Didalam kamarnya yang serba ungu, Siena tengah berselonjor diatas ranjang. Menonton film favoritnya dan mengabaikan Selly, sang Kakak yang duduk disampingnya.
"Hei, apa kau ingin menikah?" Entah kenapa kakaknya tiba-tiba bertanya seperti itu disaat ia tengah bersantai ria seperti ini.
"Tentu saja, siapa juga yang tidak ingin. Apalagi jika calonnya tampan juga tajir." Jawab Siena setengah bercanda. Aneh rasanya Selly tiba-tiba membahas hal itu, benar-benar menggelikan.
Selly mengangguk beberapa kali. "Jika Minggu depan menikah, apa kau mau? Tenang saja, calonnya sudah ada. Sesuai dengan yang kau sebutkan tadi, tapi yang ini kelebihannya lebih banyak."
Siena terbengong. "Tidak secepat itu juga kak. Kakak pasti bercanda kan?" Perempuan itu tertawa hambar, rasanya bercandaan Selly tidak lucu.
"Apa perkataan kakak terkesan sebercanda itu untukmu? Kakak serius, Minggu depan kau akan menikah jika kau mau Siena."
Siena menggeleng cepat. "Mana ada. Aku tidak mau, apalagi tiba-tiba seperti ini. Ditambah, aku tidak mengenal pria itu." Tolaknya tegas. Mana mau ia menikah secara mendadak seperti ini. Jika dengan pria yang bermarga Farhard, Siena tentu mau saja. Jadi istri keduanya pun ia mau.
Selly memijat pangkal hidungnya. "Yakin tidak mau? Ini kesempatan emas untukmu. Dia anaknya Pak Leo, atau Leo Linc Farhard. Anaknya itu sudah dipastikan gagal menikah karna calon istrinya tiba-tiba menghilang, dan acaranya akan diadakan minggu depan. Pak Leo pasti tidak mau menanggung malu kan? Nah dia mencari siapa saja yang mau menikah dengan anaknya untuk menggantikan calon mempelai wanita yang tiba-tiba hilang itu."
Bibir Siena terbuka lebar, terkejut dengan apa yang Selly katakan.
"Dan entah keberuntungan atau apa, Pak Leo menawarkan pada Kakak. Dia bertanya 'apa kau memiliki saudara atau adik perempuan yang masih single? Jika kau memilikinya, apa kau mau menikahkan dia dengan anak saya?' disana kakak tidak bisa berkata-kata!!" Selly bercerita dengan menggebu. Sedangkan Siena menghela nafas panjang.
"Kenapa tidak kakak saja yang menikah dengan dia?" Celetuknya tanpa dosa, dan tentu saja setelahnya Siena mendapatkan jitakan sayang dikepalanya.
"Kau ini! Kakak sudah menikah ya! Sudah mempunyai anak dua! Mana bisa kakak mendua, apalagi dengan berondong seperti anaknya Pak Leo." Selly bergidik setelahnya.
"Tapi tunggu." Siena mengangkat tangan diudara. "Tadi, apa marganya?"
Selly terlihat bingung. "Farhard, keluarga Pak Leo bermarga Farhard. Memangnya kenapa?"
Mata Siena tiba-tiba berbinar, tapi kembali meredup saat kalimat 'Mana mungkin dia' melintas didalam otaknya.
"Nama anaknya siapa kak?"
Selly mengetuk dagunya, matanya menatap sembarang arah. "Kalo tidak salah namanya Diandra, Diandra Vince Farhard. Tapi sering disebut Dian, itupun Kakak tau dari Pak Leo."
Siena menjentikkan jarinya semangat. "Aku siap menikah dengan dia kak! Bahkan jika perlu besok saja menikahnya, tidak perlu nunggu minggu depan!" Serunya girang. Ia sudah menduga Diandra atau Dian yang batal nikah itu adalah orang yang sama yang ia incar.
Siena menatap bingung sekaligus ngeri pada adiknya itu. "Tadi menolak, sekarang menerima dengan semangat. Apa kau baik-baik saja?"
Siena tersenyum penuh arti, mengabaikan Kakaknya yang masih memperhatikan gerak-gerik anehnya.
Kita lihat saja nanti, ia sangat yakin bahwa memang dia orangnya.
••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Wife
Teen FictionSiena merasa senang akhirnya bisa menikah dengan seseorang yang ia sukai sejak lama. Namun rasa senangnya itu hilang saat seseorang yang merupakan calon istri dari suaminya yang menghilang, tiba-tiba kembali. "Walaupun Yena sudah kembali, aku tidak...