K

4 0 0
                                    

manusia terlahir dari kehidupan, hidup dengan perasaan dan kenyamanan.
keluarga, pertemanan dan percintaan masih tersebar dimana-mana,

sore hari, disaat anak-anak masih bermain bersama, langit mulai menjadi gelap, udara menjadi hampa, cahaya meredup seketika.

awan mulai terbelah menjadi dua,
muncul tampilan seseorang yang sedang berjalan..

turun kebawah,
suara langkah kakinya membuat orang-orang ketakutan,
itu bukan seseorang,
itu iblis.

sang iblis mulai membuat kekacauan dimana-mana,
dia membunuh semua orang yang berteriak,
meledakkan semuanya dengan mudah.

tetapi ada satu hal yang membuat sang iblis gelisah

itu...adalah tekad.

tekad yang kuat, hal yang tak bisa dia miliki.

karena dia tidak memiliki hati seperti manusia.

seorang pemuda bersikeras membunuh sang iblis,
sang iblis menjentikkan jari,
pemuda tersebut kehilangan lengannya.

tetapi,

ia tetap berlari,
siap menerjang sang iblis!

dengan tekad yang kuat,
dia menyerang sang iblis.
pemuda lain termotivasi...
mereka menyerang sang iblis,
tak takut mati!

iblis tersebut kehilangan kendali.
sumber kekuatannya adalah rasa takut.
sedangkan para pemuda ini terlalu berani,

pada akhirnya, sang iblis tak rela kalah begitu saja

dia meledakkan dirinya sendiri,

membuat para pemuda yang mendekatinya terkena ledakan.

tubuh mereka hancur...

cahaya kecil keluar dari serpihan sang iblis...

cahaya tersebut membesar...

menerangi para pemuda...

menghidupkan mereka kembali!

cahaya tersebut adalah cahaya kehidupan yang sudah disembunyikan oleh para iblis!

tak hanya hidup kembali,

mereka juga mendapat karunia

dan itu adalah kekuatan cahaya.



"itulah mengapa kita bisa belajar kekuatan sekarang." ucap hao dengan bangga

lua tertawa "itu bukan seseorang, tapi se-se iblis!" dia tertawa sambil memukul hao

"maaf, aku sangat ingin mengatakan itu dari awal!" ucap lua sambil menggelengkan kepala

"tapi... kenapa kita harus belajar kekuatan-kekuatan ini?" tanya lua sambil memakan makanannya

"iblis kejam itu memang mati, tetapi dia sama seperti kita, makhluk sosial. cara penggunaan mereka saja yang berbeda." jawab hao dengan santai

"ohh, seperti sistem kerajaan?"

"iya, tapi hubungannya antara raja, utusan, dan budak."

lua terkejut dan tersedak makanannya

"tunggu, bagaimana cara mereka menghasilkan iblis lain!?"

hao berpikir sejenak "mereka....membelah diri."

lua terkejut lagi, minumannya menyembur ke hao

"membelah diri!? bagaimana bisa dia memperbudak belahan dirinya!!?"

hao merengut sambil mengelap mukanya

"bisakah kamu berhenti kaget? aku yang kena imbasnya disini."

lua tertawa canggung sambil berjalan mundur

"ah... haha, maaf... ga sengaja"

"aku tau, sudahlah, kembali ke habitatmu, kita harus latihan besok."
ucap hao sambil berjalan membelakangi lua

"habitat? memangnya aku hewan!?"

lua menghela nafas, lalu ia tersenyum sambil melambaikan tangan

"aku akan mengalahkanmu di pertandingan besok!"



...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang