Pernikahan Mark dan Jeno benar-benar di lakukan. Acara itu terlihat sangat mewah dan mengundang banyak wartawan untuk meliputnya, siapa yang tidak kenal dengan Mark Lee. Pria tampan keturunan kanada korea itu begitu terkenal karena perusahaan besar yang ia miliki. Dan sekarang ia akan menikahi sekretarisnya sendiri. Bagi banyak orang kisah cinta mereka seperti kisah cinta di film drama.
Bahkan Yejin hadir disana. Wanita itu terus menangis bahagia tanpa henti karena melihat sahabatnya yang sudah menghilang cukup lama tiba-tiba mengirim undangan pernikahan padanya. Bisa kita bayangkan betapa shocknya Yejin pada saat itu.
"Kapan ya gue bisa nyusul si Jeno?"
Batinnya.Senyuman tampan Mark berikan kepada Jeno saat melihat Jeno datang berjalan kearahnya. Mereka sudah tidak memiliki keluarga satupun, bahkan hanya tinggal mereka bertiga. Mungkin Mark akan bepikir lagi untuk membuatkan adik untuk Abigail.
"Aku mencintai mu"
Bisik Mark di sela ciuman mereka setelah keduanya di nyatakan sebagai pasangan.Jeno tersenyum lalu membalas,
"Aku juga mencintai mu"Setelah acara yang cukup lama dan melelahkan itu. Mark dan Jeno memutuskan untuk langsung istrirahat di kamar mereka. Kini Jeno akan menempati kamar utama di mansion mewah itu, bersama dengan sang suami tentunya.
"Ingin mandi dulu, sayang?"
Tanya Mark yang kini melepas dasi yang melilit di lehernya."Kamu aja dulu"
Ucap Jeno yang masih berbaring di tempat tidur, masih dengan pakaian lengkapnya."Kita bisa mandi bersama untuk menghemat waktu"
Ucap Mark. Jeno menatap malas kearahnya."Untuk apa menghemat waktu? Memangnya kita ada acara lain setelah ini?"
Tanya Jeno. Mark mengangguk pelan."Memang ada"
"Acara apa?"
"Malam pertama kita"
Jeno terdiam. Mark menatap santai kearahnya.
"M-Malam pertama!"
Tanya Jeno yang tiba-tiba saja terlihat gugup. Ia langsung bangkit dari tidurnya."Iya"
Jawab Mark yang sudah bertelanjang dada di depannya."Harus mandi dulu?"
Tanya Jeno sedikit malu."Tubuh kita bau keringat, sayang. Kamu mau melakukannya dengan keadaan seperti ini?"
Tanya Mark. Jeno menggeleng pelan."Kalau begitu ayo mandi bersama"
Ucap Mark sekali lagi.Jeno kembali menggeleng pelan,
"Kamu dulu. Nanti aku di apa-apain di kamar mandi lagi!"
Ucap Jeno khawatir."Diapain bagaimana? Aku suami kamu, sayang. Aku bebas melakukan apapun pada mu"
Ucapnya.Bibir Jeno mengerucut lucu.
"Gak mau..maunya di sini"Mark menatap Jeno bingung. Kenapa istrinya tidak terus terang saja maksudnya apa. Mark tidak ingin terus menebak.
"Malam pertamanya..maunya di sini"
Cicit Jeno malu. Mark yang mendengar hal itu langsung tersadar. Tersenyum tipis mendekati sang istri."Yaudah sekarang aja"
Ucapnya dengan tatapan mesumnya."S-Sekarang?"
Tanya Jeno yang semakin gugup."Hm. Kamu maunya di sini, kan?"
Ucap Mark yang semakin dekat dengan Jeno. Jeno menahan tubuh Mark. Ia juga malu dengan bau keringatnya. Sepertinya mereka harus mandi dulu."Kita mandi dulu"
Ucapnya sekali lagi. Mark kembali terkekeh pelan. Mencium bibir manis itu dengan lembut."Baiklah sayang, apapun untuk istri ku tercinta"
Ucapnya dengan tatapan menggodanya, wajah Jeno langsung memerah malu. Ah! Sepertinya ia mengambil keputusan yang salah dengan menikahi Mark. Pria itu pasti akan terus menggodanya sepanjang hidupnya.SanzionNakamuraAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Secretary (MarkNo)
Ficção AdolescenteJeno yang merupakan mantan anggota detektif kepolisian harus rela di keluarkan dari pekerjaannya karena telah menolong seorang anak dari anggota mafia. Namun siapa sangka jika ketua mafia itu malah menjadikan Jeno sebagai sekretarisnya. Story from...