Chapter 4

1K 104 46
                                    

JANGAN PERNAH BAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA!!
.

Jangan lupa vote comment nya ya brow!!

Enjoy..!!

.....

Beberapa hari kemudian.

Sudah beberapa hari setelah insiden di Harlan Hospital, Freyan dan Shani akhirnya mulai sedikit lebih dekat.

Freyan beberapa kali terlihat muncul di sekitaran rumah sakit untuk memeriksakan luka jahitan nya, walaupun itu hanya modus nya saja karena keinginan nya yang sebenarnya hanya ingin bertemu dengan dokter cantik tersebut.

Freyan juga sudah kembali ke rumah dinas nya dengan anggota tim nya setelah insiden di rumah sakit lalu, setelah sebelumnya nya mendapat pesan penting dari Pemimpin markas pusat.

Kembali pada masa sekarang, Freyan dan tim nya saat ini sedang melaksanakan misi pengawalan terhadap perwakilan dari PBB yang baru saja tiba beberapa jam yang lalu untuk rapat bersama presiden dan petinggi-petinggi pemerintah, termasuk Jenderal Militer.

Sebenarnya ini lah mengapa mereka akhirnya kembali ke rumah dinas mereka saat itu.

Di sebuah gedung yang saat ini digunakan sebagai tempat pertemuan antara perwakilan PBB dan pemerintah Indonesia, terlihat begitu dipadati oleh banyak nya wartawan yang ingin meliput.

Disana juga terlihat banyak petugas kemanan baik dari kepolisian maupun TNI yang berjaga.

Di antara salah satu gedung yang tidak terlalu tinggi, terlihat Zeean dan Aldo yang saat ini mengawasi menggunakan senapan mereka dan teropong militer nya.

" Zee, udah berapa lama? " Tanya Aldo masih menggunakan teropongnya.

" 5 jam semenjak mereka masuk, kayak nya pembahasan nya lumayan berat, nih. " Balas Zee santai, mata nya melirik saudara nya yang masih terlihat fokus dengan teropong nya.

" Kenapa nanya gitu? Cape lu? " Zee bertanya sambil terkekeh, lagipula dia sudah tau dengan sifat saudara kembar nya itu.

Dia bukan lah type orang yang betah berlama-lama mengamati sesuatu, biasanya juga tugas ini selalu dilimpahkan kepada Zee, tapi hari ini Freyan menaruh Aldo bersama nya, entah apa alasannya.

Aldo hanya cengengesan sedikit, mata nya terlepas dari teropong nya untuk melihat Zee.

" Hehehe..! Sedikit sih, lagian tumben banget Freyan ngasih gua tugas bareng lu disini, biasanya juga bareng dia atau engga bareng Gito. " Jelas nya sedikit cemberut.

Zeean hanya mengangkat bahu nya pada Aldo tanda dia juga tidak tau mengapa adik nya disuruh ikut bersama nya disini.

Dari telinga mereka, tiba-tiba suara radio masuk. Aldo dan Zeean segera mengangkat tangan mereka menyentuh radio itu.

" Big Boss disini..! Target baru saja keluar dari gedung pertemuan, apakah di luar aman? " -Big Boss.

" Tiger disini..! Seluruh area gedung bersih dan aman, target aman untuk bergerak. " -Tiger.

" Dino disini...! Target terlihat..! Siap memasuki kendaraan dinas. " -Dino.

" Wolf disini...! Aku dan Knight berhasil memasukkan target kedalam kendaraan. " -Wolf.

" Knight kepada Anaking..! Bagaimana arus perjalanan? Over..! " -Knight.

" Anaking disini...! Koordinat perjalanan sudah diberikan, target siap bergerak kapan saja..! " -Anaking.

Freyan tersenyum kecil mendengar suara tim nya yang saat ini saling bersautan.

Freyan segera bergerak ke arah kapten dari beberapa tim lain yang bertugas untuk pengawalan kembali para petinggi pemerintah maupun perwakilan PBB.

Soldier's & Doctor'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang