee!" panggil bocah dengan taringnya yang sedikit terlihat.
"Kenapa Ryuichi tidak mirip ayahnya?" tanya Baji menatap polos Ryuichi yang masih tidur.
"Nanti kalau sudah besar sedikit akan mirip Shinichiro" jawab (name) sedikit tertawa kecil melihat tanggapan Baji yang menatapnya bingung.
Dari sekian banyaknya teman Mikey, hanya Baju yang sangat disukai (name). Karena apa? Dia lucu walaupun kadang jadi gila kalo lagi lapar. Rese banget sumpah....
Emang normal ya, kalau lapar bukannya nyari makanan malah mampir ke mobil orang terus mau dibakar? Selama ini (name) lah yang dapat mencegahnya. Tapi nanti kalau sudah besar, kelakuan rese nya bakal berubah atau tidak (name) hanya bisa mendoakan kebaikan mereka.
Di hari kelima pasca setelah lahiran, Shinichiro makin menjadi jadi perhatiannya dan susah jauh dari (name). Jika saja hari ini (name) tak memaksanya pergi ke bengkel, Shinichiro pasti masih disini mengganggu tidur lelap sang anak.
"Nee chan" panggil Baji sambil menolehkan kepalanya kesana kemari seperti memastikan bahwa tak ada orang lain selain mereka bertiga.
"Ya?"
"Besok Nee chan akan memberikan hadiah apa ke Mikey? Aku dan Kazutora akan mencarinya nanti" Baji.
"Hadiah yahh? Itu sudah disiapkan oleh Shinichiro. Jadi aku hanya tinggal memberinya sedikit polesan, membuat kue" jawab (name) mengusap rambut Baji gemas.
"Memangnya apa yang ingin Baji berikan ke Mikey?"
"Ehh... Itu, aku belum tahu. Karena Kazutora yang mengajakku" jawab Baji mengusap tengkuknya yang tak gatal.
"Apapun hadiah yang kau berikan, Mikey pasti akan menerimanya dengan senang hati. Kalian kan sudah bersahabat sejak kecil..." (name) mengatakan itu sambi mengambil Ryuichi dari kasur dan menggendongnya karena terbangun dan menangis.
"Benarkah?"
"Tentu! Semua yang kau berikan jika itu tulus dari hati, Mikey akan menerimanya"
Seperti mendapat pencerahan, Baji pamit pergi untuk menemui Kazutora. Sudah jam 3 sore, waktunya Shinichiro dan yang lain pulang. Mikey dan Emma pasti bersama kakek di tempat latihan. (Name) sudah tidak heran sihhh.
Setelah merasa Ryuichi sudah tenang, (name) menggendongnya keluar dari kamar untuk melihat lihat sekitar. Banyak tetangga yang mengucapkan selamat dan yang lainnya.
Ryuchi saja senang mendapatkan banyak pujian dari ibu ibu kompleks. (Name) saja sangat gemas dengan putranya itu.
Tak lama, akhirnya Shinichiro pulang dan mengajak (name) kembali ke rumah setelah selesai berbincang ria dengan ibu ibu.
"Biar aku saja yang menggendongnya" pinta Shinichiro dan (name) memberikannya. Dengan gemas, Shinichiro mencium wajah Ryuchi.
Tersenyum melihat interaksi ayah dan anak itu. (Name) merasa senang dengan hidupnya. Siapa yang dapat menyangka kehidupannya setelah menikah dngan orang tak dikenalnya akan berakhir seindah ini. Shinichiro sangat perhatian dan dari pihak keluarga, (name) sangat menghormati kakek dan menyayangi mikey dan Emma. Walaupun keluarga mereka sangat rumit silsilah keluarganya, tapi (name) tak mempermasalahkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅜🅨 🅑🅞🅨|| reader x Shinichiro
Fantasy[HIATUS] "Kenapa aku harus berhadapan dengan ketua geng berandalan!" tangisku meratapi nasib. --- --- "Etto, gomen (name) chan...." Shinichiro menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Bisa jelaskan kenapa kita sekamar?" Ini adalah kisah seorang Sano...